http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=8935
2009-07-02 Vatikan Mendukung Perdamaian di Papua SP/Alex Suban- Mgr Leopoldo Girelli [JAKARTA] Sri Paus Benediktus XIV melalui Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Leopoldo Girelli menyatakan dukungannya terhadap upaya membangun perdamaian di Papua dan menjadikan Bumi Cendrawasih sebagai tanah damai. Hal ini dikatakan Mgr Leopoldo, seusai silaturahmi dengan wartawan di Kedutaan Vatikan, Jakarta, Rabu (1/7). "Vatikan akan senantiasa mendukung langkah-langkah perdamaian dan juga karakteristik masyarakat Papua dalam hal sosial, budaya, dan religiositas. Tentunya sama seperti dukungan untuk perjuangan kemanusiaan yang universal. Vatikan mengharapkan kiranya langkah perdamaian, rekonsiliasi, dan pembangunan Papua yang lebih baik segera bisa terjadi di sana," katanya. Ia juga menegaskan bahwa perlu rasa saling percaya dan kerendahan hati untuk menghargai satu sama lain dalam rangka mengemas perdamaian yang langgeng. Mgr Leopoldo mengharapkan kiranya dengan perdamaian yang sejati di Papua, hari depan Papua yang berisi kesejahteraan bisa mulai ditenun dengan keikhlasan dan rasa cinta yang sesungguhnya. "Rekonsiliasi dan perdamaian juga sepantasnya diarahkan untuk pembangunan nilai-nilai kemanusiaan di sana," katanya. Sementara itu, selama Selasa (30/6) dan Rabu (1/7) masyarakat Papua di Jakarta, aktivis lembaga swadaya masyarakat untuk penegakan hak asasi manusia (HAM) dan kesejahteraan masyarakat Papua menggelar rangkaian acara diskusi dan bedah buku Road Map Papua tentang hal-hal di sekitar Papua yang selama ini jauh dari perhatian masyarakat Indonesia. Pada Rabu (1/7) masyarakat Papua dan perwakilan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah menggelar deklarasi Jakarta untuk Papua sebagai Tanah Damai. Selain itu, wakil Paus ini juga mengatakan bahwa kerukunan antarumat beragama di Indonesia berada di titik yang positif. "Tentunya kebebasan beragama harus disesuaikan dengan lingkungan kita berada. Kebebasan beragama di Indonesia masih terjamin dan dialog yang sehat masih bisa terus dibangun," katanya. Mgr Leopoldo mengatakan hal ini menanggapi persoalan mengenai susahnya memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) beberapa gereja di Indonesia. Perhatian Pemerintah Partisipasi umat beragama dalam kehidupan bernegara termasuk menjalankan ibadahnya mestinya mendapat perhatian dari pemerintah. Namun, dikatakan bahwa umat beragama juga perlu mengedepankan cara-cara yang moderat, santun, dan bagus. Ia juga mengharapkan agar persoalan agama tidak dipolitisasi demi kepentingan-kepentingan lain. Pertumbuhan dan perkembangan kerukunan antarumat beragama di Indonesia menurutnya juga telah berlangsung dengan baik. Hal inilah yang menimbulkan kegairahan baru dalam kehidupan sosial. Hal penting yang ditekankan Mgr Leopoldo adalah strategi damai yang harus dikembangkan oleh semua pemeluk agama, agar kerukunan bisa berlangsung, tanpa adanya friksi antaragama. "Jaminan kepada umat beragama untuk berpartisipasi tentunya harus diusahakan dengan tenang dan elegan dengan memerhatikan kultur dan situasi masyarakat Indonesia," ujarnya. [EMS/M-11
<<02vatika.gif>>