Mega-Pro Semakin Memuakkan, Ngotot Minta Ulang Pemilu !!!
                                           
Kalo saja kita simak pernyataan Megawati bahwa dimasa pemerintahannya dulu 
berhasil menyelenggarakan pemilu yang sempurna tidak ada keluhan.....  
Nyatanya, meskipun dalam pemilu yang sempurna dibawah Megawati dulu terbukti 
Megawati tetap kalah separuh jumlah suara yang didapatkan SBY.

Sikap Megawati ini memang cuma malu2in dirinya sendiri, udah kalah ngotot, mau 
diulang juga pasti kalahnya lebih banyak.  Beliau kalah bukan karena kecurangan 
tetapi karena para pendukungnya sudah kabur tak mau lagi mendukung dirinya, itu 
sudah pasti.

Masalah pilpres baru2 ini, sudah boleh dikatakan sangat sempurna karena bisa 
dibuktikan dengan kontrol bahwa hasil pemilu tidak jauh sangat tipis bedanya 
dari Quick Count yang dilakukan oleh sekitar 7-8 organisasi yang professional 
dibidang ini.

Demikianlah, Quick Count itu ada tujuannya yaitu sebagai control untuk menilai 
kualitas pemilu itu sendiri.  Kalo terjadi perbedaan yang menyolok, maka bisa 
disimpulkan pemilunya yang tidak benar atau Quick Count-nya yang tidak benar.  
Dalam hal ini bisa dianalisa untuk mendapatkan kesimpulan akhirnya.  Meskipun 
begitu, Quick Count itu sendiri tidak cukup cuma dilakukan oleh satu lembaga, 
harus juga disertakan organisasi2 lainnya yang independent untuk betul2 
menyampling sample2nya.

Jadi dengan bukti2 kuat bahwa hasil2 angka2 pemilu ini relative sama dengan 
hasil2 Quick Count.....  Tak ada siapapun yang bisa menyimpulkan bahwa pemilu 
ini ada kecurangan, ada cacat, ada ketidak sempuranaan dll.  Untuk masalah 
begini sudah ada ahlinya.  Apalagi, banyak investor2 yang ikut mengevaluasi 
pemilu ini untuk mengambil keputusan apakah memungkinkan untuk invest di 
Indonesia.  Dengan cara membandingkan hasil Quick Count dengan hasil pemilu 
inilah sang investor bisa mengambil kesimpulan bahwa pemilu di Indonesia 
berlangsung sangat baik dan kepercayaan investor meningkat sebagai akibatnya.

Jadi enggak mungkin bisa untuk menuduh SBY menang karena curang karena bisa 
dibuktikan bahwa memang pemilih SBY berlimpah ruah dan ini bukan cuma mengacu 
kepada hasil pemilunya tetapi juga hasil dari Quick Count yang jadi parameter 
pembanding untuk menilai pelaksanaan pemilu ini.

Kalo ada yang tak punya ktp hingga tak bisa memilih maka hal ini bukanlah 
kecurangan tetapi kesalahan siorang itu sendiri.  Juga kalo ada yang tidak mau 
memilih alias golput, juga tak bisa dituduh sebagai kecurangan karena memang 
tidak bisa memaksa semua orang harus memilih.

Demikianlah, rengekan Megawati hanya menjadi buah tertawaan dan cercaan 
masyarakat dan juga anggauta2nya sendiri.  Karena kesalahannya bukan terletak 
pada KPU atau pada pemilunya melainkan salah fatal mengusung Megawati yang 
jelas2 sudah tak laku lagi untuk dipilih masyarakat.

Megawati itu dimusuhi oleh pasar, juga dijauhi oleh badan2 Internasional karena 
dia ini diluar negeri sudah diblack list sebagai presiden yang korup di 
Indonesia ini.  Kasihani dong rakyat kita kalo Megawati terpilih cuma jadi 
korban embargo dari luar negeri saja.  Rakyat juga sadar, SBY ini besar 
peruntungannya, besar rejekinya, ada saja sumbangan2 dari luar negeri masuk ke 
Indonesia dari hasil kongkow2 SBY ini dengan para official dari luar negeri.

Bayangin deh, siapa yang mau milih kalo capresnya berkampanye mau 
menasionalisasi perusahaan2 asing, mau memboikot Amerika, mau sita semua asset2 
asing...  semua ini cuma menjurus kepada kehancuran ekonomi bukan memperbaiki 
ekonomi.....  rakyat enggak tolol mbak !!!  Belum lagi cawapres-nya berkampanye 
mau stop tidak bayar hutang2nya RI karena katanya si pemberi hutang sudah 
merampok kekayaan tanah air kita.  Yang betul aje bang, fitenah2 begini tak 
laku dirakyat, dan rakyat sudah memberikan suaranya, dan Mega-Pro terbukti 
tersingkir sia2.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke