Hamas Bukan Anggauta UN dan Tidak Diakui Dunia !!! Kapal berisi supply yang ditembak Israel itu sebenarnya memang sengaja memprovokasi agar bisa mendapatkan perhatian dan bantuan dunia untuk secara politik memberi tekanan kepada Israel agar membuka blokade ekonominya dan juga memberi simpati kepada perjuangan teror2 yang dilakukan Hamas.
Tapi mereka lupa, bahwa Hamas itu bukan anggauta UN bahkan tidak ada satupun negara didunia yang memberi pengakuan organisasi Hamas itu sebagai negara meskipun didukung jumlah rakyat yang lebih banyak atau mayoritas. Akibatnya, mereka mati konyol, response yang diharapkan tidak mencapai sasaran. Saya ajak kaum muslimin di Indonesia untuk merenungkan, kenapa Israel memblokade hanya Hamas ??? Kenapa enggak sekalian juga memblokade Abbas ??? Jawabnya kita sama2 tahu, bahwa yang terus menerus menembaki roket2 ke Israel yang bertujuan memusnahkan bangsa Yahudi itu Hamas bukan Abbas, jadi wajar kalo yang diblokade itu Hamas bukan Abbas. Karena yang diblokade itu hanya Hamas, lalu mana mungkin bisa diharapkan response simpati dunia kepada Hamas yang memusuhi Abbas, padahal Abbas inilah yang diakui mewakili negara Palestina bukan Hamas. Memang Hamas itu merupakan mayoritas Arab2 Palestina ini, tapi kalo mayoritas sekalipun cuma bertujuan membantai orang Yahudi sudah jelas melanggar HAM yang tidak bisa didukung siapapun didunia ini. Hak rakyat menentukan nasib sendiri dijamin UN dan HAM, jadi salah kalo hak rakyat digunakan untuk menentukan nasib bangsa Yahudi yang harus dibantai habis dan tanahnya direbut secara paksa. Disinilah tugasnya seorang pemimpin yang harusnya mendidik, dan membimbing rakyatnya tentang kebebasan menentukan nasibnya sendiri bukan menentukan nasibnya bangsa lain yang dianggap halal untuk dimusnahkan. Pemerintahan Abbas menjadikan hari berkabung atas matinya 193 sukarelawan yang berada dalam kapal berisi supply yang ditembak Israel. Jadi Abbas bukan berkabung untuk kapal supplynya yang ditembak itu, tapi cukup berkabung untuk mereka yang dikorbankan oleh kapal tsb yang tidak seharusnya mati. Apalagi, yang diblokade itu pun memusuhi dan merupakan musuh Abbas dan rakyatnya. Oleh karena HAMAS bukan anggauta UN, maka negara anggauta2 UN tidak punya wewenang untuk memprotest tindakan Israel, protest cuma sebatas menyesalkan jatuhnya korban2. Dan jatuhnya korban2 itu juga bukan tanggung jawab Israel tapi tanggung jawab nakhodanya yang tetap memaksa meskipun sudah tahu akibat2nya. Ini adalah tindakan tolol, buat apa mengorbankan 193 sukarelawan kalo hasilnya sama sekali tidak ada. Biarpun bisa menggelar demo2 diseluruh dunia tetapi tidak diakui sebagai expressi simpati dari negara ybs, sia2 bukan ??? Lagi pula demo2 itu bisa saja merupakan aktivitas intelejens di masing2 negara untuk menyusupi kelompok2 pendukung terorisme jihad Islam ini. Dilain pihak demo2 ini juga bisa dijadikan promosi sebagai kebebasan berpendapat dari negara ybs. Sampai detik ini, pemerintah RI pun belum mengeluarkan pernyataan protest atau mengutuk. Lagi pula apanya yang mau dikutuk? wong Hamas itu resmi sebagai organisasi terorist yang masuk blacklist untuk ditumpas diseluruh dunia koq. Ny. Muslim binti Muskitawati.