Tidak Terbukti Pernah Ada Manusia Pertama
                                          
Secara analitis empirik, didapatkan konklusi pasti bahwa Tuhan lebih dari satu, 
atau Allah tidak mungkin cuma satu.  Semua agama yang mempercayai adanya Tuhan 
cuma satu atau hanya ada satu Allah adalah kepercayaan yang paling absurd yang 
sama sekali tidak ada dasarnya sama sekali.  Itulah sebabnya, agama Islam dan 
Nasrani tidak pernah jadi rujukan ilmu pengetahuan.  Para ilmuwan lebih banyak 
merujuk segala sifat2 alamiah ini kepada sifat2 para dewa dewi yang ada dalam 
dongeng2 kepercayaan Yunani kuno.

Dari penelitian bisa dibuktikan bahwa manusia pertama yang didongengkan Quran 
dan Bible tidak benar atau tidak perlu seperti itu kejadiannya.  Adam bukanlah 
manusia pertama, karena harusnya kita sebut sebagai ciptaan pertama bukan 
sebagai manusia pertama.  Ciptaan pertama bukan cuma satu manusia atau sepasang 
manusia melainkan jutaan manusia yang gender-nya berlangsung sebagai random 
karena tidak perlu satu laki2 dan satu perempuan, tidak perlu harus seratus 
laki2 dan seratus perempuan, bisa jadi sejuta laki2 dan seratus ribu perempuan.

Bisa jadi bahwa penciptaan manusia dilangsungkan secara massal misalnya 100 
juta manusia yang sekaligus berhasil diciptakan, dari hasil 100 juta yang 
diciptakan ini tidak semuanya berhasil survive misalnya hanya 34000 yang 
berhasil hidup sedangkan sisanya semuanya mnati karena kebuasan lingkungan alam 
ini waktu itu yang belum begitu cocok untuk kehidupan manusia.

Melalui metode sampling penelitian diatas ini juga bisa dibuktikan hal diatas 
ini. Sepasang suami isteri menciptakan bayi A laki2, sedangkan pasangan suami 
isteri lainnya menciptakan bayi B perempuan, kemudian A dan B kawin menciptakan 
keturunan baru yaitu C.  Hal seperti inilah yang berlaku sebagai urut2an 
manusia pertama menurut dongeng2 di Quran dan Bible dimana si A adalah Adam dan 
si B adalah Eva atau Siti Hawa.

Cara ini sudah menggunakan metode berpikir, sayangnya cara berpikir yang salah 
yang kemudian dijadikan kepercayaan baik di Islam maupun dalam Nasrani.

Alam semesta juga terbukti bukan diciptakan dari satu sumber, karena ledakan 
big bang bisa berulangkali yang menjadi sumber terciptanya alam semesta ini.  
Sekali alam semesta itu tercipta setelah ledakan big bang ini, maka yang 
tercipta bukan cuma satu matahari tapi jutaan matahari, bukan cuma satu bintang 
tapi milyardan bintang2, bukan cuma satu planet yang tercipta melainkan 
milyardan planet2 bertebaran sekaligus dalam alam semesta ini tanpa ada 
urut2annya nomor satu, dua, dan sepuluh tapi sekaligus tanpa urutan tercipta 
pertama kali jutaan matahari dlsb.

Terbukti juga bahwa dalam cyclus penciptaan yang sudah berjalan ini sepasang 
suami isteri bisa melahirkan sekaligus 14 bayi kembar yang meskipun susunan 
DNA-nya berbeda tetapi bisa dibuktikan sumbernya sama yaitu dari pasangan suami 
isteri ini.  Dari ke 14 bayi kembar ini tidak perlu ada urutan kesatu, kedua, 
ketiga dst, bisa jadi mereka semua berasal dari telur2 yang berbeda yang juga 
dibuahi oleh sperma yang ber-beda2 yang tak hanya dari satu laki2 saja 
sumbernya.

Demikianlah kenyataan2 diatas akhirnya mendorong para ahli melakukan penelitian 
DNA yang kemudian bisa dipastikan bahwa manusia pertama tidak pernah ada karena 
dari penelitian DNA ini terbukti dan bisa dibuktikan manusia berasal dari 
ciptaan oleh sumber atau asal yang tidak cuma satu pasang.  Lebih lanjut lagi, 
hasil analysis genetika memperkuat bukti2 ini ternyata manusia utuh disusun 
oleh 23 pasangan chromosom dimana satu pasangan chromosom yang membentuk atau 
membedakan gender manusia itu sebagai perempuan atau laki2. ke 46 pasang 
chromosom inilah yang membuktikan sumber2 asal mulanya tercipta manusia juga 
bukan dari satu sumber meskipun juga bukan dari 46 sumber tapi bisa lebih dari 
itu.

Satu big bang ternyata cuma menciptakan satu galaxy, dan satu galaxy adalah 
gambaran satu alam semesta yang cuma memiliki satu matahari.  Demikianlah, 
terbukti bahwa ada jutaan atau milyardan galaxy yang tercipta atau berasal dari 
milyardan big-bang.

Dan karena sekarang terbukti bahwa tidak pernah ada manusia yang pertama, tidak 
pernah ada pasangan manusia yang pertama, karena terciptanya manusia sekaligus 
bisa terjadi milyardan jumlahnya seperti jumlah milyardan bintang2 yang 
sekaligus tercipta dilangit.

Memang, keberadaan Tuhan tidak bisa dibuktikan dan tidak terbukti segalanya 
diciptakan oleh Tuhan yang satu pada permulaannya.  Segala yang ada atau yang 
tercipta tidak perlu berasal dari satu sumber, dan bisa dibuktikan bukan 
dimulai dari satu.  Konsekuensinya, kepercayaan adanya Tuhan yang cuma ada 
satu, atau adanya cuma satu Allah sama sekali absurd.  Lebih masuk akal Tuhan 
berjumlah lebih dari satu, bahkan kemungkinan besar ada milyardan Allah2 karena 
tidak mungkin cuma satu.

Meskipun tidak terbukti ada satu Tuhan ataupun satu Allah, tetapi secara 
analitis empiris bisa dibuktikan bahwa Tuhan atau Allah tidak perlu satu bahkan 
kemungkinannya Tuhan atau Allah itu ada banyak meskipun sama2 tidak terbukti 
adanya satu Tuhan dan satu Allah.

Konklusi dari semua rentetan penelitian cuma bisa membuktikan bahwa tidak 
pernah ada Tuhan dan tidak pernah ada Allah, dan untuk itu tidak perlu dan 
sangat absurd kalo cuma mempercayai adanya satu Tuhan maupun satu Allah.

Apalagi, matahari yang menjadi sumber kehidupan, sumber penciptaan, dan sumber 
pemeliharaan, ternyata bukan cuma satu, sejagat raya ini ada milyardan 
matahari2, tentunya absurd kalo Tuhan cuma ada satu atau Allah cuma ada satu.

Jadi janganlah heran kalo agama Islam dan Nasrani yang mempercayai cuma adanya 
satu Tuhan atau satu Allah sama sekali tidak sejalan dengan hasil penelitian 
metode ilmu pengetahuan sehingga tidak satupun cabang ilmu pengetahuan yang 
merujuk kepada Quran atau Bible.

Ada planet bernama Pluto, ada planet bernama Luna, ada planet bernama Venus, 
ada planet bernama Mars, ada planet bernama Jupiter, dlsb.

Nama2 planet ini kesemuanya merujuk kepada nama dari dewa dewi Yunani kuno, 
karena ada kesamaan sifat2 planet tsb dengan sifat2 yang digambarkan oleh 
dongeng dewa dewi Yunani kuno.  Meskipun begitu, kepercayaan Yunani kuno ini 
tidak pernah menjadi kepercayaan para ilmuwan, dan penggunaan nama2 ini 
se-mata2 mengingatkan adanya kaitan dongeng dewa dewi Yunani kuno ini dengan 
realitas sifat2 benda2 yang bertebaran dialam semesta ini.

Itulah sebabnya, para peneliti kemudian memberi nama bintang2 atau planet2 
dilangit sesuai dengan nama dewa2 Yunani kuno bukan mengambil nama2nya dari 
Quran atau dari Bible.  Hal ini bukan dikarenakan kepercayaan dewa dewi Yunani 
kuno lebih benar, tetapi dikarenakan kepercayaan dewa dewi kuno ini lebih cocok 
untuk dijadikan rujukan simbolis dari kenyataan2 yang ditemukan dalam ilmu 
pengetahuan.

Jadi jangan harap bisa ditemukan planet bernama Abdullah, bernama Muhammad, 
bernama Siti Aisyah, atau bernama Yesus, Johannes, Moses dan segala bulshit 
lainnya yang berasal dari Quran atau Bible.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



Reply via email to