Politik Ekonomi Sawit belum jelas sampai sekarang
lahan ==> bahan baku ===  > petani ===> industri  ==> pasar
1. lahan : banyak menimbulkan sengketa tanah, menganggu bio sistem dan penduduk 
asli/orang rimba termarginalkan
aliran sungai mengecil karena sawit sangat rakus air. Tidak semua daerah cocok 
dengan tumbuhan ini. Belanda sudah memiliki enklave yang cocok hanya di Sumut.
Lebih baik Hutan yang masih perawan dijadi Industri Wisata Hutan.
2. bahan baku : transportasi hasil angkut menjadi kendala,  belum ada 
standarisasi, umumnya merusak jalan akibat truk       muatan.  Design Belanda 
(1900) di. PTP Dolok Ilir - Sumut,  paling ideal diterapkan memiliki lintasan 
kereta api mini (muntik) sampai ke Pabrik olahan.
3. petani : hasil panen tidak membuat petani sejahtera, karena harga panen dan 
harga pupuk yang tidak stabil.  
4. industri : umumnya teknologi masih design lama,  (PTP) ==> efisiensi rendah 
==> hasil olahan juga hanya ditingkat dasar seperti CPO (crude palm oil), KPO 
(kernel palm oil) dahulu belum diolah, masih bijian. 
Negara harus memiliki kekuatan untuk membangun industri olahan bahan baku dari 
CPO, karena saat ini hanya dimilki kalangan swasta. Salim Group, Wilmar Group, 
Sinarmas, kemungkinan kedepan Bakrie.
Bila kondisi ini masih dipelihara sehingga pendapatan negara tetap 
dimarginalkan pihak swasta dan asing.
Kebocoran di PTP cukup tinggi ==> permainan distribusi pupuk, harga spare - 
parts, permainan harga minyak CPO, kepihak swasta.
5. pasar : PTP ==> Pihak direksi tidak memilki networking yang baik dipasaran 
luar terutama di kalangan industri,  masih mengandalkan broker , sehingga tidk 
bisa mengkontrol kestabilan harga..kita kalah dengan Malaysia.
hens



________________________________
From: sunny <am...@tele2.se>
To: undisclosed-recipi...@yahoo.com
Sent: Sat, January 23, 2010 10:09:51 PM
Subject: CiKEAS> Bank Mandiri Ekspansi Kredit Sawit

  
Refleksi : Barangkali sudah sepatutnya "Lagu  Rayuan 
Pulau Kelapa" diganti dengan lagu "Berkat Sawit". Kalau belum ada 
lagu berkat atau jeritan Sawit, hendaklah diciptakan supaya sesuai tuntutan 
zaman. Bagaimana pendapat Anda?
 
http://bisniskeuang an.kompas. com/read/ 2010/01/23/ 13543222/ Bank.Mandiri. 
Ekspansi. Kredit.Sawit
 
 
Bank Mandiri Ekspansi Kredit 
Sawit
Laporan wartawan KOMPAS M Fajar 
Marta
Sabtu, 23 
Januari 2010 | 13:54 WIB
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Mandiri 
memberikan fasilitas kredit investasi senilai Rp 600 miliar kepada PT Suryabumi 
Agrolanggeng, anak usaha Gozco Plantation Group. Kredit itu akan digunakan 
untuk 
membiayai pengembangan kebun kelapa sawit dan pabrik pengolahannya di Muara 
Enim, Sumatera Selatan.

Direktur Korporasi Bank Mandiri Riswinandi 
mengatakan, Bank Mandiri mendukung penuh sektor perkebunan kelapa sawit 
nasional 
dan industri turunannya karena kelapa sawit memiliki keunggulan dibandingkan 
komoditas minyak nabati sejenis, seperti soyabean, grapeseed, 
dan minyak canola, terutama jumlah produksi dalam satu tahun pada 
setiap hektar lahan. Selain itu, kegunaan minyak sawit yang bukan hanya sebagai 
bahan pangan tetapi juga bahan bakar menjadikannya faktor pertimbangan bahwa 
permintaanakan terus tumbuh ke depan.

Gozco Plantations sebagai 
induk Suyabumi Agrolanggeng merupakan grup usaha yang bergerak di bidang 
perkebunan kelapa sawit. Saat ini, Gozco memiliki areal konsesi di Sumatera 
Selatan (31.309,82 hektar), Sumatera Barat (41.800 hektar), Kalimantan Tengah 
(19.734 hektar), dan Kalimantan Barat (33.350 hektar). Luas landbank secara 
keseluruhan mencapai lebih dari 126.000 hektar dengan areal tertanam 
seluas sekitar 27.000 hektar dan memiliki 12 perusahaan 
perkebunan.

Pemberian kredit investasi ini merupakan awal kerja sama Bank 
Mandiri dengan Suryabumi Agrolanggeng. Penyaluran kredit terbagi menjadi dua 
bagian, yaitu kredit investasi tranche A sebesar Rp 212 miliar dengan 
jangka waktu empat tahun dan tranche B senilai Rp 388 miliar dengan 
jangka waktu tujuh tahun.

Direktur Utama Suryabumi Agrolanggeng Kreisna 
Gozali mengemukakan bahwa fasilitas kredit investasi dari Bank Mandiri tersebut 
akan digunakan untuk ekspansi usaha di bidang perkebunan kelapa sawit, terutama 
untuk pembiayaan aset kebun kelapa sawit berikut bangunan pabrik Kelapa Sawit 
yang terletak di Kecamatan Gunung Megang dan Talang Ubi, Kabupaten Muara Enim, 
Sumatera Selatan. 

Komitmen Kredit Bank Mandiri ke sektor perkebunan 
seperti kelapa sawit, karet, tebu, kakao, kopi, teh, dan industri turunannya 
sampai dengan November 2009 sebesar Rp 38,4 triliun atau naik dari pencapaian 
pada 2008 yang tercatat Rp 37,2 triliun. Sementara itu, kredit yang telah 
direalisasikan ke industri kelapa sawit on farm atau perkebunan kelapa 
sawit dengan produk tandan buah segar sampai dengan CPO sebesar Rp 14,3 
Triliun; 
industri hilir yang menggunakan bahan baku CPO dan PKO seperti Refinery, 
Oleochemical, dan seterusnya sebesar Rp 8,8 triliun; dan perdagangan produk 
kelapa sawit sebesar Rp 0,9 triliun.
 


      

Kirim email ke