Refleksi : Tak apa kalau pemilik negeri belum mendapat kebahagiaan,  tetapi 
yang terpenting ialah para penguasa dan para sahabat karib mereka yang 
berkerumum di sekitar panggung kekuasaan negara mendapat berkat dan rejeki 
kebahagiaan. Bukankah itu dasarnya negara kleptokratik?

http://www.antaranews.com/berita/1274884326/wiranto-pemilik-negeri-ini-belum-mendapat-kebahagiaan

Wiranto: Pemilik Negeri Ini Belum Mendapat Kebahagiaan
Rabu, 26 Mei 2010 21:32 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | 
Kupang (ANTARA News) - Ketua umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 
Jenderal Purnawirawan Wiranto mengatakan rakyat sebagai pemilik negeri ini 
belum sepenuhnya mendapatkan kebahagiaan.

Banyak sekali rakyat di seluruh pelosok negeri ini yang masih menghadapi 
kesulitan, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, kata 
Wiranto pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) I DPD Partai Hanura NTT, di 
Kupang, Rabu.

Artinya, rakyat sebagai pemilik negeri ini masih banyak yang untuk makan saja 
susah, apalagi untuk membiayai sekolah dan kesehatan, katanya.

Kondisi ini mengharuskan kader-kader partai Hanura terutama yang duduk di 
lembaga legislatif maupun eksekutif, berjuang keras untuk membantu rakyat 
keluar dari kesulitan.

"Kita mesti sadar bahwa ada hal yang sering kita lupakan yakni pemilik negeri 
ini sesungguhnya adalah rakyat. Terkadang kita sebagai wakil rakyat, tetapi 
lupa pada rakyat. Padahal kita duduk di DPRD atau bupati/walikota atau bahkan 
gubernur karena mandat dari rakyat," katanya.

Menurut Wiranto, selama berkeliling ke seluruh pelosok negeri ini termasuk Nusa 
Tenggara Timur, dia menemukan sendiri bagaimana suka dukanya kehidupan rakyat 
yang adalah pemilik sah negeri ini.

Karena itu, tugas seluruh kader partai Hanura terutama yang sudah mendapat 
kepercayaan dari rakyat agar jangan sombong dan lupa diri, tetapi harus 
melakukan sesuatu yang bisa membantu rakyat keluar dari kesulitan, kata Wiranto.

"Masih banyak rakyat yang masih hidup susah dan ini bertanda perjuangan kita 
belum selesai. Sebagai pemimpin dari rakyat, tugas kita adalah berjuang untuk 
menyelesaikan tugas ini (menyejahterakan rakyat-red) sebagai pemilik sah negeri 
ini," kata Wiranto yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Wiranto juga berpesan agar forum Musda bukan ajang perpecahan atau saling 
mencerca, tetapi forum untuk melakukan konsolidasi dan menyatukan seluruh 
kekuatan partai untuk lebih siap menghadapi momentum politik di masa datang.

Hadir pada pembukaan Musda yang akan berlangsung hingga 28 Mei ini antara lain 
Wakil Gubernur NTT Ir. Esthon Foenay serta sejumlah pimpinan partai politik di 
NTT. (

Kirim email ke