Harian Komentar 20 Januari 2010
Jabatan Gereja Jangan Dijadikan Alat Bergaining Politik Manado, KOMENTAR Wakil Ketua Komisi Pemuda Sinode GMIM, Ferry Liando secara tegas mengatakan agar jabatan gereja janganlah dijadikan alat bergaining politik. Pasalnya menurut Liando dikuatirkan menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2010 ini jabatan gerejawi yang dipegang oleh sejumlah politisi yang bakal bertarung dalam Pilkada baik sebagai Cagub, Cawali dan Cabup disinyalir akan disalahgunakan. Untuk itu, jauh-jauh hari, Dosen Fisip Unsrat ini berpesan agar para kandidat calon kepala daerah bersama tim suksesnya jangan menyalahgunakan jabatan gerejawi. Apalagi tak dipungkiri saat ini banyak para elit politik merangkul para pelayan khusus menjadi politisi, karena pada umumnya pelayan Tuhan ini mempunyai tempat dihati masyarakat agama, untuk itu secara otomatis figur mereka jadi berpengaruh dan mempunyai kekuatan karena merupakan pimpinan agama. "Saya minta agar para kandi-dat calon kepala daerah yang notabenenya merupakan pelayan Tuhan sebaiknya jangan mencari kesempatan dalam kesempitan. Ingat masalah politik jangan dicampuradukkan dengan masalah agama karena bisa berakibat fatal," terang Liando kepada koran ini. Dijelaskannya bahwa sesuai pantauannya saat ini di dae-rah pedesaan, banyak kalang-an dari penatua kaum bapa dan pemuda yang menjadi tim sukses salah satu calon kepa-la daerah, bahkan banyak ma-jelis dan komisi BIPRA yang terkotak-kotak dalam suatu jemaat atau wilayah karena sudah mempunyai calon yang dijagokan, apalagi calon yang dijagokan sering didatangkan di jemaat untuk mendapatkan dukungan. "Kondisi seperti ini sangatlah memprihatinkan apalagi banyak penatua men-jadi tim sukses karena men-datangkan keuntungan," tandasnya.(uly)