http://regional.kompas.com/read/2010/03/16/21481165/Nyaris.Diperkosa..Asliah.Terlantar.di.Arab.Saudi


Nyaris Diperkosa, Asliah Terlantar di Arab Saudi
Selasa, 16 Maret 2010 | 21:48 WIB

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ilustrasi 
MAMUJU, KOMPAS.com - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Mamuju, Sulawesi 
Barat, Asliah (31) yang bekerja di Arab Saudi terlantar di negara tersebut 
setelah mendapatkan perlakuan kasar dari majikannya. 

Asliah warga asal Desa Lara, Kecamatan Korossa, Kabupaten Mamuju, terlantar 
karena tidak tahu cara untuk pulang serta tidak memiliki biaya pulang kembali 
ke kampung halamannya. 

Azhari, adiknya di Mamuju, Selasa (16/3/2010) mengatakan, Asliah meninggalkan 
Mamuju untuk menjadi TKW di Arab Saudi sejak dua bulan lalu, setelah di imingi 
pekerjaan sebagai karyawan oleh PT Duta Fajar Utama Jakarta dengan gaji tinggi. 

"Asliah dijemput di rumahnya oleh salah seorang petugas perwakilan PT Duta 
Fajar Utama untuk selanjutnya dibawa ke Jakarta kemudian dikirim ke negara Arab 
Saudi," katanya. 

Namun, kata dia, setelah di Arab Saudi, Asliah yang rela meninggalkan suaminya, 
Fajar (35) dan tiga orang putrinya yakni, Anggun (7), Ririn (5) dan Eva (2) 
melaporkan kepada kami keluarganya bahwa pekerjaan yang didapatkannya hanyalah 
sebagai pembantu rumah tangga. 

"Minggu lalu Asliah menelpon kami dirinya pernah mendapat perlakuan kasar dari 
majikannya dan nyaris diperkosa," katanya. 

Ia mengatakan, kemarin juga Asliah yang sudah tiga kali berpindah pindah 
majikan di Arab Saudi karena mendapat perlakuan kasar dari majikannya. 

"Ia menghubungi kami kalau kondisinya sudah terlantar di Arab Saudi karena 
tidak punya tempat tinggal dan tidak tahu jalan untuk pulang serta tidak 
memiliki biaya untuk pulang ke Indonesia," katanya. 

"Kondisinya semakin parah karena tidak bisa beradaptasi dengan cuaca di Arab 
Saudi, hidungnya sering mengeluarkan darah," katanya. 

Menurut dia, keluarganya telah berusaha memberikan biaya pulang untuk Asliah 
melalui PT Duta Fajar Utama Jakarta sekitar Rp 5 juta namun hingga kini belum 
ada kejelasan kapan Asliah akan dipulangkan oleh perusahaan yang membawanya 
tersebut. 

"Kami tidak tahu harus berbuat apalagi untuk memulangkan Asliah karena seluruh 
kelurganya di Mamuju cemas dengan kondisinya, yang dilaporkan menderita," 
katanya. 

Ia berharap pemerintah setempat maupun pemerintah pusat melalui departemen 
tenaga kerja serta lembaga perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) dapat 
membantu membawa pulang keluarganya tersebut. 

Kepala Bidang Tenaga Kerja Provinsi Sulbar, Tukimin Arjono mengaku belum 
menerima adanya laporan adanya TKW asal Provinsi Sulbar yang bermasalah diluar 
negeri. 

"Kami belum menerima laporan mengenai adanya tenaga kerja daerah ini yang 
bermasalah di luar negeri, tapi kalau ada laporan kami akan mengambil sikap 
secepatnya dengan melaporkan kepada pemerintah pusat," katanya.

<<145909p.jpg>>

Reply via email to