Suaka Politik RI Kepada Hamas, RI Menjadi Palestina !!!
                                        
Secara hukum, blokade tidak mungkin dicabut karena sudah menjadi ketetapan yang 
definitif tidak bisa diubah dan sebagai kesepakatan semua negara2 di UN dalam 
penyelesaian masalah Palestina dimana cara2 militer telah ditolak dan sebagai 
alternatif yang disetujui bersama adalah blokade total.

Jadi dengan blokade total ini, tidak perlu perang, biayanya murah, tidak ada 
korban jiwa.  Masalah rakyat jelata yang tidak bersalah yang terancam 
kehidupannya karena blokade ini bisa mudah diatasi karena bantuan kemanusiaan 
berlimpah ruah masuk melalui perbatasan Mesir dan Israel setelah diperiksa 
dengan ketat tidak ada senjata untuk hamas dan juga pembagian bantuan ini murni 
hanya untuk rakyat jelata bukan untuk pendukung hamas, untuk itu tidak sukar 
karena setiap kepala keluarga yang bukan pendukung hamas sudah ada catatannya 
baik di Israel maupun pada pemerintahan resmi Palestina dibawah Abbas.

Jadi tidak perlu diragukan, Hamas cuma punya dua pilihan, tetap bertahan di 
Gaza dia pelan2 akan mampus, atau dia keluar dari Gaza mencari suaka politik di 
Indonesia yang banyak pendukungnya.  Ini alternatif terbaik bagi dirinya, dan 
kita harus bersedia menerima 1.5 juta pengikut Hamas untuk berdomisili di 
Indonesia membentuk pemerintahan Islam dalam pelarian yang nantinya bisa secara 
per-lahan2 menyusup dan mendongkel Abbas baru memaksakan dibentuknya kabinet 
Syariah Islam.

Tentunya, pemerintah RI juga harus tegas, duta besar Palestina dibawah Abbas 
yang sekarang resmi ada di Jakarta harus diusir karena kita hanya mengakui 
pemerintah Islam Palestina Hamas bukan Abbas.

Rakyat RI pendukung Hamas harus juga konsistent dengan dukungannya tidak bisa 
setengah2 misalnya dukung Hamas juga dukung Abbas, kita tidak bisa bersikap 
dualisme kayak gitu karena Hamas dan Abbas itu musuh yang tidak mungkin bisa 
disatukan.  Jadi pilih satu yang harus didukung karena sekarang ini resminya 
kita mendukung Abbas bukan Hamas meskipun kita juga ngebantu Hamas.  Jadi kalo 
mau berpihak kepada mayoritas Palestina, maka pilihan yang pasti adalah 
berpihak kepada Hamas dan kita usir dutabesar Abbas yang sekarang ngendon di 
Jakarta dengan gaji dari pemerintah RI.

Sia2 kalo cuma demo ke DPR karena apa yang mau didemo-in???  Semua yang 
dilakukan Israel itu syah dan didukung dunia Internasional jadi tidak ada 
tempat lagi buat Hamas meskipun mau berjihad juga dengan blokade begini enggak 
akan bisa.  KECUALI tentunya mereka bisa diberi suaka politik di Indonesia 
untuk kemudian melancarkan perjuangannya dalam pemerintahan pelarian, untung2 
bisa ngerebut Indonesia menjadi negara Islam Palestina yang tentunya lebih 
besar dari aselinya.

Para demonstran yang mendatangi DPR-RI ini memang goblok selain tidak tahu 
masalahnya juga tidak tahu apa yang mau diusulkannya, karena mereka ke DPR-RI 
ini mau mengusulkan untuk menghukum Israel, tentunya cuma buang waktu dan buang 
ongkos demo saja karena hasilnya akan pasti nihil.  Pakai aja pikiran waras, 
gimana mau menghukum Israel kalo dia terbukti sudah pasti tidak bersalah dan 
juga didukung negara2 Arab, Islam dan Internasional kecuali Turki saja yang 
masih maju mundur mau marahpun dia sendiri tahu dipihak yang salah.

Oleh karena itu untuk membela hamas harus ada langkah pertama yang betul bukan 
asal2an melangkah tanpa arah.

Pertama tuntut UN untuk mencabut blacklist Hamas sebagai organisasi terorist, 
alternatifnya, paksa UN untuk mendaftarkan Hamas sebagai wakil resmi Palestina 
menggantikan Abbas karena memilik pengikut lebih dari 85% rakyat Palestina, 
dalam hal ini UN tidak bisa menolak apalagi menyangkalnya.

Naaah....  begitulah langkah strategis yang brilliant yang akan menuju 
kemenangan, cuma langkah sederhana diatas itupun selebihnya semuanya jadi 
gampang, tanpa dimintapun blokade itu akan cabut sendiri karena tidak ada 
negara yang diakui UN boleh diblokade kayak nasib Hamas sekarang.  Masalahnya 
Hamas sekarang itu bukan wakil palestina yang resmi tapi dia cuma organisasi 
teroris yang tidak mendapatkan pengakuan diseluruh dunia ini.

Jadi langkah emergency sekarang yang harus cepat diambil adalah mengajukan 
permohonan kepada kedubes Indonesia dimana saja agar para pengikut dan 
pendukung Hamas bisa mendapatkan assylum di Indonesia sehingga memudahkan 
perjuangan selanjutnya.  Pengikut2 Hamas ini tidak begitu besar, kira2 cuma 1.5 
juta kurang lebih sekitar 2-3 RT saja sehingga bisa kita tempatkan di Aceh, di 
Jawa Tengah, di Sumatra Barat, atau di Jakarta juga tidak masalah.  Atau bisa 
juga satu pulau kita kosongkan kemudian berikan kepada Hamas untuk membangun 
pemerintahan Islam Palestina dalam pelarian dengan segala fasilitas 
komunikasinya.

Yaaa.... otak kudu digunakan untuk bisa menang dari Israel, cuma mulut dan doa 
jelas enggak bakalan menang bahkan akan celaka sendiri secara sia2 tanpa 
berjihad sekalipun.

Ny. Muslim binti Muskitawati





Kirim email ke