Jawa Pos [ Senin, 07 Desember 2009 ]
Saudi Pulangkan Terbanyak JAKARTA - Jelang dimulainya tahun anggaran (TA) 2010, pemerintah kembali mengevaluasi negara tujuan penempatan TKI (tenaga kerja Indonesia). Sebagai bahan evaluasi, Depnakertrans membeber data pemulangan TKI yang bermasalah dari sejumlah negara tujuan. Dalam daftar itu, selama 2009 Arab Saudi berada di posisi teratas dengan total pemulangan buruh migran bermasalah 22.020 orang. Disusul Malaysia 10.003 TKI dan Uni Emirat Arab (UEA) 3.341orang. Negara yang paling ''nyaman'' bagi TKI adalah Brunei Darussalam yang menempati posisi paling bawah dengan 191 TKI bermasalah selama 2009. ''Hasil evaluasi ini akan kami jadikan dasar untuk memperbaiki sistem pengiriman TKI ke luar negeri,'' kata Menakertrans Muhaimin Iskandar kemarin (6/12). Selain mengevaluasi pemulangan TKI, pemerintah berupaya menyelesaikan pembayaran ganti rugi dari perusahaan asuransi bagi TKI yang bermasalah. ''Selama PJTKI (perusahaan pengerah jasa TKI) dan asuransinya jelas, saya optimistis bisa diklaim,'' ujarnya. Ke depan, kata dia, pemerintah akan memperbaiki sistem perekrutan dan pelatihan TKI yang dikirim ke luar negeri untuk mengurangi ekses negatif. ''Supaya tidak banyak lagi TKI bermasalah di luar negeri,'' tegas dia. Dihubungi secara terpisah, Wakil Menlu Triyono Wibowo menyatakan bahwa dalam 3-4 tahun terakhir rata-rata terdapat 20 ribu hingga 40 ribu TKI bermasalah yang harus dipulangkan ke tanah air. Prosedur tetap yang diterapkan Deplu adalah TKI yang bermasalah ditampung di Kedutaan Besar RI (KBRI) di negara setempat. Selanjutnya, KBRI akan mendorong penyelesaian masalah secara formal. ''Kemudian, kami memulangkan ke tanah air atas biaya pemerintah setelah pengurusan dokumen keimigrasian dan masalah mereka selesai,'' ujarnya. Triyono juga menegaskan komitmen Deplu untuk mengupayakan penyelesaian masalah buruh migran di negara penempatan. Misalnya, mengurus dokumen keimigrasian, mengusahakan pembayaran gaji TKI, dan membantu penyelesaian masalah hukum. (zul/dwi)