http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2010011801081029

      Senin, 18 Januari 2010 
     
      OPINI 
     
     
     
NUANSA: Akal Setan 


      SEORANG pemuda bangun pagi untuk salat subuh, dan akan berdoa di dalam 
masjid. Pemuda itu lalu mandi, berpakaian, mengambil air wudu, dan pergi menuju 
masjid di ujung jalan.

      Baru 100 meter di perjalanan, pemuda itu terpeleset dan terjatuh di 
kubangan hujan. Pemuda itu bangun membersihkan dirinya dengan tangan, lalu 
pulang ke rumah. Di rumah, pemuda itu kembali mandi, berganti pakaian, lalu 
berwudu dan berjalan lagi kembali menuju masjid.

      Untuk kali keduanya, pemuda itu kembali terjatuh pada lubang. Sekali 
lagi, dia bangkit lalu menyeka dirinya, dan kembali lagi ke rumah. Dia kembali 
mengganti pakaian, mengambil wudu, dan kembali berjalan menuju masjid.

      Saat dalam perjalanan menuju masjid, tiba-tiba dia bertemu seorang pria 
dengan membawa lampu yang menerangi jalan. Pria itu bersikap ramah dan mereka 
bersapa serta melangkah bersama.

      "Aku lihat kau jatuh dua kali dalam perjalanan ke masjid. Jadi aku 
membawa sebuah lampu supaya jalan terlihat terang menuju masjid," katanya 
bersikap sangat ramah.

      "Terima kasih, sungguh mulia hati Anda," jawab pria yang terjatuh itu, 
sambil bersama berjalan menuju masjid.

      Tiba di masjid, sang pemuda bertanya kepada laki-laki yang datang dengan 
lampu itu, pemuda mengajak pria itu untuk berdoa doa fajar bersama. Tapi pria 
itu menolak. Pemuda kembali bertanya dan mengajak berdoa bersama, dan pria itu 
tetap menolak.

      "Mengapa Anda tidak ingin masuk ke masjid, dan berdoa," kata pemuda.

      "Saya setan," jawab pria itu, dan membuat terkejut sang pemuda.

      "Aku tadi melihat Anda dalam perjalanan ke masjid dan aku yang membuatmu 
terjatuh. Ketika Anda pulang ke rumah, membersihkan diri dan kembali dalam 
perjalanan ke masjid, Allah mengampuni segala dosa. Lalu aku membuat kamu jatuh 
untuk kedua kalinya, kamu tidak berhenti untuk tinggal di rumah, tetapi kamu 
lebih memilih tetap kembali dalam perjalanan ke masjid. Karena itu, Allah 
mengampuni segala dosa dari orang-orang dalam rumah tangga Anda," kata setan 
itu terus bicara.

      "Dan saya menjadi khawatir jika saya membuat Anda jatuh sekali lagi, maka 
Allah akan mengampuni dosa-dosa orang-orang sedesa Anda. Makanya saya 
membawakan lampu dan memastikan bahwa Anda harus mencapai masjid dengan 
selamat," kata pria itu lalu menghilang.

      Cerita itu berhikmah, jangan menunda yang baik karena kita tidak pernah 
tahu berapa banyak pahala yang mungkin kita terima dari kesulitan yang kita 
hadapi, sambil berusaha untuk mencapai yang lebih baik. Jangan biarkan setan 
mengambil manfaat dari tindakannya. n JUNIARDI
     

<<bening.gif>>

Reply via email to