http://www.mediaindonesia.com/read/2009/07/07/86735/4/2/Depdag-Perketat-Pengawasan-Penjualan-Bahan-Kimia-dan-Peledak


Bom JW Marriott dan Ritz Carlton
Depdag Perketat Pengawasan Penjualan Bahan Kimia dan Peledak 
Kamis, 23 Juli 2009 20:21 WIB     
Penulis : Jajang


JAKARTA-MI: Pascaledakan bom Mega Kuningan, Departemen Perdagangan (Depdag) 
memperketat perdagangan bahan berbahaya seperti peledak dan bahan kimia. 

"Kita meminta supaya pengetatan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi 
berbagai kemungkinan terburuk terkait kejadian bom di dua hotel pekan lalu. 
Kami sudah menginstruksikan dinas perdagangan yang ada di daerah untuk 
memperketat pengawasan penjualan mercon, kembang api dan barang sejenis yang 
sekiranya dapat digunakan untuk bahan baku perakitan bom," ujar Sekretaris 
Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan, Gunaryo, 
di Jakarta, Kamis (23/7). 

Pengawasan ini, imbuh Gunaryo, akan menitikberatkan pada pantuan transaksi 
bahan-bahan peledak dan bahan kimia yang biasa di jual di masyarakat. 

"Dari laporan lapangan, belum ada transaksi dalam jumlah besar terkait barang 
berbahaya apalagi untuk perakitan bom," ujar. Gunaryo. 

Depdag sendiri kini sudah memperketat pengawasan mulai dari proses impor hingga 
transaksi ke pemakai bahan berbahaya tersebut. 

"Meskipun beberapa barang peledak dan bahan kimia diperjualbelikan secara bebas 
di masyarakat, kita tetap lakukan kontrol dengan pantuan langsung di beberapa 
daerah," ujar Gunaryo. 

Hal itu dimaksudkan untuk menghindari penyalahgunaan barang tersebut. 
"Kami sudah koordinasi dengan daerah agar pengawasan distribusi bahan baku 
berbahaya itu makin diperketat," tegasnya. 

Namun, lanjut Gunaryo, pembuatan bom oleh pihak tertentu, tidak hanya terpaku 
pada bahan baku berbahaya yang diawasi secara ketat. 

"Sebab, ada beberapa bahan baku yang beredar secara luas dan sulit diawasi bisa 
menjadi bahan bom. Misalnya saja pupuk urea yang banyak digunakan sebagai bahan 
baku peledak dalam beberapa kasus pemboman di negara kita," pungkas Gunaryo. 
(Jaz/OL-7) 

Kirim email ke