Burqa Merupakan Tindak Penindasan Bukan Keimanan !!!
                                         
Sewaktu serombongan perampok tertangkap polisi, maka kesemua perampok itu 
diborgol kedua tangannya, kepala dan muka mereka ditutup.

Sewaktu tentara Amerika berperang di-Vietnam, ratusan Vietcong tertangkap, 
semuanya diborgol kedua tangannya serta kepala dan muka para tawanan ini 
ditutup dengan kain hitam.

Hukuman pancung mati di Arab, korbannya ditutupi seluruh kepala dan mukanya 
sebelum dipancung terpisah kepala dari badannya.

Hukuman tembak mati diseluruh dunia juga ada prosedur untuk menutupi kepala dan 
muka para korban yang akan dieksekusi.

Demikianlah gambaran burqa yang menjadi kewajiban wanita muslim bisa 
digambarkan dengan kejadian2 yang dialami perampok yang tertangkap atau sama 
seperti tawanan yang tertangkap.

Pada hakekatnya, penjahat yang tertangkap ataupun tawanan yang tertangkap.... 
keduanya tidak memiliki hak azasi sebagaimana hak azasi umumnya masyarakat yang 
baik.

APA TUJUANNYA ATAU MAKSUDNYA dengan menutupi kepala dan muka para tahanan atau 
para tawanan kesemuanya diatas ????

Jelas, tujuannya untuk membatasi hubungan para tawanan ini dengan dunia luar, 
untuk memisahkan dunia mereka dengan masyarakat umum, untuk menekan atau 
menindas hak mereka dari kemauan mereka.

Dengan kata lain, menutupi muka dan kepala para tawanan, para penjahat, dan 
pada wanita muslim itu kesemuanya bertujuan satu, yaitu memenjarakan mereka 
secara psikologis dengan cara membatasi kerja pancaindera mereka.

Presiden Perancis Sarcozy dengan tegas menyatakan bahwa BURQA dilarang 
diseluruh tanah Perancis, karena burqa bukan identitas agama melainkan 
identitas penindasan terhadap wanita yang bukan penjahat, bukan tawanan, justru 
wanita baik2 yang tidak bersalah.

Padahal, Perancis adalah salah satu negara Eropah yang paling maju yang 
sepanjang sejarahnya paling getol membela Islam, paling dekat dengan Islam, 
bahkan Ayatollah Khomeini pernah mendapatkan suaka politik sewaktu dikejar mau 
dibunuh oleh pasukan Syah Iran.

Kebaikan Perancis dan kasih sayangnya kepada Islam ternyata telah dinodai dan 
diracuni oleh sikap umat Islam sendiri dengan meng-injak2 nilai2 HAM dalam 
melindungi semua umat manusia tanpa perbedaan.

Wajar ya...., kalo akhirnya Presiden Sarkozy naik pitam karena umat Islam 
pendatang dari Arab yang tidak tahu diri itu tetap saja tidak menghargai tuan 
rumahnya.

Malah banyak ulama2 diseluruh dunia menuduh Perancis mencanangkan permusuhan 
terhadap Islam, tetapi Perancis tidak takut ancaman itu, mau dianggap 
permusuhan silahkan, mau perang silahkan, tapi jangan coba2 mengubah nilai2 
peradaban kemanusiaan dengan kebiadaban yang merendahkan manusia.  Jangan cari 
gara2, dikasih hati minta jantung.

Sarcozy berpendirian PENINDAS HARUS DITINDAS.
Ajaran Islam yang menindas wanita meskipun wanita itu rela karena kewajibannya 
sebagai muslimah, tetapi diwilayah hukum Perancis harus dilarang.  Bangsa 
sendiri ataupun umat sendiri bukan alasan untuk membolehkan dijajah sesamanya.

Kita sebagai umat Islam Indonesia kiranya perlu merenungkan pernyataan presiden 
Perancis Sarcozy ini yang mendapatkan sambutan diseluruh dunia.  Kita sebagai 
umat Islam janganlah mengisolasi diri sendiri atas nama Islam, padahal Islam 
wajib disebar luaskan bukan mengisolasikan diri atau mengisolasikan dunianya 
sendiri.  Jangan menjadikan Islam itu sebagai penjara bagi muslimah dalam 
burqa-nya yang sangat2 biadab.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke