Refleksi : Mujur cuma teriris, tetapi bagaimana kalau terpotong putus.

http://www.sinarharapan.co.id/detail/article/korban-sunatan-massal-di-padang-kembali-bertambah/

Kamis 02. of Juli 2009 19:16 
Korban Sunatan Massal di Padang Kembali Bertambah


Padang - Korban program sunatan massal yang diselenggarakan instansi pemerintah 
kota dan yayasan kembali bertambah di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) 
sehingga awal Juli 2009 sudah tercatat dua orang.


     
Setelah pada (1/7) Salman Alfarisi (12) warga Kelurahan Koto Panjang, Air 
Dingin Koto Tangah Padang dilarikan ke Rumah Sakit M Djamil Padang, Kamis 
siang, kembali seorang bocah berusia 10 tahun harus menjalankan operasi di 
rumah sakit itu. Refiadi Yuni Saputra (10), warga Kelurahan Gunung Pangilun 
Padang itu, mengikuti program sunatan massal yang diselenggarakan Yayasan 
Aisiyah di kawasan pemukiman penduduk itu, namun malang   ujung penisnya diduga 
teriris.


Bocah kelas IV SD buah hati dari pasangan Suhaini (43) dengan Refiyanjami (47) 
ini terbaring di ruangan Pre.Op/Observasi RSUP M Djamil Padang. Meski mengaku 
tidak sakit tetapi orang tuanya terlihat begitu khawatir.Suhaini menuturkan, 
peserta sunatan massal sebanyak 30 orang, sedangkan korban bersama tiga bocah 
lainnya termasuk gelombang pertama. Ketika tiga bocah lainnya sudah tuntas oleh 
perawat lainnya,  korban (Refiadi) masih terdengar merengek kesakitan.


Ketika ditanya pada bidan yang menyunat korban, dijawab dengan kalimat: "Tak 
apa-apa, anak ibu hanya ada kelainan," tutur ibu korban. Setelah itu, lanjut 
ibu lima anak itu, ada seorang dokter menyarankan untuk dibawa ke RSUP M Djamil 
Padang, guna dilakukan pengontrolan. "Mendengar akan dibawa ke RSUP M Djamil 
tersebut, saya kaget karena selama ini anak saya tidak punya keganjilan. Buang 
air kecilnya lancar sehingga timbul kecurigaan kami," katanya.


Dokter Jaga Bedah RSUP M Djamil Padang, Edi Burhan, mengatakan potongan penis 
korban memang ada, tetapi belum dilihat karena sedang disterilkan, namun  
terlihat luka pada ujung penis korban yang rencananya akan dioperasi. Korban 
masuk ke IGD RSUP M Djamil Padang, sekitar pukul 11:20 WIB.
Secara terpisah, Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumbar, Apriwardi, 
mengatakan, guna mencegah terus terulangnya kasus korban sunatan massal, pelaku 
tindakan harus disesuaikan dengan kompetensinya, sebab tindakan medis harus 
dilakukan seorang dokter."Tapi kasus korban sunatan massal tidak ada dilaporkan 
ke IDI Sumbar. Kita hanya tahu melalui media," katanya singkat.  (ant)



Kembali ke : Home

Kirim email ke