13 Fakta Keberhasilan SBY dan Antitesanya
 

by nusantaraku


Ada beberapa rekan yang berusaha meyakinkan saya atas klaim-klaim keberhasilan 
SBY (Demokrat) seperti sering kita temukan dalam iklan-iklan  di TV, koran 
maupun radio. Karena selama ini saya memiliki historis data, maka saya tidak 
mungkin begitu saja percaya pada klaim-klaim keberhasilan. Selama ini, saya 
berpikir bahwa diera informasi teknologi maka orang akan semakin melek 
informasi, tahu fakta, dan sadar realitas sesungguhnya.
 
SBY Presidenku
Berikut adalah 10 klaim-klaim keberhasilan SBY (Demokrat) dalam berbagai iklan 
kampanye, yang mana di setiap klaim terdapat antitesanya baik berdasarkan UUD 
1945, UU yang berlaku, janji-janji kampanye SBY pada 2004 atau realitas force 
majoure.
 
Klaim 1 : Harga BBM diturunkan hingga 3 kali (2008-2009), pertama kali 
sepanjang sejarah.
Antitesa : 1#Dalam sejarah harga BBM, untuk pertama kali sepanjang sejarah 
Indonesia, pemerintah menjual BBM dengan termahal yakni Rp 6000 per liter.
2#Tidak hanya itu, pada Desember 2008, untuk pertama kalinya sepanjangg sejarah 
Indonesia, harga premium yang ditetapkan pemerintah lebih tinggi daripada harga 
premium di Amerika Serikat. Pada minggu I dan II, harga BBM Indonesia adalah Rp 
5500 padahal di AS dibawah Rp 5335 per liter. Dan pada minggu III dan IV, harga 
BBM Indonesia Rp 5000 padahal di AS dibawah Rp 4892 per liter.
 
Klaim 2 : Perekonomian terus tumbuh di atas 6% pertahun, tertinggi setelah orde 
baru.
Antitesa : 1#Pertumbuhan diatas 6% hanya terjadi pada tahun 2007 dan 2008, 
sedangkan pada tahun 2005 (5.6%), 2006 (5.5%), dan 2008 dibawah 5%. Jadi, 
pernyataan perekonomian terus tumbuh diatas 6% merupakan suatu kebohongan 
publik.
2# Padahal dalam kampanye pilpres 2004, SBY memiliki janji angin surga yang 
dituangkan dalam RPJM bahwa pertumbuhan ekonomi dari tahun 2005-2009 adalah 
5.5%, 6.1%, 6.7%, 7.2% dan 7.6%. Merujuk pada janji yang tersebut, maka fakta 
pertumbuhan yang rata-rata dibawah 6% selama 5 tahun merupakan kegagalan janji 
angin surga. Pertumbuhan rata-rata dibawah 6% per tahun jauh dari kegagalan 
menahan inflasi yang mencapai rata-rata 10.3% per tahun.
 
Klaim 3 : Cadangan devisa pada tahun 2008 US$ 51 miliar, tertinggi sepanjang 
sejarah.
Antitesa : Jika cadangan devisa tertinggi sepanjang sejarah, maka jumlah utang 
negara tertinggi sepanjang sejarah yakni mencapi 1667 Triliun pada awal tahun 
2009 atau 1700 triliun per 31 Maret 2009. Inilah pembengkakan utang terbesar 
sepanjang sejarah.
 
Klaim 4 : Cadangan devisa pada tahun 2008 US$ 51 miliar, tertinggi sepanjang 
sejarah.
Antitesa : Jika cadangan devisa tertinggi sepanjang sejarah, maka jumlah utang 
negara tertinggi sepanjang sejarah yakni mencapi 1667 Triliun. Inilah pertama 
kali Indonesia menjadi negara pengutang dengan angka utang tertinggi sepanjang 
sejarah.
 
Klaim 5 :Rasio hutang negara terhadap PDB terus turun dari 56% pada tahun 2004 
menjadi 34% pada tahun 2008
Antitesa : #1 Secara relatif jumlah utang negara turun, tapi secara absolut 
utang negara naik 33% dari Rp 1275 T pada 2004 menjadi Rp 1700 triliun pada 
Maret 2009.
#2 Sampai hingga saat ini, pemerintah masih setia membayar utang najis serta 
pengelolaan penarikan utang luar negeri yang bermasalah seperti dilaporkan BPK 
dan KPK.
 
Klaim 6 :Utang IMF lunas
Antitesa : Utang IMF 9 miliar USD bersifat nonlikuid. Keputusan menghentikan 
kontrak dengan IMF telah dilakukan pada 2004. Ketika utang IMF lunas, utang 
luar negeri kepada ADB meningkat dan disisi lain utang dalam negeri naik 50% 
selama 4 tahun dan tertinggi sepanjang sejarah.
 
Klaim 7 :CGI dibubarkan.
Antitesa : IGGI/CGI merupakan grup lembaga keuangan dan negara asing yang 
menjadi kreditor utang Indonesia. Negara-negara anggota CGI adalah ADB, IMF, 
UNDP, Bank Dunia, Australia, Belgia, Inggris Raya, Kanada, Perancis, Jerman, 
Italia, Jepang, Selandia Baru, Swiss dan Amerika Serikat. Jadi, meksipun CGI 
dibubarkan, negara-negara kreditor seperti Amerika, Australia, Inggris, Jepang 
dan lembaga keuangan ADB atau Bank Dunia masih menjadi negara kreditor 
Indonesia. Pencitraan pembubaran CGI hanyalah kedok pencitraan atas sebuah 
lembaga institusi, padahal anggotanya CGI masih eksis. Istilahnya, ular berbisa 
yang ganti kulit. CGI bubar, tapi negara kreditor masih hidup dan berkembang 
dalam utang luar negeri Indonesia.
 
Klaim 8 :Mengadakan program-program pro-rakyat seperti: BLT, BOS, Beasiswa, 
JAMKESMAS, PNPM Mandiri, dan KUR tanpa agunan tambahan..
Antitesa : Dengan terbuktinya bahwa hampir 52% dana BLT digunakan penduduk 
miskin untuk membeli rokok, maka program ad hoc BLT merupakan program yang 
tidak memiliki dampak positif jangka panjang bagi peningkatan ekonomi 
masyarakat. Padahal pada awalnya BLT hanya digunakan untuk mengkompensasi 
kenaikan BBM. Sehingga pemberian BLT di tahun 2009 (bukan dalam agenda kenaikan 
BBM) menyedot penambahan utang negara. Program BOS, beasiswa, Jamkesmas 
merupakan program implementasi yang diwajibkan/amanah dari UU 20 Tahun 2003 
tentang Sisdiknas. Sehingga tim iklan SBY harus dengan jujur mengatakan mana 
kewajiban/amanah UU, mana pula hasil kreatifitas pemimpin. Sebagai contoh : BLT 
merupakan program yang tidak diamanahkan melalui UU.
 
Klaim 9 :Anggaran pendidikan naik menjadi 20% dari APBN, pertama kali sepanjang 
sejarah.
Antitesa : Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% merupakan amanah yang 
harus dilaksanakan secepat mungkin setelah UU 20 tahun 2003 disahkan pada Juli 
2003. Namun, meski SBY telah memimpin selama 4 tahun, namun tidak ada niatnya 
untuk menganggarkan pendidikan sebesar 20%. Tiap tahun sejak 2005, gugatan demi 
gugatan yang dilakukan PGRI atas kebijakan pemerintah SBY yang melanggar amanat 
konstitusi UU 20/2003. Akhirnya, perjuangan dan semangat pantang menyerah para 
guru dalam wadah PGRI akhirnya pertengahan 2008, suara para guru menang atas 
kebijakan SBY bersama DPR yang tidak merealisasikan anggaran 20% untuk 
pendidikan. Atas jerih payah dan gugatan para guru, tiba-tiba SBY dan Demokrat 
mengklaim 20% adalah keberhasilannya. Suatu hal yang sangat bertolak belakang, 
dengan fakta yang sesungguhnya. Justru keberhasilan anggaran pendidiakn 20% 
merupakan keberhasilan perjuangan guru melawan ketidakpatuhan pemerintah atas 
amanah UU Sisdiknas. Aneh….
 
Klaim 10 :Pelayanan kesehatan gratis bagi rakyat miskin. Anggaran kesehatan 
naik 3 kali lipat dari sebelumnya, tertinggi sejak orde baru.
Antitesa : Biaya rata-rata kesehatan terus meningkat. Meningkatnya biaya 
kesehatan dan minimnya ketersediaan layanan kesehatan gratis di berbagai rumah 
sakit telah menjadi isu yang hangat pada tahun 2007-2008. Bahkan, mahalnya 
biaya kesehatan menyebabkan masyarakat lebih percaya pada dukun cilik Ponari. 
Jika dikatakan anggaran kesehatan naik  3 kali, maka kita tanyakan kembali 
apakah layanan kesehatan meningkat tiga kali? Ternyata tidak. RS Cipto tetap 
menolak pasien untuk rawat inap di RS dan meminta pasien tinggal di luar RS. 
Hal ini lebih terkait dengan inflasi. Sebagai contoh. Pada tahun 1997, UMR 
rata-rata sekitar Rp 220 000. Tapi pada tahun 2009 sudah naik hampir 3.5 kali 
yakni Rp 800.000 per bulan. Dengan pikiran sempit, maka SBY(Demokrat) akan 
mengklaim bahwa ini prestasi tertinggi sepanjang sejarah dalam hal UMR. Tapi, 
ingat  pada beban masyarakat. Pada tahun 1997, dengan gaji UMR tersebut seorang 
kepala keluarga dapat membeli sekitar 300 kg
 beras (harga beras Rp 700 per kg). Tapi, di tahun 2009 dengan UMR sekarang, 
seorang kepala keluarga  hanya mampu membeli sekitar Rp 160 kg beras (harga 
beras Rp 5000 per kg). Artinya apa? Kenaikkan pendapatan jauh dibawah kenaikan 
inflasi.
 
Klaim 11 :Korupsi diberantas tanpa pandang bulu. Lebih dari 500 pejabat publik 
diproses secara hukum, tertinggi sejak merdeka.
Antitesa : #1 Sampai saat ini, kasus korupsi dana non-budgeter DKP 2004 tidak 
diselesaikan secara menyeluruh Berdasarkan pengakuan terpidana Rokhmin Dahuri 
dan tersangka Amien Rais bahwa pasangan capres-cawapres  2004 menerima aliran 
dana dari Rokhmin Dahuri. Dan salah satunya adalah SBY-JK yang menerima dana 
korupsi non-budgeter DKP sebesar Rp 225 juta. Namun kasus ini dihentikan 
setelah  SBY berjabat tangan dengan Amien Rais di Bandara Halim tahun 2007. 
Bagaimana kasus aliran dana korupsi yang membawa nama para capres (termasuk 
SBY) dapat dihentikan begitu saja? Dan ironisnya hanya Rokmin Dahuri menjadi 
tumbal. Inikah pemberantasan korupsi tanpa bulu?  Belum lagi kita berbicara 
mengenai penanganan kasus royalti batubara, BLBI, suspensi saham BUMI dan 
luapan lumpu Lapindo.
#2 Perlu diketahui bahwa keberhasilan pemberantasan korupsi lebih diperankan 
oleh lembaga KPK. KPK dapat eksis melalui UU 31 tahun 1999 di Pemerintahan BJ 
Habibie yang kemudian direvisi kembali dalam UU  30 Tahun 2002 tentang Tipikor 
dibawah Pemerintah Megawati. Dan perlu dicatat, KPK adalah lembaga independen 
yang dibentuk untuk memberantas korupsi dan melapor hasil kerjanya pada DPR  
dan Presiden.
 
Klaim 12 :Pengangguran terus menurun. 9,9% pada tahun 2004 menjadi 8,5% pada 
tahun 2008.
Antitesa: Melalui klaim ini, justru sebenarnya menunjukkan pemerintahan SBY 
gagal dalam merealisasi janji angin surga pada tahun kampanye 2004 yang 
dituangkan dalam RPJM. Dalam RPJM, janji akan mengurangi angka pengangguran 
dari 9.9% pada tahun 2004 menjadi 5.1% pada tahun 2009. Tapi, faktanya, 
meskipun anggaran naik dengan program PNPM atau KUR, jumlah penduduk yang 
menganggur tidak kunjung berkurang sesuai dengan janji angin surganya. Dan data 
tahun 2008 mencatat angka pengangguran adalah 8.4% jauh dibawah angan-angan 
surga.
 
Klaim 13 :Kemiskinan terus turun 16,7% pada tahun 2004 menjadi 15,4% pada tahun 
2008.
Antitesa: Jika tim iklan SBY-Demokrat mau jujur, fakta angka kemiskinan justru 
menunjukan kegagalan janji SBY dalam pilpres 2004 yang dituangkan dalam RPJM 
2005. Janji angka kemiskinan dalam RPJM di tahun 2009 adalah 8.2%, tapi hingga 
tahun 2008, angka kemiskinan masih diatas 15.4% tidak jauh bergeser dengan 
tahun 2004. Meskipun adanya program andalan seperti PNPM atau KUR, jumlah 
penduduk miskin tidak mengalaimi pengurangan signifikan. Bayangkan meskipun 
anggaran naik 300%, angka kemiskinan pada 2004 berjumlah 36.1 juta jiwa hanya 
turun 35 juta jiwa pada Maret 2008 dan meningkat kembali menjadi 40 juta jiwa 
pada Desember 2008 (data survei UI).
***********
Semoga melalui tulisan ini, masyarakat harus melihat suatu iklan politik yang 
penuh dengan subjektif data tidak tertipu pencitraan semata. Anda bisa melihat, 
dengan menggunakan persfektif data RPJM ataupun UU yang berlaku, maka 
sebenarnya klaim-klaim yang sering digunakan SBY (Demokrat) dalam kampanye 
hanyalah “permainan” statistik kebenaran, yang bernilai kebenaran relatif, 
bukan sepenuhnya adalah kebenaran absolut. Semoga mereka yang biasanya 
bersikokoh mengklaim prestasi ini dan itu, bisa sama-sama fair dalam 
menganalisa data dan kebenaran.
 
Salam Nusantaraku, 19 Juni 2009
ech-wan
http://nusantaranews.wordpress.com/2009/06/19/13-fakta-keberhasilan-sby-dan-antitesanya/


      

Reply via email to