----- Original Message ----- 
From: siti_pantau 
To: pantau-nar...@yahoogroups.com ; pantau-komuni...@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, July 21, 2009 5:13 AM
Subject: [pantau-komunitas] Diskusi Bersama Soemarsono soal 'Revolusi Agustus'


  --- In pantau-kontribu...@yahoogroups.com, Andreas Harsono 
<andreashars...@...> wrote:

Pantau dan TUK

Madiun Affair 1948
Diskusi Bersama Soemarsono

Soemarsono, pada 1945, sebagai ketua Pemuda Republik Indonesia,
melucuti senjata Jepang dan memimpin perang lawan tentara Inggris di
Surabaya. Mayor Jenderal Soemarsono lantas jadi Gubernur Militer
Pemerintahan Front Nasional daerah Madiun pada September 1948. Bersama
Amir Sjarifuddin, dia memimpin long march 100 hari melawan "terror
putih" pemerintahan Perdana Menteri Moh. Hatta. Lantas dia sembunyi di
Pematang Siantar hingga 1964. Pada 1965 dia ditangkap dan ditahan 10
tahun di Salemba. Pada 1987, pindah ke Sydney dan menjadi warganegara
Australia.

"Siapa yang musti memproklamasikan dan menjadi Presiden Republik
Indonesia pertama? Pertama kali yang dicalonkan adalah Amir
Sjarifuddin. Semua pemuda menerima. Cuma Soekarni tanya, `Bung Amir
dimana?' Dia sebenarnya tahu Bung Amir ditawan Jepang di Lowokwaru,
Malang . Umpamanya dia diketahui Jepang, lalu dibunuh. Nah kita
mempunyai presiden pertama sudah dibunuh. Bagaimana bisa?"

"Saya ini pelaku, saya saksi. Bahwa sampai kapan pun Peristiwa Madiun
itu bukan suatu pemberontakan, tetapi penindasan dari satu pemerintah
yang melaksanakan Red Drive Proposal dari Amerika Serikat, mau
membasmi kaum kiri dan kami melakukan perlawanan. Lha Berontak Madiun!
Berontak apa? Buktinya apa?"

Teater Utan Kayu
Jl. Utan Kayu 68H
Jumat, 24 Juli 2009 pukul 16:00-19:00

Penanggap:
Baskara T. Wardaya, sejarawan, menulis disertasi Cold War Shadow:
United States Policy Toward Indonesia 1953-1963; serta buku Bung Karno
Menggugat.

Wilson, sejarawan, menulis buku Orang dan Partai NASI di Indonesia,
sedang bikin documentary soal Soemarsono

Moderator:
Andreas Harsono, wartawan, kini menulis buku A Nation in Name:
Debunking the Myth of Indonesian Nationalism

Screening Film:
Saksi Mata Yang Terlupakan produksi Jaringan Videomaker Independen

--- End forwarded message ---



Kirim email ke