Bagaimana Kelas Pekerja Bersikap?

 Today at 09:23



Kelas pekerja yang membentuk pelbagai serikat buruh belum
mengambil ruang politik yang tepat sejalan dengan kepentingannya
sebagai kelas dan kepentingan umum dalam perseteruan lembaga-lembaga
tinggi negara yang tengah bergolak akhir-akhir ini dalam melegitimasi
wewenang dan kekuasaannya (baca: KPK vs Polri dan Kejagung).




Memasuki ruang politik dalam kasus korupsi dan pemerintahan yang
bersih seperti diamanatkan gerakan reformasi 1998, memang berjarak dan
bisa jadi berada di luar kepentingan politik buruh yang secara legal
tidak mendapatkan tempat dengan adanya pelbagai undang-undang
perburuhan yang merugikan buruh. Apalagi lembaga-lembaga eksekutif
(pemerintahan) itu sendiri justru tidak mengakomodasi kepentingan
buruh.




Oleh karena itu, sikap serikat-serikat buruh terus melawan
kebijakan-kebijakan menindas dan menolak undang-undang yang tidak
mengesahkan kepentingan ekonomi politik buruh. Perlawanan ini adalah
konsekwensi dari perjuangan kelas pekerja untuk mendapatkan hak-haknya.
Inilah bentuk kepentingan kelas pekerja sebagai kelas untuk dirinya
sendiri. Lalu, bagaimana sikap serikat-serikat terhadap kondisi politik
mutakhir menyangkut pemberantasan korupsi dan keadilan?




Sebagai kelas tertindas dalam struktur kapitalisme, maka buruh
tentu saja harus mengambil sikap berhadapan dengan dampak-dampak
merusak, menindas dan mengelabui dari kapitalisme itu, seperti
pemerintahan otoriter yang anti demokrasi dan korup. Demi kepentingan
umum, kelas pekerja harus bersekutu dengan bagian-bagian masyarakat
tertindas lainnya untuk melawan segala bentuk perusakan (korupsi),
rekayasa dan penindasan yang menghancurkan tatanan masyarakat.




Dengan demikian, kelas pekerja tidak hanya terlibat, namun harus
memimpin melalui serikat-serikatnya untuk mengubah struktur kapitalisme
yang merusak dan menindas itu sebagai sikap yang tepat untuk mewujudkan
kepentingan umum dalam suatu masyarakat yang adil, beradab dan
sejahtera. Dalam hal ini, kelas pekerja bukan bersikap dan bertindak
memperbaiki kapitalisme itu, namun mengubahnya menjadi tatanan yang
adil, beradab dan sejahtera, artinya secara umum tatanan masyarakat
sosialis.





Demikianlah sikap yang tepat dari serikat-serikat pekerja itu dalam menanggapi 
kondisi politik aktual.
Sumber: 
http://www.facebook.com/reqs.php#/notes/hidayat-purnama/bagaimana-kelas-pekerja-bersikap/187055886828

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


      

Kirim email ke