Gempa Di-Cina Bisa Menenggelamkan Medan Dan Sumut
                                       
Kota Medan di sumatra ini terkurung oleh 4 patahan raksasa gempa bumi dunia, 
termasuk kota2 Binjai, Langkat dan sekitarnya.

http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=50405:medan-potensi-tsunami&catid=14:medan&Itemid=27

Berdasarkan siklus perulangan terjadinya gempa, kata Jonathan, maka 
diperkirakan gempa di tiga patahan, Megathrust, Andaman, dan patahan besar 
Sumatera, bakal kembali terjadi dalam rentang waktu beberapa tahun ke depan. 
Ketiga patahan itu memiliki siklus gempa setiap 80 tahun.

Lebih jauh, Gagarin menambahkan, pegerakan tanah di Daratan Cina dan Tibet 
beberapa waktu lalu, juga mengaktifkan sumber-sumber gempa yang sama-sama 
berada di lempeng benua asia, seperti di sepanjang Sumatera dan Jawa.

Sumut terutama Medan, memiliki potensi mengalami gempa yang lebih tinggi 
kemungkinannya, lebih tinggi kekuatannya, dan disertai dengan Tsunami yang akan 
menenggelamkan kota ini.

Misalnya, gempa di Cina atau Thailand dengan kekuatan 7 SR bisa menyebabkan 
pengaktivan gempa di Medan menjadi 8 SR padahal sumber gempanya di Cina 
tidaklah sekuat itu.  Hal ini disebabkan goncangan gempa dari manapun datangnya 
akan mengalami amplifikasi atau penguatan goncangan gempanya di Medan.  
Goncangan gempa di Medan juga akan disertai liquefaction yaitu amblasnya tanah 
kedasar lautan yang artinya kota Medan tenggelam kedalam laut.

Sebenarnya study mengenai gempa yang mengancam Sumatra ini sudah dipelajari 
jauh sebelum Indonesia Merdeka yaitu masih dizaman Sumatra dijajah Inggris 
(bukan Belanda).  Akibat hasil studi ahl2 Inggris inilah akhirnya diambil 
keputusan politik untuk merundingkan pertukaran pulau antara Belanda dan 
Inggris.

Dulu, Malaysia itu adalah jajahan Belanda dan pulo Sumatra itu adalah jajahan 
Inggris.  Namun atas persetujuan kedua belah pihak, Belanda dan Inggris 
melakukan swab atau pertukaran wilayah jajahannya.  Akhirnya Inggris 
mendapatkan jajahan Belanda di Malaysia dan pulo Sumatra yang tadinya jajahan 
Inggris akhirnya diberikan kepada Belanda.

Ternyata perhitungan ahli2 Inggris sangat tepat, semenanjung Malaysia merupakan 
wilayah yang sangat strategis dalam mengontrol segala aktivitas di seluruh 
kepulauan Indonesia, Filipina, hingga ke Australia.  Akibatnya dalam segala 
kebijaksanaan politik ekonomi, Indonesia selalu bergantung kepada kebijaksanaan 
politik ekonomi di semananjung Malaya ini, apalagi, Australia pun berada dalam 
persatuan commonwealth Inggris bersama Malaysia.

Atas dasar kenyataan2 ini, maka sulit diharapkan kemajuan apapun bagi masa 
depan Indonesia apabila tidak bisa bekerja sama dengan Malaysia.  Conflict 
sekecil apapun dengan Malaysia akan besar sekali mempengaruhi roda ekonomi dan 
perdagangan diseluruh Indonesia.  Ditambah lagi dengan bencana alam yang akan 
silih berganti menghancurkan semua wilayah2 strategis ekonomis diseluruh 
wilayah Indonesia akan menjadikan Indonesia 100% tergantung luar negeri karena 
tidak mungkin ada investasi industri yang bersedia membangun pabrik2 untuk 
jangka panjang diatas wilayah pusat gempa dunia ini.

Biar bagaimanapun, semua investor akan melakukan analysis kemungkinan2 jangka 
panjang sebelum menginvestasikan modalnya disuatu wilayah.  Apalagi, 
permasalahan investasi di Indonesia bukan cuma terhambat oleh hanya masalah 
gempa bumi dan bencana alam lainnya saja, tetapi juga terbentur masalah 
politik, keamanan, dan kultur bangsanya.

Stagnasi permasalahan ekonomi Indonesia akan meningkat dengan jumlah populasi 
yang makin tidak terkontrol karena proyek2 KB pun sudah gagal. Pengangguran 
yang meningkat ini juga disertai kualitas buruh yang rendah sehingga menambah 
beban disegala bidang mulai dari keamanan, politik, sosial, kultur, dan ekonomi.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



Kirim email ke