http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009062406074439

      Rabu, 24 Juni 2009 
     
      INDONESIA MEMILIH 
     
     
     
ANALISIS: Pertarungan Fanatisme di Kawasan Multietnis 


      PERSAINGAN ketat tiga partai, yaitu Demokrat, PDI-P, dan Golkar, terjadi 
tidak hanya pada pilpres. Ketiga partai yang sama-sama sebagai motor pengusung 
capres-cawapres, itu juga sudah bersaing ketat pada pemilu legislatif.

      Secara geografis, Lampung Timur yang terbagi menjadi tiga kategori itu 
pun punya karakteristik pilihan terhadap partai politik. Hal itu juga tentu 
berpengaruh pada pilihan capres-cawapres yang diusung. Misalnya saja untuk 
daerah mendekati daerah perkotaan seperti Pekalongan dan Sukadana, animo 
pilihan rakyat sangat dipengaruhi jangkauan iklan media cetak dan media 
elektronik.

      Tidak heran jika di daerah itu yang mulanya sangat dikuasai PDI-P dan 
Partai Golkar, bisa beralih pada Partai Demokrat. Beralihnya pilihan itu sangat 
dipengaruhi pilihan masyarakat di wilayah terdekatnya, yaitu Kota Metro.

      Wilayah perdesaan dan wilayah-wilayah terpencil seperti kawasan register 
yang juga dihuni penduduk, pilihannya sangatlah dipengaruhi fanatisme. Pilihan 
ini juga dipengaruhi suku. Kelompok-kelompok suku, umumnya punya pilihan 
seragam.

      Komunitas Bali, umumnya sudah punya pilihan platform partai sendiri. 
Demikian juga komunitas Jawa yang merupakan komunitas terbesar di daerah 
tersebut. Komunitas suku Lampung ada pada daerah-daerah pantai dan sebagian 
daerah yang kini menjadi daerah perkotaan dan pemerintahan.

      Pada Pemilu 1999, PDI-P menjadi partai mayoritas. Pada Pemilu 2004, 
Partai Golkar muncul kembali dan mengalami kejayaan dengan menempati posisi 
kedua. Pada Pemilu 2004, dari 10 kursi untuk DPRD Lampung direbut tujuh partai 
politik. Partai politik itu adalah PDI-P (tiga kursi), Partai Golkar (dua 
kursi), Partai Demokrat, PAN, PKB, PKS, dan PKPB meraih satu kursi 
masing-masing.

      Konstelasi berubah pada Pemilu 2009. PDI-P mendapat dua kursi, Partai 
Demokrat juga dua kursi tetapi dengan perolehan suara yang lebih besar daripada 
PDI-P. Partai Golkar dapat satu kursi sama dengan PAN, PKPB, PKS, dan PKB. 
Sedangkan dua partai baru, yaitu Partai Hanura dan Gerindra juga berhasil 
mendulang kursi di daerah yang bergabung dengan daerah pemilihan Metro ini.

      Melihat konstelasi tersebut jika dibawa ke dalam koalisi partai politik 
pengusung pasangan capres-cawapres, pasangan Mega-Prabowo yang diusung sembilan 
partai politik mengantongi suara 112,691 (24.55%). SBY-Boediono yang diusung 24 
partai politik mampu mengumpulkan 248,654 suara (54.16%). Sedangkan JK-Wiranto 
mengumpulkan suara modal partai 97,765 suara (21.29%).

      Menilik data Pilpres 2004, SBY yang saat itu berpasangan dengan JK, pada 
putaran pertama meraih 198,612 suara atau 41,02%. Mega yang saat itu 
berpasangan dengan Hasyim Muzadi meraih 136,946 suara atau 28,28%. Pada putaran 
kedua, SBy-JK unggul dengan perolehan 280,659 (59,31%) dan Mega-Hasyim 192,577 
suara (40.69%). n KRISTIANTO/U-1

      Perolehan Suara Partai Politik pada Pemilu 2009 untuk DPRD Lampung 
Lampung Timur

      No. Parpol Suara Persentase

      1. Hanura 21,212 4,62

      2. PKPB 15,529 3,38

      3. Pengusaha 2,648 0,58

      4. PPRN 6,847 1,49

      5. Gerindra 16,523 3,6

      6. Barnas 2,784 0,61

      7. PKPI 8,298 1,81

      8. PKS 34,352 7,48

      9. PAN 26,462 5,76

      10. PPIB 676 0,15

      11. Kedaulatan 1,518 0,33

      12. PPD 432 0,09

      13. PKB 27,022 5,89

      14. PPI 990 0,22

      15. PNI-M 4,970 1,08

      16. PDP 2,578 0,56

      17. Pakar Pangan 6,100 1,33

      18. PMB 540 0,12

      19. PPDI - -

      20. PDK 3,689 0,8

      21. RepublikaN 1,277 0,28

      22. Pelopor 3,671 0,8

      23. Golkar 55,266 12,04

      24. PPP 10,143 2,21

      25. PDS 2,723 0,59

      26. PNBKI 1,978 0,43

      27. PBB 5,074 1,11

      28. PDI-P 82,604 17,99

      29. PBR 5,848 1,27

      30. Patriot 1,863 0,41

      31. Demokrat 84,473 18,4

      32. PKDI 606 0,13

      33. PIS 4,624 1,01

      34. PKNU 14,814 3,23

      41. Merdeka - -

      42. PPNUI - -

      43. PSI 517 0,11

      44. Buruh 459 0,1

      Suara Sah 459.110 100

      Tidak Sah 41.891

      Total 500.001

      DPT 667,342

      Modal perolehan suara partai koalisi pengusung capres-cawapres

      Megawati-Prabowo 112.691 24,55

      1. PDI-P 82.604

      2. Gerindra 16.523

      3. Kedaulatan 1.518

      4. PNI-M 4.970

      5. Pakar Pangan 6.100

      6. Partai Buruh 459

      7. PPNUI -

      8. PSI 517

      9. Partai Merdeka -

      SBY-Boediono 248.654 54,16

      1. PKPB 15,529

      2. Pengusaha 2,648

      3. PPRN 6,847

      4. PKPI 8,298

      5. PKS 34,352

      6. PAN 26,462

      7. PPIB 676

      8. PPD 432

      9. PKB 27,022

      10. PPI 990

      11. PDP 2,578

      12. PMB 540

      13. PPDI -

      14. RepublikaN 1,277

      15. Pelopor 3,671

      16. PPP 10,143

      17. PDS 2,723

      18. PNBKI 1,978

      19. PBB 5,074

      20. PBR 5,848

      21. Patriot 1,863

      22. Demokrat 84,473

      23. PKDI 606

      24. PIS 4,624

      JK-Wiranto 97,765 21.29

      1. Golkar 55.266

      2. Hanura 21,212

      3. PKNU 14,814

      4. Barnas 2,784

      5. PDK 3,689

      459.110 100

      Pilpres 2004

      Putaran I Suara Persen

      Wiranto-Salahuddin 101,207 0,9

      Megawati-Hasyim 136.946 28.28

      Amien-Siswono 40.907 8.45

      SBY-JK 198.612 41.02

      Hamzah-Agum 6.554 1.35

      484.226 100

      Putaran II Suara Persen

      Megawati-Hasyim 192.577 40.69

      SBY-JK 280.659 59.31

      473.236 100
     


 Cetak Berita 

<<bening.gif>>

<<cetak.gif>>

Reply via email to