PERCAKAPAN 1: ISRO MIKRAJ




T = Mas mohon sharing,



Mas Leo kan mustine dah isro mikraj ke (sidratul muntaha) baitullohnya
diri Mas Leo sendiri, nah cuma pengin tau saja gimana rasanya, soalnya
masing-masing orang kan beda yg hasilnya adalah higher self kan ?



J = Rasanya biasa-biasa saja.



T = Bisa cerita ngga mas ke saya soalnya kalo dari yg backgroundnya
Islam kok kayak gitu (:) Nah saya pribadi pengin ngerti yg Mas Leo
alamin, ngga ada maksud mbanding-bandingin babar blas cuma, pengin
denger ceritanya aja.



J = Isra Miraj cuma simbol saja dari pengalaman spiritual seseorang.
Anda pasti pernah mengalaminya juga ketika merasa terbang-terbang ke
awan tinggi dan melihat pengalaman indah. Saya pernah mengalaminya.
Terkadang saya bilang pengalaman seperti itu namanya OOBE (out of body
experience).



Untungnya saya masih waras dan tidak bilang bahwa ada Jibril yg bawa
saya terbang-terbang. Kalau saya menjadi ulama dan ingin mencari
pengikut, of course saya akan membesar-besarkan pengalaman saya
seolah-olah saya orang yg sangat dimuliakan Allah sehingga memperoleh
pengalaman spiritual yg wah.



Tetapi karena saya mau menjadi diri sendiri saja dan jujur, akhirnya
saya bilang saja terus terang bahwa pengalaman terbang-terbang itu
sangat umum. Biasa dialami oleh kita tatkala tidur. Ada yg mudah
mengingat mimpinya dan ada yg tidak. Kalau anda tidak mudah mengingat
mimpi anda, bukan berarti anda tidak pernah mengalami miraj.



Miraj itu istilah saja. Dan tidak harus ke Baitullah. Saya sendiri
lebih suka miraj ke tempat yg indah-indah. Apa yg saya mau lihat
langsung muncul di hadapan saya. Kalau saya ingin lihat yg bagus, itu
langsung muncul. Kalau saya ingin lihat Setan, itu juga langsung
muncul. Kalau saya ingin lihat Jibril, itu langsung muncul. Tapi saya
tidak mau.



Saya tahu itu semua cuma bayangan yg muncul di dalam pikiran saya
ketika saya berada di frekwensi antara tidur lelap dan terjaga. Jadi
seperti bermimpi dalam keadaan sadar. Nilai spiritualnya berada di
pengertian bahwa kesadaran kita bisa menciptakan apapun, dan bahwa
tidak ada yg namanya Surga dan Neraka.



Kalau sedang berada di frekwensi itu anda ingin menciptakan Surga, maka
terciptalah juga. Kalau ingin menciptakan Neraka, maka tercipta juga.
Bahkan anda bisa menciptakan sensasi jatuh total seperti dari bulan ke
atas bumi. Tetapi ternyata anda masih hidup juga, dan cuma ada di atas
ranjang.



Kalangan Islam yg melebih-lebihkan pengalaman umum itu adalah mereka yg
masih terkungkung oleh ketakutan. Mereka takut masuk ke dalam kesadaran
mereka sendiri. Katanya akan ketemu Setan yg menyamar. Pedahal Setan
itu buatan kesadaran kita sendiri. Jibril juga buatan kesadaran kita
sendiri saja.

 

Karena saya berkali-kali mengalami sensasi "Isra Miraj", maka saya akan
geleng-geleng kepala melihat orang-orang yg berlatar belakang pesantren
terkagum-kagum kalau saya ceritakan apa saja yg saya sudah lihat.
Pedahal apa yg saya lihat di mimpi atau OOBE merupakan hal yg
biasa-biasa saja. Setiap orang bisa mengalami.



Dan tidak ada nilai spiritualnya kalau orang yg mengalami tidak mau
keluar dari pemikiran sempit bahwa hanya orang yg diridhoi Allah yg
bisa merasakan sensasi seperti itu. Pedahal Allah semacam yg anda
bayangkan itu tidak ada. Walau mencarinya sampai di manapun anda tidak
akan bertemu dengan Allah karena anda tidak tahu Allah itu sebenarnya
apa. 



Allah yg berupa konsep itu cuma akan anda temui dalam bentuk simbol.
Bisa simbolnya Bouraq (kuda terbang) yg anda tunggangi ketika anda
miraj. Anda menunggangi Allah which is oke-oke aja karena di dunia
melek juga anda selalu menyuruh Allah. Allah is babu anda di dunia ini.



Ya Allah, lindungilah aku.

Ya Allah, berilah aku rejeki.

Ya Allah, berilah aku istri.

Dst...



Karena anda selalu menyuruh-nyuruh Allah, maka jelas Allah is babu
anda. That's a fact. Tetapi, kalau mau lebih jujur lagi, yg bekerja itu
adalah kesadaran anda sendiri. Jadi, seperti anda berdoa kepada
kesadaran anda untuk melindungi tubuh fisik anda. Seperti anda berdoa
kepada kesadaran anda untuk memberikan anda rejeki. Seperti anda berdoa
kepada kesadaran anda untuk memberikan anda istri. Bisa juga berdoa
supaya diberikan WIL atau pacar sementara yg bisa diajak begituan. Itu
bisa saja, dan memang seperti itulah caranya.



Allah itu cuma medium agar kesadaran anda bisa fokus, seolah-olah anda
memohon kepada sesuatu, pedahal anda cuma memohon kepada kesadaran di
dalam diri anda sendiri saja yg akhirnya akan memunculkan apa yg anda
mohon. Prinsipnya sangat simple kalau kita mau keluar dari kungkungan
ketakutan dan cara berpikir primitif. Allah sebagai babu kita itu cara
berpikir primitif, spiritualitas kelas bawah. Sedangkan kita at least
sudah menjadi anggota masyarakat kelas menengah sehingga sangat layak
kalau pengertian yg lebih akhir dan sempurna dari saya ini
disebar-luaskan.



Ini pengertian yg terakhir dan sempurna. Yg sebelumnya itu cuma isapan
jempol saja, cuma cocok untuk manusia dewasa yg berkelakuan seperti
anak kecil terkagum-kagum mendengar cerita fantasi tentang manusia yg
naik onta terbang ke Yerusalem. 



We have grown out of that, don't we ?





+



PERCAKAPAN 2: MASUK DONG !





T = Pada suatu malam aku ga tidur, ga bangun, ga... pokoknya ga tau.



J = Anda berada di frekwensi tidur lelap tapi tetap sadar. Jadi,
seperti kesadaran anda masuk ke dalam alam mimpi. Rasanya memang
seperti tidak tidur walaupun anda sebenarnya tidur lelap secara fisik.



T = Aku diajak seorang lelaki berjubah biru, ke lapangan yang luas. Trus aku 
ditinggal. 



J = Anda bertemu dengan bagian dari kesadaran anda sendiri yg sifatnya
maskulin, simbolnya seorang laki-laki. Lelaki berjubah biru itu
kesadaran anda sendiri, kesadaran anda yg berpikir karena biru adalah
simbol dari pemikiran. Jubah biru dari laki-laki itu adalah simbol dari
pemikiran anda yg ternyata cuma dipakai saja, dan bukan merupakan
bagian inheren dari diri anda.



T = Beberapa saat kemudian aku dijemput seorang cewek, aku di bawa ke
depan pintu yang lebar dan tinggi ga ada batesnya. Aku disuruh masuk
dan ditinggal. 



J = Cewek itu simbol dari kesadaran anda yg feminin. Ternyata kesadaran
anda yg feminin itu lebih tinggi tingkatnya dibandingkan dengan
kesadaran anda yg maskulin. Yg pertama datang adalah yg maskulin, dan
yg kedua feminin. Yg maskulin masih mengenakan jubah biru which is
simbol dari pemikiran, dan yg feminin tidak jelas mengenakan apa.
Mungkin tidak mengenakan apapun. 



Tapi kesadaran anda yg feminin itu berhasil membawa anda dari tanah
lapang yg luas ke depan pintu yg lebar dan tinggi tanpa batas. Tanah
lapang luas adalah simbol dari pilihan yg bisa anda ambil dalam hidup.
Kesadaran anda telah berada di tanah lapang yg luas, dan arah apapun
bisa anda ambil, sama saja. 



Karena anda tidak mengambil pilihan apapun akhirnya kesadaran anda yg
lebih tinggi lagi, dalam bentuk seorang wanita, menjemput anda dan
menghantar anda menuju ke depan gerbang itu.



T = Di tempat itu ga ada apapun dan siapapun, hanya ada aku. PREN, MAKSUDNYA 
APA?



J = Of course tidak ada siapapun di situ selain anda sendiri. Anda
adalah kesadaran anda yg melihat saja, yg sadar bahwa anda sadar.
Ternyata memang tidak ada orang lain di sana selain anda sendiri.



Anda sudah berada di depan gerbang itu, dan pilihan cuma ada dua, yaitu
diam saja di depan gerbang atau masuk ke dalamnya. Diam di depan
gerbang akan menyebabkan anda menjadi seperti orang linglung tanpa tahu
mengapa dan untuk apa anda ada di sana setelah dijemput oleh seorang
lelaki dan seorang wanita.



Lelaki dan wanita itu adalah simbol dari kesadaran anda yg maskulin dan
feminin. Keduanya digabungkan barulah menjadi diri anda yg utuh, yg
sadar bahwa anda sadar.



Gerbang itu sendiri adalah simbol dari pencerahan (enlightenment). Bisa
juga dibilang sebagai Isra Miraj yg asli di mana anda sadar bahwa
ternyata di luar gerbang dan di dalam gerbang tidak ada siapapun.



Yg ada hanya anda sendiri, kesadaran anda saja. Tidak ada Allah, tidak
ada makhluk-makhluk apapun, yg ada hanyalah anda sendiri yg sadar bahwa
anda sadar.



Dan anda yg sadar bahwa anda sadar adalah saya yg sadar bahwa saya
sadar. Dan kesadaran itulah yg ada di semua manusia hidup, yg pernah
hidup sebagai manusia, dan yg akan lahir sebagai manusia.



Cuma sadar bahwa kita sadar. Tanpa awal dan tanpa akhir. Awwalu wal
akhiru, yg awal dan yg akhir. Eternal, abadi. Dan memang cuma satu itu
saja.



Yg satu itu melihat dari banyak mata. Ada yg melihat dari mata anda,
ada yg melihat dari mata saya, dan ada yg melihat dari mata
manusia-manusia lainnya. Of course tidak ada Allah di situ. Allah itu
cuma buatan dari kesadaran kita, bisa juga dibilang Allah babu kita
karena kita sudah latih the Allah untuk menurut kalau kita suruh-suruh.
Pedahal Allah itu cuma medium, istilah, dan yg bekerja selalu kesadaran
kita sendiri yg selalu sadar itu.



Anda sudah diperlihatkan apa kesadaran itu. Sekarang anda mau apa
dengan pengertian yg sudah didapat ? Apakah mau tetap diam saja di
depan gerbang itu ? 



Masuk dong !





+



PERCAKAPAN 3: LUPA TERTAWA 





T = Mas Leo, honey..



Prosesi baptis tuh sebenernya kayak apa tho? Sama gak dengan yg aku liat saat 
aku meditate ?



J = Prosesi baptis berbeda-beda, tergantung dari alirannya. Mungkin yg
anda maksud adalah prosesi yg benar-benar wah yg sekarang jarang sekali
dilakukan.



I don't know what you exactly saw while meditating. Bayangan saya,
prosesi baptis yg terlihat oleh anda itu seperti orang ngantri di depan
kamar mandi. Kamar mandi cuma ada satu, dan yg ngantri banyak. Masuknya
harus satu persatu, dan waktu mandi harus ada yg baca doa-doa dan
bilang bahwa segala dosa orang itu diampuni.



Baptis artinya ditenggelamkan. Ditenggelamkan ke dalam air yg mengalir.
Artinya simbolik, yaitu bahwa segala kotoran yg menempel di orang yg
ditenggelamkan itu akhirnya hilang lenyap terbawa aliran air. Karena
kotorannya hilang, maka dosanya hilang.



Pengertiannya seperti itu, jadi yg namanya dosa itu tidak menempel di
kesadaran kita tetapi bisa hilang terbawa arus air. Of course apa yg
disebut "dosa" juga banyak salah kaprahnya.



Katanya kita berdosa kepada Allah, pedahal yg namanya Allah itu tidak ada, dan 
yg ada cuma kesadaran kita sendiri saja.



So, akhirnya dosa berarti perasaan bersalah yg ada di diri kita. Kita
merasa bersalah dan perasaan itu menempel terus di diri kita. Yg
membuat kita merasa bersalah ternyata masyarakat kita sendiri yg bilang
bahwa karena sampai umur segini belum menikah dan maunya kawin saja,
maka kita "dosa" (dalam tanda kutip).



Dan kalau mau, baptis bisa menghilangkan perasaan bersalah itu. Asal
kita percaya, segala macam dosa atau perasaan bersalah bisa hilang
dengan sendirinya. Dan itu bisa kita lakukan sendiri saja tanpa orang
lain tahu. Bisa di sungai, asal sungainya bersih dan tidak ada
buayanya. Bisa di kamar mandi juga.



Bilang aja begini: "Saya membaptis diri saya sendiri atas nama Bapa, dan Putra 
dan Roh Kudus, amin." 



Tidak usah perduli sumpah serapah dari Allah Ta'alla yg protes dia
tidak punya anak; kita mau percaya atau tidak mau percaya kepada
Trinitas will not matter karena semuanya itu konsep saja. 



Yg asli itu cuma kesadaran di diri anda yg bisa menciptakan apapun
untuk disembah dan disuruh-suruh. Many people worship Allah, pedahal yg
disembah itu cuma kesadaran di dirinya sendiri saja. Dan Allah yg
disembah itu juga bisa disuruh-suruh as babu kita.



Ya Allah, ampunilah dosaku. Wis diampuni, jawab Allah sambil
berbisik-bisik. Yg minta kita sendiri, dan yg jawab kita sendiri juga.
Allah yg kita sembah dan kita suruh itu cuma buatan dari kesadaran kita
sendiri saja. Karena buatan kita, maka kita bisa buat Allah jenis
apapun. Bisa dari jenis tidak punya anak, bisa juga dari jenis punya
anak yg namanya Yesus, saya, anda, dan siapapun. 



Segalanya ada di dalam pikiran kita saja, akal-akalan dari kesadaran
kita sendiri saja yg akhirnya keblinger dan lupa bahwa kitalah yg
membuat segala keribetan ini. Setelah kita bisa sadar akhirnya kita
akan tertawa saja. Tertawa bahwa kita bisa lupa, bahwa ternyata kitalah
pencipta semuanya.



Dan itu tidak sama dengan lupa tertawa. Yg lupa tertawa adalah mereka yg belum 
sadar. Kalau sudah sadar cuma tertawa saja.





+



Leo

@ Komunitas Spiritual Indonesia 
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.



Kisah
Isra Miraj yg bisa dialami oleh semua manusia ketika berada di
frekwensi antara tidur lelap dan sadar, atau sadar di dalam alam mimpi.


      New Email names for you! 
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Reply via email to