Refleksi : Kalau pemekaran daerah tidak memberi kemakmuran bagi rakayat apakah 
itu NKRI sudah final?

http://www.republika.co.id/berita/59867/SBY_NKRI_Sudah_Keputusan_Final

SBY: NKRI Sudah Keputusan Final
By Republika Newsroom
Kamis, 02 Juli 2009 pukul 20:13:00 

JAKARTA -- Capres Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, setelah genap 10 tahun 
Indonesia melaksanakan reformasi   banyak yang mempertanyakan apakah otonomi 
daerah, pemerataan, dan keadilan bisa tercapai. Apakah NKRI bisa tetap berdiri 
dengan otonomi daerah.

SBY dalam pemaparan visi dan misinya dalam debat Capres Kamis malam bertajuk, 
NKRI, demokrasi dan otonomi daerah mengatakan, NKRI sudah merupakan keputusan 
final  yang merupakan empat pilar negara. Yakni Pancasila, UUD 45, NKRI, dan 
Bhineka Tunggal Ika. " Empat pilar ini mesti kita pertahankan ke depan," kata 
SBY.
 
Dalam debat yang dipandu Pratikno, dekan FISIP UGM, SBY menjelaskan, demokrasi, 
kebebasan dan HAM kini semakin mendapat tempat lebih baik.

Tapi, SBY mengingatkan, memang ada ekses akibat demokratisasi yang berjalan. 
Apakah sistem presidensiil bisa dilaksanakan dengan multipartai. Pilkada yang 
jauh dari hemat apakah terus bisa dijalankan. Kematangan politik apakah makin 
pandai untuk membedakan antara hak dan kewajiban. "Lebih rasional dan tidak 
emosional. Cek and balances," kata SBY.

SBY mengatakan, multipartai hendaknya , tanpa paksaan dan jumlahnya harus  
pantas dan betul-betul merepresentasikan hak aspirasi rakyat.

Dalam hal otonomi daerah, katanya lebih lanjut, pemekaran diakui banyak yang 
jalan di tempat padahal hakikatnya untuk meningkatkan pelayanan dan 
kesejahteraan. Dalam otonomi daerah banyak terjadi tumpang tindih peraturan. 
"Meskipun pemerintah sudah membatalkan 3000 peraturan dari 12 ribu peraturan 
yang tumpang tindih itu," katanya.

Hakikat desentralisasi dan otda adalah bagaimana meningkatkan sumber daya, 
pembangunan pulau tertinggal, dan daerah perbatasan. Diakui, kita majukan tapi 
memang diakui masih menyisakan masalah. "Sebuah transformasi membutuhkan waktu, 
proses, transisi, dan tidak semudah membalik telapak tangan. Tapi kita sudah 
jalan ke arah yang benar. Harus kita bangun dari hari ke hari," jelasnya.

Menurutnya Otda banyak yang sudah dilakukan dan bupati/wali kota tidak sedikit 
yang inovatif. Meskipun daerah pemekaran yang baru harus ditingkatkan lagi. 
Saya optimistis bisa teratasi, penataan semua masalah yang ada sekarang. Lima 
tahun ke depan ini merupakan prioritas dan agenda NKRI, Demokrasi dan Otda. 
ade/ahi

++++

http://www.republika.co.id/berita/59880/Kalla_Pemekaran_Harus_Beri_Kemakmuran_Rakyat

Kalla: Pemekaran Harus Beri Kemakmuran Rakyat 
By Republika Newsroom
Kamis, 02 Juli 2009 pukul 20:59:00 
JAKARTA -- Calon Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, dalam persoalan pemekaran 
wilayah dan otonomi daerah yang terpenting adalah apakah hal itu bisa 
memberikan kemakmuran bagi rakyat atau tidak.

"Soal pemekaran dan otonomi daerah, yang penting apakah itu perlu atau tidak," 
kata Kalla saat debat calon presiden putaran terakhir yang dipandu Dekan 
Fisipol UGM Pratikno di Jakarta, Kamis.

Menurut Kalla, dalam hal pemekaran dan otonomi daerah, apakah sudah kebablasan 
atau tidak, tergantung dari mana cara memandangnya. 

Kalla mengatakan bahwa jika hal itu dilihat pusat, maka otda tersebut sudah 
kebablasan. Namun jika dilihat dari daerah, justru masih kurang. "Kita harus 
lihat secara independen, kita evaluasi, apakah hal itu bisa memberikan 
kemakmuran pada rakyat," kata Kalla.

Kalla juga mengingatkan bahwa jika memang dirasa gagal maka dimungkinkan daerah 
yang telah dimekarkan bisa digabungkan kembali.

"Dimungkinkan digabung lagi sehingga negeri ini efisien. Otda bisa efektif 
untuk rakyat, dan efektif untuk pemerintah," kata Kalla. Kalla juga menjelaskan 
soal otda jangan hanya dilihat dari sisi sulitnya saja, namun juga kebaikannya. 
ant/ahi



Kirim email ke