http://oase.kompas.com/read/xml/2009/12/07/21485450/Menbudpar.Film.Balibo.Sangat.Menyudutkan.Indonesia
Menbudpar: Film "Balibo" Sangat Menyudutkan Indonesia Senin, 7 Desember 2009 | 21:48 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menilai bahwa film Balibo secara keseluruhan sangat menyudutkan Indonesia, dan bisa memicu kerenggangan hubungan RI dengan Timor Leste. "Selama ini antara RI dan Timor Leste sudah ada perjanjian membentuk Tim Komisi Kebenaran dan Persahabatan yang menyepakati untuk menutup buku sejarah masa lalu," kata Wacik di Jakarta, Minggu (6/12). Menurut dia, isi film Balibo sangat bertentangan alias melawan kesepakatan yang telah diputuskan kedua negara. "Apalagi secara keseluruhan film tersebut sangat menyudutkan Indonesia," katanya. "Film itu menceritakan tentang tewasnya lima wartawan Australia di Balibo dan di dalamnya digambarkan kalau mereka tewas dibunuh orang berseragam mirip TNI," katanya. Wacik telah secara resmi mendapatkan laporan dari Lembaga Sensor Film (LSF) yang menyatakan bahwa Balibo tidak lolos sensor untuk tayang di Indonesia. Ia juga telah diundang bersama Menteri Pertahanan RI untuk melihat film itu secara utuh. "Kalau kita terus-menerus menengok ke belakang soal konflik yang pernah terjadi di Timor Timur maka tidak akan pernah selesai. Oleh karena itu, mari kita songsong masa depan dengan tidak lagi mengungkit-ungkit masa lalu," katanya. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat, seniman, ataupun insan perfilman agar bersedia menomorsatukan kepentingan negara di atas segalanya. "Kreativitas memang tidak boleh dibunuh, tapi demi kepentingan negara, saya mengimbau untuk dinomorsatukan. Jangan negara dikorbankan untuk kepentingan lain," katanya. Ia berpendapat, pada dasarnya ada banyak film yang tidak lulus sensor LSF, tetapi Balibo menjadi salah satu yang paling dipersoalkan karena sarat muatan politis. Wacik menambahkan, LSF telah bekerja dengan memenuhi sesuai kaidah yang ada mulai dari kaidah politik, norma, hingga agama. Maka bila LSF telah memutuskan tidak meloloskan sebuah film untuk tayang di Indonesia, kata dia, itu artinya telah melalui berbagai macam pertimbangan. Balibo merupakan film yang menceritakan tentang terbunuhnya lima wartawan asal Australia yang meliput di Balibo, Timor Timur (kini Timor Leste). Tewasnya kelima wartawan menjadi persoalan karena kedua pihak, baik RI maupun Timor Leste, saling tuduh telah menjadi pelaku pembunuhan kelima wartawan. Namun, dalam film Balibo dengan jelas memperlihatkan kelima wartawan dibunuh oleh pihak RI. +++++ http://thejakartaglobe.com/home/former-indonesian-soldier-stokes-balibo-flames-with-account-of-massacre/346127 December 08, 2009 Jakarta Globe Former Indonesian Soldier Stokes 'Balibo' Flames With Account of Massacre Awitness to the deaths of five journalists at Balibo in 1975 has said a plainclothes unit of Indonesian troops advancing into East Timor in October that year - well before Jakarta officially invaded the country in December - shot the men dead and burned the bodies to erase the evidence. Gatot Purwanto, at the time an Army lieutenant, told Tempo magazine that the advancing troops had found the five journalists - Greg Shackleton, Tony Stewart, Gary Cunningham, Brian Peters and Malcolm Rennie - alive inside a house on the outskirts of the East Timor town of Balibo. But after shots came from the direction of the house, soldiers reacted by spraying it with gunfire. The journalists were later found dead inside. Determined to keep the presence of the marauding military unit unknown, the soldiers burned the bodies. "If they're dead and we ignore the bodies, there would be evidence that they were shot in an area taken over by Indonesian guerillas. To make it easy, we just got rid of the traces. We said we knew nothing. That was our spontaneous reaction," said Gatot, now a retired Army colonel. Air Vice Marshal Sagom Tamboen, a military spokesman, said he respected what Gatot reportedly said because he was an eyewitness, but lashed out at Australian filmmakers for bringing a movie on the killings to Indonesia and causing trouble. Related articles Jakarta Foreign Correspondents Club to Screen Balibo Five Film 10:45 PM 30/11/2009 Australia Told to Ignore Indonesian 'Blackmail' Over Balibo 5 Probe 2:53 PM 17/09/2009 'We Killed Balibo 5,' Former Indonesian Soldier Says 12:38 AM 08/12/2009 People Want East Timor Massacre Movie Banned, Indonesian Military Says 11:50 PM 04/12/2009 Indonesian Journalists Defy Ban on Australian Film 'Balibo' 2:31 PM 03/12/2009