Subject: Re:Ilusi Kebenaran


Kadang teriakan hati nurani itu memang membutuhkan hening dan sunyi ,

agar tidak terganggu hiruk pikuk dan bisa suarakan gemanya yang keras tapi 
syahdu itu





Jarak antar ilusi dan kebenaran

Antar kagum&simpati dan hari depan ?

pelupuk mata ini tak segan segan

terbuka lebar sepanjang jaman

saksikan upaya pelekatan

antara ilusi dan kebenaran





hari kan tiba

rantai besi kuputus dan aku berteriak

sekarang aku bebas bergerak maju semauku !

entah kemana bersama insan idamanku !

kugandeng,kurangkul,kupeluk dia

hingga matahari mencium bulan

dan mata air kering kerontang

kamipun sudah melayang

diantara ilusi dan kebenaran

yang keduanya sudah berhimpitan





true : struggle must go on !



Iwamardi - Jerman, 29 Nopember 20



***



Subject: Re:Ilusi Kebenaran



Terimakasih Oom Iwa sambutan puisinya...

ehm... rupanya puisi subuhku mmg beneran menyemai sunyi dan hening ye?



mantaps puisi spontannya

tepat sasaran, inspiratif

mengupas jarak antar,

Ilusi dan Kebenaran



Dan, benar adanya yang dikatakan

Jarak batasan, tak berbatas

kadang jauh, kadang melekat



Jarak antar kebenaran dan ilusi

Kadang jauh tapi dekat di hati

seperti mata hati menatap fajar mentari



Jarak antar kebenaran dan ilusi

Kadang melekat tapi buta mata hati

seperti terasing pada diri sendiri



Rantai besi menjerat derita insani

Harapan ilusi mimpi kebenaran

Menyemai ladang pembebasan diri



La Luta Continua!



MiRa - Amsterdam. 29 Nopember 2009



***



Subject: Re:Ilusi Kebenaran



   Jarak



    Malam tak berkahkan ketenangan

    Tumpukan berkas berkas kehidupan ini

    Yang berjatuhan tanpa diduga

    Pecahkan dada beliakkan mata

    Aku bangun dijarum empat pagi  buta



    Kulihat jarak yang berbaris

    Antara ilusi dan kebenaran

    Kadang jauh kadang melekat

    Antara kenyataan dan langkah selanjutnya

    Dikala rembulan tersenyum meng-ya-kan



    Kedip cursor dilayar ini

    Seakan perintahkan komando dewa perang

    Maju kau pengecut !

    Bebaskan derita yang terkurung didadamu !

    Tembok putih dibelakang laptop hanya diam membungkam



    Kesunyian dipagi buta ini

    Yang diterangi lampu listrik irit

    Tak bisa membuka apa derita kupunya

    Rantai pengikat kaki selama ini

    Kapan aku bebas berjalan seperti unggas dipinggir danau itu ?



    Bersama machluk idamanku ?



Iwamardi - Jerman, 29 Nopember

   

***



Ilusi Kebenaran



Sebuah cerita di matamu

Air mata mengalir dari jiwaku

Kebingungan dan rasa sakit terbungkus



Untuk memahami apa yang dirasakan

Kosa kata tampaknya tak nyata

Lebih dari sekadar kebohongan



Ataukah kau puas apa adanya?

Yang tidak pernah merasa cukup

Menggali lubang kuburannya sendiri



Pikiran menyusuri senja rembulan

Jalan yang gelap, badai dan belokan

Kebenaran ada di diri kita



MiRa - Amsterdam, 29 Nopember 2009

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 




      

Kirim email ke