Diale3 yang Bisa tidak bermakna.
 
I.Kenapa  Sabar dan Iklas lebih untuk Pemimpin.
 
Silakan bayangkan jika pemimpin tidak sabar maka bukan tidak mungkin ia akan 
menjadi sangat tirani. Siapapun akan disapunya siapun tidak akan didengarnya 
dalam waktu yang cukup karena ia merasa bahwa ia lah yang paling tahu dan jika 
seseorang mengambil inti pembicaraan maka proses pembicaraannya bisa putus 
langsung. Pemimpin yang tidak sabar tidak akan mendengarkan rakyatnya bicara 
karena dalam pikirannya rakyatlah yang harus mendengarkan isi pikirannya dan 
melaksanakannya. Begitu terus dimana mana, mereka lupa rakyat nonton tv dimana 
pemimpinnya bicara sehingga rakyat merasa isi pembicaraan para pemimpinnya 
basi. Sebaliknya para pemimpin menganggap bahwa rakyatnya bodoh sehingga rakyat 
bukan hanya harus terus menerus dicekoki pikiran dan desakan para pemimpinnya 
karena jika perlu harus dipaksanya.
 
Ketika pemimpin tidak sabar maka tidak ada waktu untuk rakyatnya malahan ia lah 
selalu meminta rakyat selalu menyediakan waktu, hati , tenaga bahkan dan untuk 
para pemimpin dan arahan pemimpinnya. Belum lagi rakyat minta bantuan dan 
hartanya termasuk jika jiwanya ketika negaranya membutuhkannya. Pemimpin 
seperti ini sudah pasti hanya akan memberikan permen dan janji saja. 
 
Kemudian ketika pemimpin seperti ini juga tidak iklas maka hampir pasti 
semuanya dikeruk dan sudah pasti kerusakan pada negaranya yang akan terjadi.
 
Dengan paparan sederhana ini maka pemimpin harus sabar untuk mulai mendengar 
dan menjawab serta meberikan solusi permasalahan yang ada disetiap daerah yang 
didapatnya dari proses paparan tokoh masyarakat disetiap daerah yang 
dikunjunginya. Pemimpin jangan hanya menjadi seperti tape kaset rusak yang 
hanya memutar berulang ulang konsep yang juga pada kenyataannya bukan atas 
dasar ideanya , apalagi yang dibuatkannya bahkan kadang kadang tidak bisa 
menjelaskannya. Bukan karena soal kapabilitas tapi karena belum membaca konsep 
yang buat stafnya.
 
Pemimpin bukan hanya sabar mendengar tetapi merasakan penderitaan rakyatnya, 
bagaimana hanya mendengarkan beberapa menit nasib rakyatnya yang papa. Duafa 
dan penuh duka sudah tidak tahan padahal rakyatnya telah menjalini 
kesengsaraannya puluhan tahun dan bisa saja karena kebijakan pemerintahan yang 
keliru. Pemimpin harus mampu merasakan kegetiran nasib rakyatnya. Ketika rakyat 
memarahi pemimpinnya karena kebijakannya yang keliru mungkin itulah obat bagi 
dosa pemimpinnya tetapi ketika rakyatnya berbicara bohong dan fitnah maka 
jangan ragu masukan kedalam penjara dengan proses hukum yang jelas jangan 
memasukan prita kepenjara gara gara komplain pelayanan ruimah sakit dan 
ternyata ada indikasi grafity tapi mungkin ini issue saja masa gara gara kaya 
ginian hukum bisa dibeli padahal lagi zamannya penegakan Hukum.
 
Pemimpin juga harus iklas menerima  kenyataan bahwa dunia bukan seperti yang 
dimpikannya dan pemimpin akan tahu bahwa ia adalah pemimpin besar ketika ia 
meninggalkan singgasananya. Tetapi pemimpin akan tahu bahwa ia keliru kontan 
ketika ia turun dari kekuasaannya apalagi jika diturunkan paksa oleh rakyatnya. 
Pada kondisi seperti ini pemimpin harus iklas dirinya dicaci maki bahkan 
dihukum terberat dalam rangka menegakan kembali hukum dan keadilan didalam 
negaranya. Sekali lagi jika memang ia, bersalah.
 
Menjadi pemimpin dizaman sekarang tidak lagi seperti raja pada zaman sebelum 
Demokrasi dijadikan model pengelolaan keadulatan rakyat. Oleh karenanya sangat 
keliru jika mengelola partai dan organisasi dizaman ini seperti dizaman 
dinasty.akibatnya asesoris yang digunakan pada zaman sekarang tetapi mental, 
sikap dan pola pikir masih zaman kerajaan. Dan yang parah dengan model begini 
yang paling bahaya ia akan mencari VOCnya, kelihatan bersih dan bersahaja 
padahal semuanya bisa luarbiasa. Jatah 2 menteri maka 25 miliiar, ada ejekan 
kabinet malam, jual aseet negara dll.
 
Rakyat bukan sejahtera malahan semakin sengsara bukannya tambah sejahtera, ini 
sekali lagi semoga Cuma hayalan dan dongengan saya supaya tidak terjadi.
 
II. Sebaliknya kenapa rakyat tidak boleh terlalu iklas dan Sabar.
 
Pada era money politik dan petugas gelap yang mempunyai kewenangan menetapkan 
anggota dewan yang terhormat dengan catatan tidak ketahuan dan lolos dari jerat 
hukum atau bisa mengakali UU maka semuanya intinya siapa yang pintar main maka 
ialah yang sukses. Menjadi wakil rakyat dan memimpin rakyat tidak lagi untuk 
kepentingan rakyatnya. Soal rakyatnya nanti marah disinilah seni mengatur 
supaya rakyat minimum ragu ragu dan tidak tahu bahwa wakilnya sebenarnya lebih 
mementingkan diri dan kelompok terutama modalnya supaya bisa menjadi laba. 
Dizaman dimana segala harus diperhitungkan sebagai investasi maka syah saja. 
Soalnya tidak melanggar hukum. Bagaimana dengan moral, moral itu khan adanya 
ketika berhadapan dengan keagamaan dan yang penting khan melakukannya dengan 
cara yang beretika. Kalau begitu dimana persoalannya?.
 
Persoalannya jika ini benar maka rakyat jika tidak hati hati saat ini telah 
menyerahkan diri kepada serigala ( FOX) dan itu lebih berbahaya dari pada 
kepada harimau atau singa. Singa dan harimau selalu sendiri sendiri dan bisa 
lebih terkendali bagaimana dengan serigala?.
 
Semua jika tidak hati hati akan habis dimakan serigala dan rakyat hanya akan 
bisa meratapi nasibnya sesuai cara nya masing masing. Dan ini semoga tidak 
terjadi.
 
Syarat yang paling utamanya adalah :
1.      Segera berteriak jika ada ketidakadilan apakah dengan cara yang terbuka 
atau tersembunyi yang penting dapat dipertanggung jawabkan.
2.      Tidak mau mengalah begiu saja ketika dijadikan korban oleh pemerintah 
dalam kasus apapun tetapi menuntuknya pertama menggunakan jalur hukum pertama 
kalinya baru kemudian jalur alternative.
3.      Rakyat walaupun cape dan belum nyaman hidupnya tapi jangan sungkan dan 
lelah usul dan menyampaikan kebenaran serta yang seharusnya supaya negara ini 
semakin maju.
4.      Rakyat jangan mimpi semua orang jaguar karena sudah pasti tidak mungkin 
begitu juga ingin sama sama miskin juga tidak mungkin jika kondisinya tidak 
luar biasa., alasannya setiap insan akan punya kreatifitas dan cara mencapai 
harapannya maksudnya rakyat juga jangan hanya mengeluh tetapi harus berbuat dan 
yang paling penting tidak membuat waktu dengan percuma apalagi membuat masalah.
5.      Rakyat harus dibiasakan berdagang secara eleghan.dan jangan malu mulai 
berdagang dari yang paling sederhana kalau boleh jangan dagangin yang dilarang 
termasuk berdagang keimanan.
 
Oleh karenanya rakyat harus bisa mengaum dengan keras dan kalau bisa membuat 
bulu kuduk pemimpin bergetar jika ia merasa bersalah dan lututnya bergoyang 
kencang ketika pemimpin itu berdosa. Kalau tidak seperti diberita okezone 
SEMARANG - Anggota DPRD Jawa Tengah (Jateng) M Riza Kurniawan (38), tertangkap 
tangan melakukan pesta shabu di Hotel Permata Hijau kamar 308 18 Juni lalu. 
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu pesta shabu bersama seorang polisi 
bernama Brigadir Yudhik Noviantoro (31). 

Dalam gelar kasus siang ini, polisi memperlihatkan barang-barang yang disita 
berupa bong, pipet, korek api, shabu-shabu seberat 0,346 gram dan 2 butir 
viagra. 

Kapolda Jateng Irjen Alex Bambang Riatmojo menyatakan bahwa Riza pernah 
tersangkut kasus yang sama pada 2004 silam. "Saat itu dia telah dijatuhi 
hukuman. Dan kini kami akan memproses mereka berdua tanpa diskriminatif," tegas 
Kapolda, di kantornya, Sabtu (20/6/2009).
Ngeri bukan dan banyak yang lebih dari ini sehingga. Kepastian bahwa Negara dan 
bangsa Indonesia dibawa kearah yang lebih baik haruslah lebih pasti.
Oleh karenanya rakyat harus sabar dan iklas ketika yang dilakukannya belum 
berhasil dan bermakna. Dan jangan marah serta mengaum kalau itu persoalannya 
sendiri.
Kemudian dengan kesabaran dan keiklasan maka akan memunculkan rasa bersyukur 
yang luar biasa. Rasa bersyukur ini sangat penting karena dengan bersyukur 
kreatifitas dan kesehatan akan tumbuh. 
Rasa bersyukur akan menimbulkan energy yang luar biasa dan harus terus 
didialektikakan sehingga kesamaan akan rasa bersyukur semakin meluas dan 
menimbulkan kreatifitas baru, silaturahmi baru dan gerakan yang tanpa henti 
apakah dalam bentuk komunitas kecil atau komunitas yang lebih besar. Dan 
tentunya belum tentu harus dalam bentuk yang formal dengan focus sesuai 
kebutuhannya.
Organisasi Rakyat harus ditumbuhkan dimana mana tetapi bukan dalam bentuk hanya 
dalam kerangka idiologisasi tetapi harus sampai kepada yang suka terhadap life 
style dan hal lainnya yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari harinya.
Diharapkan kecerdasan masyarakat atas pengalaman berorganisasi tumbuh dengan 
menguatnya silaturahmi dan tolong menolong diantara masyarakat itu sendiri. 
Dalam konteks kehidupan di Indonesia , budaya tolong menolong ini sangat 
dominant sebagai landasan tegak berdirinya Republik Indonesia ini. Sudah pasti 
terlalu banyak keluarga dan tokoh masyarakat yang dalam kehidupan sehari 
harinya bekerja lebih banyak menolong orang lain termasuk keluarganya sebagai 
penompang keluarga besarnya. Dan hal ini jika disadari sebagai sistim penompang 
kemasyarakatan sambil menumbuhkan masyarakat yang lebih mandiri. Indonesia 
telah punya modal social yang perlu terus dikembangkan ini. Oleh karena jika 
rakyat harus mengaum dan marah juga harus dalam kerangka menjaga kehidupannya 
agar kehidupan berbangsanya semakin membaik sehingga rasa bersyukurnya tidak 
hilang.
III. Bagaimana Hubungan Rakyat dengan Pemimpinnya.
Yang paling baik rakyat merindukan pemimpinnya dan pemimpin merindukan bertemu 
dengan rakyatnya. Ini terjadi jika tiada dusta diantara pemimpin dan rakyatnya. 
Pemimpin dan rakyatnya saling mengisi dan berbagi bukan saling menelikung dan 
menjebak serta menjerumuskan.
Pemimpin senang mendengarkan realitas yang disampaikan rakyatnya dan rakyat 
senang dengan pembuatan kebijakan yang dilakukan pemimpin demi solusi kehidupan 
rakyatnya., Pemimpin yang suka terus berwacana saja sangat tidak berguna dalam 
zaman seperti sekarang begitu juga rakyat yang hanya ingin memanfaatkan 
kedekatan dengan pemimpin juga sangat merusak sistim ketatanegaraan.
Pemimpin tidak suka rakyatnya dimasukan penjara dan menderita begitu juga 
rakyat tidak ingin membuat pemimpinnya hanya sasaran kemarahannya.
 
Birokrasi yang diciptakan pemimpin sehat bukan lagi karena naik pendapatannya 
tetapi mereka memang bagai lampu atau obor ditengah kegelapan sehingga rakyat 
tidak tersesat, begitu juga birokrasi tidak seperti api yang membakar dan 
merusakan kehidupan yang sebelumnya juga sudah ada akibat perubahan yang 
dilakukannya tetapi mendorong rakyat bergerak kearah yang lebih baik lagi dalam 
berkarya.
 
Hanya ini semua hanya ada dalam dunia ideal karena rakyat tidak pernah puas 
begitu juga pemimpin. Hanya ini sebaiknya dikembangkan menjadi semua walaupun 
tidak puas tetapi saling memuaskan dan membuat kepuasan dalam kehidupannya.
 
Dalam konteks pemilihan presiden seperti sekarang sebaiknya rakyat tegas kepada 
para calon pemimpinnya untuk tidak menerima suap apapun dari nya dan calon 
pemimpin pun sebaiknya tegas juga tidak menyuap rakyatnya dalam bentuk apapun, 
rakyat tidak bisa mengancam dan menekan pemimpinnya tetapi pemimpin bisa 
membuat rakyat tertekan dan terancam jika ia menggunakan kekuatannya. Disinilah 
juga aparatur Negara  harus bertindak tegas menjaga agar hubungan keduanya 
terjaga dengan baik.
 
Apakah calon pemimpin tidak bisa melakukan tekanan kepada rakyatnya? Dalam 
kenyataannya sungguh naif jika mau jadi pemimpin kekuatanpun tidak punya 
walaupun sebaiknya begitu walaupun untuk saat ini diberbagai negara yang masih 
berkembang seperti Indonesia kenyataannya posisi tawar sang Pemimpin tidak akan 
kuat jika hanya berdasarkan gagasan , pikiran , program dan hal hal yang 
normative seperti seharusnya dalam berdemokrasi.
 
Dalam kondisi seperti ini sebenarnya sangat baik jika dibangun konsesus oleh 
bangsa Indoensia bahwa pemimpin 1009 s/d 2014 harus melakukan apa dan tidak 
boleh melakukan apa serta prioritas yang harus dilakukan para pemimpinnya.
 
Begitu juga jika lebih suerius lagi. Hanya jangan terlalu seuriuslah karena 
pada kenyataannya perubahan bangsa itu memang butuh waktu yang panjang walaupun 
dilakukan dengan sungguh sungguh dan sekuat tenaga sehingga yang paling penting 
adalah arah bangsa Indonesia selalu menuju kepada arah yang lebih baik.
 
Oleh karenanya dalam kerangka lebih memastikan arah perbaikan bangsa Indonesia 
maka kesabaran dan keiklasan para pemimpin sangat penting dalam mewujudkan cita 
cita berbangsa dan bernegara Indonesia seperti yang tertuang dalam pembukaan 
UUD45, sedangkan kalaupun rakyat harus bersabar dan iklas lebih dalam rangka 
menekan para pemimpinnya supaya mewujudkan janji janjinya serta mengawasi 
jalannya pemerintahan, apalagi ada indikasi terpilihnya anggota DPR sekarang 
terindikasi sebagai DPR akal akalan dan dipertanyakan kepeduliannya.
 
"(Para elite itu pun terlihat liar dan memberontak sebab mereka sadar bahwa 
setiap idea atau ideologie besar selalu harus dimulai dengan gerakan sosial 
sebagai cara membongkar struktur lama dan membangun struktur baru. Kaum 
protagonis memiliki komitment moral melakukan idea itu. Sebab itu mereka datang 
dengan kekuatan keyakinan bukan hitungan. Bertindak sebagai benteng moral 
ketimbang sebagai pemburu kekuasaan. Alhasil politik adalah perjuangan dan 
bukan kepentingan. Dan Cuma sebagai true believer sajalah, nilai dan kewajiban 
itu dapat dijalani bila perlu dengan mengorbankan diri. Disinilah letak nilai 
elite yang historis.
 
Ironi besar nilai nilai itu kini tinggal keping kenangan. Keping kenangan 
karatan dan rusak oleh iklim politik zaman gelap soeharto yang masih berlanjut 
dan menyediakan hawa bagus bagi elite kekuasaan dekaden berbudaya kroni, 
bapakisme dengan kolusi, korupsi, nepotisme, karbitan tanpa pengetahuan, 
wawasan luas dan moral JJ Rizal peneliti sejarah dikomunitas Bambu" kompas 
minggu 21 juni 2009 hal 11)
 
Mewujudkan keyakinan tanpa hitungan dan sebagai penjaga moral adalah sebuah 
nilai yang sudah dianggap usang bagi generasi yang ada saat ini walaupun 
sebenarnya kunci yang menjadi kekuatan sebuah bangsa. Seperti ketika indonesia 
merdeka yang diikuti dengan kemerdekaan ratusan negara, seperti juga ketika 
indonesia berhasil melakukan refomasi yang diikuti oleh gejolak diberbagai 
negara dan mulai bebasnya berbagai negara di amerika latin dari cengkraman 
kekuatan hegemoni Utara.
 
Bagi Indonesia saat ini seperti biasa dimana ada tantangan maka disitu tersedia 
peluang yang besar. Tantangannya persoalan dalam negerinya masih harus terus 
dibereskan pelaungnya negara negara disekitar kawasannya saat ini menuju kepada 
fase destabilisasi sehingga Indonesia sangat mungkin didorong menjadi negara 
sebagai kekuatan penyeimbang. Jika mampu memainkan peranannya dengan baik
 
Sebuah bangsa tidak mungkin akan tetap menjadi sebuah bangsa jika tidak selalu 
dipersiapkan para pemimpinnya dengan cara menjalankan proses yang dipersiapkan 
untuk kepemimpinan nasional
 
Persoalan saat ini yang paling mendasar adalah melemahnya  keyakinan dan 
pemimpin sebagai penjaga moral sehingga seakan akan semuanya hanya hitungan 
untung rugi dan semata pemburu kekuasaan untuk tujuan kenikmatan semata.
 
Dalam konteks kepentingan inilah maka jika revolusi belum menjadi pilihan lagi 
karena seharusnya dan sepertinya tahapan Indonesia 2009 s/d 2014 adalah tahapan 
berlari kencang dalam melakukan pembangunan dan peningkaatan kesejahteraan maka 
melemahnya nilai nilai luhur yang terbukti menjadikan Indonesia ini harus 
segera dibangkitkan pada generasi muda saat ini. Dalam rangka membuat harmonis 
hubungan rakyat dengan pemimpinnya, jika tidak akan menimbulkan konflik konflik 
dikemudian hari.
 
IV. Perjuangan di masa kini dan kedepan.
 
Bangsa Indonesia sudah semakin mendesak untuk punya konsep pertahanan 
semestanya melengkapi konsep yang sebelumnya dikembangkan. Hari hari ini 
melakukan pengabdian kepada bangsa dan negara adalah merupakan mimpi yang sudah 
tidak menjadi impian faforit bagi anak anak muda yang ada sekarang ini. 
Mendatangkan fulus yang besar kedalam kantong adalah merupakan daya tarik dan 
impian anak anak mudah saat ini dalam rangka mewujudkan impian yang lebih indah 
lagi dalam kehidupannya.
 
Kegiatan yang tidak menghasilkan uang adalah kegiatan yang sia sia apalagi 
kegiatan yang mengeluarkan dana, mengeluarkan dana yang baik hanya untuk 
kegiatan yang  jelas jelas untuk kesenangan dan dalam rangka melakukan 
pertolongan kepada anggota masyarakat yang memang layak ditolong.
 
Negara harus diserahkan kepada alhinya dan itu dibiarkan saja diurus oleh orang 
yang hobby mengurus negara  oleh karenanya orang orang kreatif lebih baik 
mengurus hal hal yang bernilai tinggi dan menghasilkan nilai tambah tinggi.
 
Pertarungan yang ada saat ini adalah kompetisi untuk mendapatkan kenikmatan dan 
menjadikan diri serta kelompok supaya menguasai sumber daya. Dan orang orang 
yang diluar lingkungan penabung sumber daya adalah kelompok losser. 
 
Sudah barang tentu tidak ada kelompok yang ingin menjadi kelompok losser dan 
sudah barang tentu tidak ada kelompok yang menginginkan ditinggalkan orang 
akibatnya Negara tidak dekat dengan kalbu dan pikiran anak anak muda ini dan 
menjadi hal jauh dari kehidupan sehari hari. Pikiran lainnya adalah nanti saja 
ketika ketika sudah punya kehidupan mapan maka baru akan mengurusi soal soal 
kebangsaan dan kenegaraan itupun jika sempat dan diberikan kesempatannya.
 
Negara dan berbangsa menjadi semakin menjauh dari kepastian walaupun beberapa 
kawan mengingatkan bahwa tidak usah takut dan cemas karena pada kenyataannya 
yang ngurusi bangsa cukup sebagian kecil orang saja dan itu sudah cukup.
 
Singapura dan Republik rakyat China adalah contoh dimana kaderisasi kenegaraan 
disiapkan secara seurius oleh negaranya. Orang orang terbaik diseleksi dan 
ditempatkan sesuai dengan proses yang sudah teruji dan menjadi pemimpin 
negaranya sesuai dengan bakat dan keberhasilan menghadapi ujian pada prosesnya.
 
Bagaimana dengan Indonesia , hanya pengalaman dan model ini sekiranya dapat 
dijadikan pelajaran demi persiaapan dan proses berbangsa di Indonesia.
 
 
 
V.Sekali lagi perubahan geopolotik kawasan dan Indonesia harus survive.
 
Dalam soal keributan di iran saat ini kita tidak boleh memandangnya hanya pada 
kejadian tersebut saja termasuk dikategorikan sebuah kejadian mendadak yang 
begitu saja terjadi. 
 
Kita harus mampu menemukan titik titik yang menghubungkan dengan kejadian 
aneksasi di Irak , Afghanistan dan pengacauan di Pakistan . Kita harus mulai 
mengambil posisi yang tepat ketika china, India dan Rusia akan menjadi negara 
adi kuasa.
 
Masuknya pengaruh dari luar yang cukup kuat akan membuat tekanan yang tinggi 
akan juga membuat dinamika internal sesuai dengan konstalasinya.
 
Dalam konteks ini maka bangsa Indonesia perlu membangun hubungan dan 
kesepahaman yang lebih luas dengan china dan india mengingat di Indonesia 
banyak sekali keturunannya.
 
Dinamika ekternal tidak boleh mengganggu hubungan yang ada didalam negeri, 
tetapi sebaiknya malahan meningkatkan hubungan yang ada sehingga lebih harmonis 
lagi.
 
Kebutuhan china dan india akan energy yang ada diindonenesia tidak boleh 
menjadikan hubungan yang ada menjadi hubungan yang saling merugikan dan penuh 
ketegangan. Pengaturan pengaturan yang adil dan selalu membangun kesepahaman 
akan sangat mengembangkan relasi diantara dua bangsa ini.
 
Kekacauan di Irak , Afghanistan, dan Pakistan serta kemungkinan pada beberapa 
negara kawasan tidak boleh dilihat hanya sebagai kejadian yang alamiah tetapi 
harus dilihat korelasi dan kontekstual dibalik itu.
 
Semua itu tidak akan ada gunanya hanya jika sebagai pengetahuan tetapi akan 
sangat berguna ketika menjadi sesuatu yang diolah dan dioperasikan sebagai 
bagian dari sesuatu yang dipersiapkan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan 
yang kurang baik dimasa depan menjadi peluang yang menarik bagi bangsa 
Indonesia.
 
VI.penutup.
 
Pemilihan Presiden 2009, sangat baik jika diarahkan sebagai proses yang 
mengenergy bangsa Indonesia sehingga banyak manfaat yang didapatkan pemilih 
pemula, pemilih yang apatis dan kelompok anak anak muda yang tidak peduli.
 
Sungguh sayang jika pemilihan saat ini malahan banyak menyoroti sisi 
pelesetannya dibandingkan dengan sisi substansi kenegaraan dan berbangsanya.
 
Waktu masih ada 2 minggu dan semoga sisi substansi akan lebih dikedepankan 
lebih maju lagi sehingga proses Pilpres 2009 menjadi sarana pendidikan politik 
bagi anak anak bangsa dengan baik.
 
Agus muldya Natakusumah
Indosolution.



Reply via email to