Sangat Mungkin Asal Hindu Dari Indonesia
                                             
Indonesia adalah nama baru setelah 1945, nama negara atau nama kerajaan 
Indonesia tidak pernah dikenal sebelumnya karena memang tidak pernagh ada.

Sukarno yang mendapatkannya dari M. Yamin inilah yang kemudian menamakan negara 
kita ini sebagai Indonesia.  Belanda sendiri menamakannya sebagai negara 
India-Belanda yang artinya adalah tanah India yang menjadi milik kerajaan 
Belanda.  India yang kita kenal sekarang ini adalah India yang menjadi milik 
kerajaan Inggris.

Dan akhirnya setelah perang dunia kedua usai, maka India terpecah menjadi 
beberapa negara yang diantaranya adalah Indonesia, Pakistant, dan juga 
Bangladesh.

Meskipun agama Buddha juga dianggap berasal dari India, tetapi sekarang ini 
lokasi asal mulanya kerajaan Sidharta Gautama itu bukanlah diwilayah India, 
tapi diwilayah perbatasan Cina-India yang sampai serkarang masih menjadi bahan 
persengketaan, yaitu wilayah Sikkim yang wajah rakyatnya mirip orang Nepal yang 
ke-cina2an katimbang wajah India yang ke-arab2an.

> Ade Chika <ade.ch...@...> wrote:
> tapi khusus dugaan tante mengenai
> asal muasal Hindu yang berasal
> dari Indonesia ( meskipun dulu
> dinamakan juga Hindia) rasanya
> tidaklah tepat karena menurut sejarah
> Hindu justru disebarkan sampai Ke
> Asia Tenggara, bukan berasal dari
> Asia Tenggara yang boleh jadi termasuk
> Indonesia/Nusantara, jadi indu bukan
> berasal dari Indonesia sebagai mana
> dugaan tante dibawah ini..
> 

Di Bali diyakini bahwa agama Hindu itu aseli asalnya dari Bali bukan dari 
India.  Mungkin saja pusat agama Hindu itu mulainya di Bali baru kemudian 
tersebar ke India.  Kemudian kalo sejarah menyatakan asal agama Hindu itu dari 
India, maka masudnya adalah India yang sekarang menjadi negara Indonesia.

Jadi bukanlah sesumbar kosong kalo saya bilang agama Hindu itu aseli agama 
pribumi pemilik wilayah Nusantara aselinya.  Sedangkan Islam dan Kristen jelas 
agama import.

Sejarah di Indonesia banyak di manipulasi, tapi kita juga tidak bisa tutup mata 
terhadap kenyataan bahwa negara2 tetangga termasuk semua negara diseluruh dunia 
dan juga termasuk India dan Cina juga rajin memalsukan sejarahnya, bahkan 
mungkin mereka lebih banyak kepentingannya untuk memanipulasi sejarahnya dan 
sejarah tetangga2nya.

Jadi untuk kesemuanya ini anda harus bisa netral, betul mungkin saja bukan dari 
Indonesia, tapi juga sama kemungkinannya bahwa Hindu bukan dari India sekarang 
ini tapi dari India di Indonesia kita sekarang ini.

Kalo anda memang mau mendalaminya, cobalah cari laporan berita2 mengenai 
sejarah Sriwijaya yang dipertengkarkan oleh negara2 Indonesia, Thailand, 
Malaysia, dan bahkan juga oleh Pakistant.  Pada saat itu, Adam Malik berani 
bersumpah katanya dia yakin kerajaan Sriwijaya letaknya di Palembang, sedangkan 
ahli sejarah wakil dari Malaysia membawa bukti2 yang tidak bisa kita bantah 
bahwa kerajaan Sriwijaya terletak di Malaysia, juga dari Thailand bisa 
membuktikan bahwa kerajaan Sriwijaya berasal dari Thailand, berasal dari 
Vietnam, berasal dari Laos, India, Pakistant dlsb.

Dari seminar yang dilakukan para ahli sejarah wakil dari masing2 sejarah itu 
semuanya memiliki rujukan sejarah yang ditulis oleh raja2 Cina yang mendukung 
klaim masing2 negara yang ikut dalam seminar itu.

Kenyataannya memang, jejak kerajaan Sriwijaya muncul disemua negara2 tsb, tapi 
apakah lokasi yang diklaim mereka itu sebagai pusat kerajaan Sriwijaya atau 
hanya sebagai jajahan dari kerajaan Sriwijaya dan kesemuanya ini sulit untuk 
diperdebatkan.

Tapi kalo saja kita mau berpikir logis, memang untuk mempertahankan, 
mengamankan dan mengembangkan negara kerajaan tidak gampang karena dulu gampang 
sekali sebuah kerajaan di infiltrasi oleh musuhnya sehingga gampang jatuh susah 
bertahan, apalagi di wilayah2 seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan juga 
India.

Terbukti, sebuah kerajaan atau kekuatan yang dipusatkan di-pulau2 kecil susah 
dihancurkan, kuat pertahanannya, sulit di infiltrasi musuh2nya dari luar.  Hal 
ini bisa kita buktikan, sampai sekarangpun, ternyata selat Malaka selalu jadi 
sasaran bajak laut yang bersembunyi diberbagai pulau2 kecil di wilayah 
Indonesia ini.  Bukan cuma Malaysia, Jepang, Australia, dan juga Indonesia saja 
yang tidak berdaya menumpasnya, bahkan Armada ke 7 Amerika sekalipun tidak 
mampu mengamankan selat Malaka ini.  Apalagi dahulu kala, bukan main 
strategisnya pulau2 di Indonesia ini ditambah lagi tidak gampang untuk membuat 
kapal2 yang mampu dipakai berperang.

Jadi kemungkinan besar memang kerajaan Sriwijaya lokasi pusatnya memang di 
Indonesia yang berhasil melebarkan wilayah2 jajahannya kesemua negara2 di Asia 
seperti halnya Gajah Mada dari Majapahit.

Jadi, itu khan cuma analisa yang rasional dan logis saja, sedangkan kebenaran 
yang sebenarnya sama sekali kita tidak tahu karena kurang lengkapnya catatan2 
yang ada selain catatan2 yang dimiliki kerajaan Cina yang waktu itu sudah jadi 
protokol untuk mencatat semua pelayaran2 yang dilakukan oleh ekspedisi mereka.

Juga kerajaan Deli yang kita yakini ada di Sumatra ternyata dibantah oleh 
Pakistant yang menerangkan bahwa kerajaan Deli itu pusatnya di Pakistant.

Bukan cuma kontroversi agama Hindu saja, juga agama Islam yang katanya 
disampaikan oleh Nabi Muhammad juga banyak sekali kontroversiny.  Gimana bisa 
terjadi agama Islam yang diturunkan nabi Muhammad menjadi agama yang membenci 
orang Yahudi, menjadi agama yang paternalistik, bahkan menjadi agama yang 
paling poligamous.  Padahal, nabi Muhammad sendiri berasal dari keluarga yang 
maternalistik seperti Islam yang dianut orang Minangkabau dimana ibu menjadi 
kepala rumah tangga yang paling berkuasa.

Nabi Muhammad malah anti-poligamy bahkan terang2an dia melarang Ali yang jadi 
saudaranya, yang juga jadi menantunya karena menikahi anaknya Fatimah untuk 
melakukan poligamy.

Anehnya, agama Islam sekarang dengan Qurannya sangat membenci kafir dan Yahudi, 
padahal Abu Muthalif sampai matipun menolak Islam, bahkan Waraqa itu adalah 
rabbi Yahudi yang merupakan paman yang sedarah dengan Siti Khadijah.  Lebih 
aneh lagi, ternyata Waraqa inilah yang menjadi orang pertama memberi tahukan 
Muhammad kalo dia ditunjuk Allah menjadi nabi.  Bahkan secara menyesatkan, 
Quran dan Hadistnya menyebutkan Waraqa beragama Kristen, padahal agama Kristen 
sendiri baru muncul diabat ke 15-an.  Bahkan kalo anda mengenal agama Katolik 
yang memuja bunda Maria, kemungkinan besar merupakan jiplakan ajaran 
maternalistik dari ajaran Muhammad yang sebenarnya.

Terlalu banyak bukti2nya untuk saya sebutkan satu persatu disini, singkatnya, 
justru Muhammad inilah orang pertama yang memperkenalkan ajaran Poligamous, 
sedangkan Yesus sendiri tidak pernah melarang Poligamy yang bisa anda baca 
sendiri dalam biblenya bahwa Yesus bukan melarang poligamy melainkan 
menganjurkan isteri satu lebih baik.  Ternyata Yesus sendiri diduga homosexual 
yang punya dua belas suami2 yang dianggapnya sebagai murid2nya.  Padahal 
menjadi murid2 yesus itu khan bukan cuma duabelas orang, bisa saja murid2nya 
itu jumlahnya ratusan, ribuan bahkan jutaan, tapi kenapa cuma diakuinya 12 
orang saja?  Jawabannya khan gampang dizaman itu kalo melakukan homosexual 
hukumannya lebih keji daripada berzinah, dihukum picis hingga mati, sehingga 
mana berani Yesus berterang melakukan praktek homosexual diwaktu itu???

Bukti2nya gampang aja, coba anda berkecimpungan didunia perbencongan, hampir 
setiap hari mereka cekcok memperbutkan cowok2 yang tidak setia seperti yang 
dialami Yesus yang merasa dikhianati oleh Yudas.

Itulah sebabnya, jangan selalu optimis dengan sejarah yang ditulis mereka yang 
berkepentinan, berusahalah kritis dalam membacanya.

Pemalsuan sejarah juga terjadi pada kisah laksamana Ceng Ho dimana semua pihak 
berusaha mengambil keuntungan dengan menganggap sang laksamana beragama Islam.

Orang2 keturunan Cina di Indonesia menganggap Ceng Ho beragama Islam agar 
mereka jangan lagi toko2nya jadi korban dijarah oleh umat Islam di Indonesia.

Sebaliknya, pemerintah Cina menggunakan dongeng Ceng Ho yang Islam ini untuk 
bisa mempererat hubungan dengan negara2 Islam dalam mempertahankan exportnya 
apalagi harus bersaing dengan Jepang.

Pemerintah RI dan muslimin di Indonesia juga berusaha memanfaatkan dongeng Ceng 
Ho yang Islam ini untuk membujuk agar orang2 keturunan Cina di Indonesia juga 
masuk Islam.

Jadi kalo kita mau jujur, mana ada diseluruh dunia dulunya dimana rajanya 
beragama Buddha rakyatnya dibolehkan beragama Islam, atau rajanya pengikut 
Mengsius maka semua rakyatnya yang menjadi pengikut confusius pasti dibunuhnya. 
 Apalagi mengangkat jendralnya yang beragama Islam ???  Dizaman sekarang memang 
hal itu mungkin saja terjadi tapi tak mungkin dizaman dulu.  Tapi demi 
kepentingan politik boleh saja semuanya dimungkinkan.  Kenyataannya, legende 
Cengho ini tidak ada kuburannya, meskipun di Bejing ada kuburan Cengho tetapi 
isinya kosong karena kabarnya Cengho adalah pecinta pelayaran yang akhirnya 
hilang ditelan lautan.  Kuburan Cengho dibangun raja Kian Liong yang dianggap 
musuh orang Cina waktu itu.  Kuburan ini dibangun keluarga Kaisar Kian Liong 
untuk menghormati dan mengenang jasa2 Cengho yang berhasil memaksakan 
pembayaran upeti dari negara2 yang dikunjunginya kepada raja Cina yang maha 
perkasa ini sebagai anak raja Langit.d  Termasuk disini juga kerajaan2 di 
Indonesia berhasil diperas habis2an.

Bayangin dong, armada Cengho itu dengan tentara 30 ribu orang yang bersenjata 
lengkap dimana setiap tentaranya jago kungfu seperti Bruce Lee, seperti Jacky 
Chan dan seperti Jet-Li. Semua ini diangkut dengan menggunakan 400 buah kapal2 
raksasa. Kalo memang cuma mau bersahabat atau berdagang enggak perlu bawa 
tentara yang jago kungfu khan ?

Kalo anda bandingkan, tentara Amerika di Irak cuma 10 ribu orang saja sudah 
begitu besar daya rusaknya.

Bayangin lagi dengan populasi kerajaan Majapahit yang terbesar dan terkuat 
dalam sejarah Indonesia ternyata jumlah rakyat beserta tentaranya tidak lebih 
dari seribu atau dua ribu orang saja yang kalo kedatangan sekali gus 400 kapal 
laut dengan 30 ribu tentaranya pasti ambles dong.

Silahkan anda baca Quran dan Hadistnya, disana diberitakan Muhammad dulu 
berhasil menang perang dengan jumlah tentara yang luar biasa banyaknya waktu 
itu, yaitu 72 orang tentara yang dulu dianggap banyak.  Dulu punya 72 tentara 
sudah bisa bangun kerajaan dan jadi rajanya.  Tapi dizaman sekarang, cuma 
perang antar RT saja bisa melibatkan puluhan ribu penduduk RT-nya, kalo cuma 72 
orang saja sih cuma gang copet di bis2 kota dijakarta sekarang ini.

Jadi sulit membandingkannya, kalo dizaman dulu dengan 72 orang saja si Muhammad 
bisa jadi nabi besar dunia, maka sekarang dengan jumlah 72 orang saja cuma jadi 
gang copet dibus kota yang sama sekali tidak bisa jadi terkenal sekota Jakarta 
sekalipun.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



Kirim email ke