Acara Penggalangan Dana Gempa Bumi Sumatra: Minggu, 18 Oktober 2009 di Amsterdam
Perhimpunan Rakyat Indonesia di Belanda akan mengadakan acara mengumpulkan dana bantuan buat korban gempa, yang hasilnya disalurkan ke Stichting TERATAI. Alamat stichting Teratai: http://yayasanteratai.org/contactus.html Kami harapkan dukungan solidaritas para saudara dan handai taulan untuk turut bergotong royong membantu saudara-saudara di Tanah Air kita tercinta, yang sedang tertimpa mala petaka Bencana Alam di Sumatra Barat. Datanglah rame-rame untuk acara penggalangan dana, yang akan di adakan pada : Hari/Tanggal: Minggu, 18 Oktober 2009 Waktu: 14.30 - 17.30 Tempat: Gedung Buurthuis Centrum HTIB (Turkse Arbeidersvereiniging in Nedeland) 1e Weteringplantsoen 2C 1017 SJ - Amsterdam * Dari sentral stasiun Amsterdam naik trem nomor 4, 16, dan 25, turun di trem halte: Weteringplantsoen. Tempat acaranya persis di pinggir kanal "Stadhouderskade" Alamatnya bisa dilihat di: http://maps.google.nl/maps?q=1e+Weteringplantsoen+2C,+1017+SJ+-+Amsterdam&oe=utf-8&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&um=1&ie=UTF-8&hq=&hnear=Eerste+Weteringplantsoen+2,+1017+Amsterdam&gl=nl&ei=7CzLSoPLIdD4-QaZoIDqCQ&sa=X&oi=geocode_result&ct=title&resnum=1 Agenda acara: Band musik dari PPI-Amsterdam, Pembacaan puisi, tarian Indonesia, lagu-lagu Indonesia yang diiringi gitar, pemutaran filem tentang kegiatan sosial stichting Teratai, aksi penjualan makanan murah meriah enak (snacks) dan Soto Padang Asli, acara lelang a.l. Miniatur Borobudur dari perak (Zilver), 1 set Angklung, VCD Metode belajar membaca Al qur'an dll), hasil penjualan akan disumbangkan buat biaya bantuan korban Bencana Alam di Sumatra barat. Terimakasih atas dukungan solidaritasnya. Salam Kompak, Heri Latief ---> informasi dan berita yang terkait: Gempa Bumi di Sumatra Sumatra dikenal sebagai pulau nomor 5 terbesar sedunia, dengan luas 470.000 km2, dan jumlah penduduknya sekitar 48 juta orang. Luas pulau Sumatra, yang kurang lebih 11 kali lebih besar dari luas negara Belanda, di kenal pula sebagai salah satu daerah rawan Bencana Alam karena banyak terdapat gunung-gunung berapi yang hingga saat ini masih aktip. Tahun 2004 sebagian besar pulau Sumatra di landa Bencana Alam “Tsunami” dengan mengorbankan 230.000 orang meninggal dunia dan hilang. Atas dasar pengalaman Bencana alam "Tsunami", para ahli Geologi telah pula berulang kali memperingatkan "red alarm clock" bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun lagi akan ada Bencana Alam Besar di Padang. Namun pihak Pemerintah Indonesia mengabaikan peringatan “ red alarm clock” tersebut. Pada hari Rabu, tanggal 30 September 2009 y.l. di Sumatra Barat nyatanya terjadi musibah Gempa Bumi dengan kekuatan getaran sebesar 7,6 Sekala Richer. Namun sampai beberapa hari kemudian, peristiwa Tragedi Bencana Gempa Bumi masih belum bisa ditetapkan berapa jumlah orang yang meninggal dan hilang. Pada hari minggu, tanggal 4 Oktober 2009 y.l. Pemerintah Indonesia baru menyatakan secara resmi, bahwa jumlah korban yang meninggal 603 orang dan yang hilang berjumlah 960. Sedangkan menurut laporan resmi dari PBB 1100 orang meninggal akibat musibah Bencana Alam. Di waktu yang sama pada siang hari, tiba-tiba kota Padang dan sekitarnya di landa hujan deras. Namun, pihak kepolisian menginstruksikan supaya para relawan team bantuan Sigap Tanggap Bencana Alam meninggalkan lokasi daerah rawan Gempa dengan alasan akan ada pergeseran bumi di lokasi rawan gempa. Selain Yumanak, juga daerah pulau Aiya, Lubuk Lawe dan Limo Koto Timur mengalami kerusakan berat akibat pergesekan bumi. Pada hari senin, tanggal 5 Oktober 2009 y.l.,Pemerintah Indonesia menginstruksikan secara resmi supaya pencarian/ pelacakan korban gempa yang masih hidup atau yang sudah meninggal di hentikan. Sedangkan menurut PBB dan Palang Merah Dunia, setelah 5 hari musibah Gempa Bumi di Sumatra Barat, masih ada 4 ribu orang yang meninggal di Padang tertimbun dalam puing-puing bangunan yang hancur akibat musibah Gempa Bumi. Dengan dikeluarkannya instruksi Pemerintah tersebut, maka bantuan Sigap Tanggap Bencana Alam dari sukarelawan Team Penyelamat dari berbagai organisasi Luar negeri itu terpaksa secepatnya harus meninggalkan tempat daerah Rawan Gempa di Sumatra barat, pada khususnya di kota Padang yang jumlah penduduknya sekitar 900.000 orang. Di waktu yang sama Pejabat Pemerintah Indonesia menyatakan pula, bahwasanya yang dibutuhkan oleh para korban Bencana Alam di Sumatra Barat saat ini yang paling urgent adalah tawaran bantuan dana dari luar Negeri dan dana untuk membantu proyek pembangunan kembali akibat musibah Gempa Bumi di Sumatra Barat. Menurut laporan resmi Dinas Nasional Penanggulangan Bencana Alam, akibat musibah bencana Gempa Bumi, a.l. 83.712 rumah, 200 gedung dan 285 sekolah mengalami kehancuran total. Juga, masih ada ratusan ribu bangunan dan sekitar 30 km jalan raya mengalami kerusakan berat, sedangkan 5 jembatan mengalami kehancuran. Sementara itu, hasil rapat anggota Direktur “de Samenwerkende Hulp Organisaties” (SHO) alias “Kerjasama Organisasi Bantuan Belanda”, memutuskan tidak akan mengadakan “Aksi Dana Nasiona di Belanda”. Dirangkum oleh Mira Amsterdam, 06/10/2009 Sumber: Koran NRC, 5 Okt 2009 De Nieuwsbank website, 5 Okt 2009 Laporan Netwerk – TV Ned. 2, 5 Oktober 2009, jam 20.45 “ Sumatra vijf dagen na de catastrofale aardbeving Koran Trouw , 4 Oktober 2009 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/