Atlit Islam Tidak Ada Berbismillah Kecuali si Taufiq
                                          
Ucapan bismillah hanyalah terkait doa harapan atau mantera untuk keberhasilan 
dalam perjuangan yang ditujukan kepada dirinya sendiri, bukan ditujukan untuk 
meyakini orang lain apalagi digunakan untuk mendakwahi orang lain untuk 
memaksakan kepercayaan si pengucap kepada si pendengarnya.

Demikianlah, ucapan bismillah bukanlah jawaban untuk pertanyaan dari wartawan 
yang mewawancarai atlit seperti si Taufiq.

Kalo kita mengucapkan bismillah dalam hati se-mata2 doa harapan atau mantera 
untuk secara psikologis meyakini kemenangan, maka si Taufiq bukan 
mengucapkannya didalam hati, melainkan diucapkan dimuka para wartawan sebagai 
jawaban sombong kepastian menang untuk menutupi kelemahan dan keyakinannya 
sendiri untuk bisa menang.

Demikianlah doa atau mantera "bismillah" membawa sial karena mengiringi 
kesombongan sebelum bertanding yang hasilnya membawa kekalahan dan kehancuran 
mental dan moral regunya sendiri yang mayoritasnya justru bukan Islam.

Kemenangan dalam pertandingan olah raga itu bergantung kepada bakat, keuletan 
berlatih, fasilitas yang disediakan, dan kedisiplinan sang atlit yang 
kesemuanya ini sama sekali tidak membutuhkan doa atau mantera seperti 
"bismillah" yang cuma bertujuan menyombongkan agamanya sendiri Islam dan 
merendahkan agama lainnya yang bukan Islam.

Dengan mengucapkan "bismillah" ini khan semua orang jadi tahu kalo aku ini 
beragama Islam, yaitu agama yang paling benar, yaitu agama Allah, yaitu agama 
satu2nya yang dibolehkan, yaitu agama satu2nya yang harus ditegakkan dimuka 
bumi ini.

> "Tawangalun" <tawanga...@...> wrote:
> La cobalah Genduk Mus kamu kandani,
> dia ngatain Taufiq gara2 baca
> bismillah maka badminton RI kalah.
> La terus saya kasih bahwa jago bal
> Eropah itu sudah banyak yg pakai
> bismillah.


Anda jangan selalu memprovokasi dengan religious prejudice, tidak ada satupun 
kata2 saya yang "ngatain si Taufiq".  Semua yang saya tulis adalah kenyataan 
yang diberitakan disemua media di Indonesia, bahwa Taufiq hanya mengucapkan 
"bismillah" untuk menang, dia menjawab interview wartawan mengenai persiapannya 
untuk menang hanya dengan ucapan "bismillah", dia tidak menceritakan detail 
persiapan teknis bulutangkis secara analitis.

Lain ceritanya dengan pelatih bulutangkis Cina yang secara detail menerangkan 
persiapan2 regu bulutangkis Cina dalam perebutan piala Thomas ini.  Sang 
pelatih menerangkan bahwa regunya sangat spekulatif karena menerjunkan lebih 
banyak pemain baru yang belum berpengalaman dan hanya satu saja yang pemain 
yang berpengalaman.  Namun si pelatih menjelaskan bahwa kalopun kalah akan 
merupakan pengalaman yang berharga dalam merebut medali emas di olympiade 
nantinya.

Sebaliknya, pelatih regu Indonesia sama sekali tidak berpengalaman sehingga 
interview yang harusnya dijawab oleh sang pelatih dipercayakan jawabannya 
kepada si Taufiq karena memang dalam latihan hari2 si Taufiq ini mendominasi 
sebagai pelatih.

Ucapan "bismillah" itu bagi Taufiq sebagai keyakinan menang, tapi terbukti 
kalah....  jadi kekalahan ini kenyataan bukan saya meng-ada2.

Dan tidak pernah ada pemain bola dimanapun yang mengucapkan "bismillah" sewaktu 
diwawancarai wartawan seperti yang diucapkan si Taufiq.  Coba anda tunjukkin 
pemain bola atau atlit manapun meskipun dari negara Islam yang pernah 
mengucapkan kata "bismillah" sewaktu diwawancarai wartawan ?????

Sebagai umat Islam atau sebagai muslimah, belum pernah saya mengucapkan 
"bismillah" dimuka umum kecuali didalam hati saja.  Bagi saya ucapan ini 
menunjukkan kesombongan dan merendahkan yang lainnya, jadi tak pernah kalo 
tujuan religious kita ucapkan dimulut didepan umum, apalagi sampai terdengar 
non-muslim yang bisa menimbulkan religious prejudice.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





















Kirim email ke