From: Hinu Endro Sayono 12 September at 08:28 Uang dari Luar Negeri Melejit
TKI Mengirim Lebih Banyak Jelang Lebaran Sabtu, 12 September 2009 | 03:57 WIB http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/12/03572128/uang.dari.luar.negeri.melejit.. Jakarta, Kompas - Bisnis pengiriman uang dari luar negeri atau remittance yang dilakukan perbankan meningkat pesat. Perbankan nasional juga semakin giat membuka gerai pengiriman uang baru di luar negeri untuk meningkatkan basis nasabah. Pada Agustus 2009, jumlah pengiriman uang dari luar negeri melalui BNI tercatat Rp 17,35 triliun, meningkat 17 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 14,82 triliun. Selama periode Januari-Agustus 2009, total jumlah uang yang dikirim ke Tanah Air melalui BNI sekitar Rp 100 triliun. BNI menargetkan, selama tahun ini nilai pengiriman uang ditetapkan Rp 200 triliun. ========== Pelajaran dari Amerika Latin. Buruh-migran bukanlah ‘pahlawan’. Apalagi pahlawan-devisa. Mereka adalah sapi perahan di luar negeri. Bahaya dari ketergantungan pada kiriman uang (transfer) dari upah buruh migran Berbagai rezim di negara-negara Amerika Latin -secara sadar- memasukkan kiriman uang penghasilan dari para warganya yang menjadi buruh di luar negeri -yang bernilai milyaran $ AS- dalam perhitungan kebijakan dan proyeksi ekonominya. Hal ini mengabaikan posisi yang rapuh dalam hal status hukum dan ekonomi para warganya yang bekerja di luar negeri. Pertama-tama sebagian terbesar buruh migran dalam posisi yang rentan, dalam pengertian bahwa sebagian merupakan migran ilegal yang dalam kondisi ekonomi yang merosot mareka akan di-PHK secara sewenang-wenang; yang kedua, para buruh migran tersebut bekerja di berbagai sektor, antara lain, konstruksi, pariwisata, pertamanan dan kebersihan yang paling menderita akibat terjadinya resesi; yang ketiga, dalam pekerjaannya sama sekali tidak mengenal senioritas (jenjang jabatan) dan berlakulah aturan “meski baru saja dipekerjakan, dapat menjadi korban PHK yang pertama”; yang keempat, sebagian besar tidak memiliki asuransi dalam status penganggur, sehingga menghadapi resiko di-deportasi (dipulangkan ke negaranya). Kerentanan dalam status buruh migran -dari Amerika Latin- tampak nyata dalam hal merosotnya kiriman uang hasil kerja para buruh migran ke negaranya, sehingga memperparah tingkat kemiskinan dan menyebabkan ‘hancurnya’ neraca pembayaran. Selengkapnya silakan baca : Latin America and the End of Social Liberalism By James Petras. Axis of Logic Axis of Logic - Wednesday, Sep 9, 2009 http://axisoflogic.com/artman/publish/Article_56889.shtml Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/