Beatles Korban Vatican Senasib Ahmadiah Korban MUI
                                     
The Beatles mati penasaran, sama seperti Van Gogh yang juga mati penasaran 
akibat ulah umat yang diracuni kepercayaan agamanya.

Akibat pernyataan MUI bahwa ajaran Islam Ahmadiah melanggar akidah Islam yang 
dianut para Habib, dibakarlah mesjid2 Ahmadiah, dijarahlah harta benda umat 
Ahmadiah, dan dibunuh beberapa pemuka Islam Ahmadiah secara biadab.  Lebih 
daripada itu, MUI juga menghalalkan pembunuhan umat Ahmadiah tanpa proses 
pengadilan negara yang berdasarkan Pancasila (karena RI ini bukan berdasarkan 
Syariah Islam).

Akibat pernyataan Paus dari Vatican yang mengutuk sikap sombong The Beatles 
mengakibatkan the Beatles mati dibunuh umat yang diracuni iman katolik.  
Padahal sikap sombong the Beatles sama sekali bukan menghina Nasrani maupun 
Yesus, tapi se-mata2 hanyalah strategi promosi diri untuk menambah para 
penggemarnya.

Sama halnya, Van Gogh menjadi korban pembunuhan umat Islam yang diracuni 
kepercayaannya, padahal Van Gogh sama sekali tidak menghina Islam, dia secara 
professional menyutradarai sebuah filem yang menceritakan bagaimana nasib 
wanita dalam lingkungan dunia Islam yang diceritakan oleh seorang muslimah dari 
negara Africa yang beragama Islam.

Pembunuh Van Gogh tidak lepas dari hukum, dia ditangkap dan dihukum deportasi 
setelah dipenjara.

Berbeda dengan nasib umat Ahmadiah dan nasib The Beatles, keduanya ini tetap 
jadi korban tanpa mereka yang bertanggung jawab dihukum bahkan tidak ditangkap 
untuk diperiksa.  Bayangkan pelaku pelecehan terhadap Ahmadiah adalah MUI yang 
sampai sekarang dilindungi pemerintah, dan juga pelaku yang bertanggung jawab 
terbunuhnya the Beatles adalah Paus Vatican yang hingga sekarang masih 
menyombongkan dirinya sebagai wakil Tuhan.

Sama halnya dengan kasus The Beatles, kalo umat Ahmadiah jadi korban 
kebijaksanaan MUI, maka The beatles menjadi korban ketidak adilan Paus Vatican.

The Beatles dikutuk oleh sang Paus di Vatican karena membuat pernyataan bahwa 
dirinya lebih terkenal dari Yesus.  Pernyataan ini bukan penghinaan, tetapi 
hanya dianggap sebagai kesombongan, padahal adakah kesombongan itu merupakan 
pelanggaran kriminal ???  Setiap orang berhak sombong, mereka sombong tidak 
merugikan yang lain, tidak membuat yang lain kehilangan apapun juga.  Tidak 
pernah ada UU dimanapun juga bahwa orang sombong harus dihukum atau bahkan 
dibunuh.

Padahal ucapan The Beatles se-mata2 promosi diri agar lebih luas lagi penjualan 
rekamannya, tapi akibat pernyataan Paus yang memerintahkan umatnya untuk 
membakar semua rekaman ciptaan The Beatles.  Pakailah nurani anda, kenapa 
rekaman hasil karya keringat The Beatles ini diperintahkan membakarnya, apa 
hubungannya dengan pernyataan The Beatles.  Yang mengucapkan kata2 sombong itu 
cuma satu orang, tapi rekaman yang dibakar itu bukan cuma milik satu orang tapi 
milik lima penyanyi yang menyertainya dan juga jutaan pemilik rekaman itu 
sendiri.  INI ADALAH PELANGGARAN KRIMINAL YANG JELAS2 DILAKUKAN PAUS DI VATICAN.

Paus Vatican itu pengecut, dia takut mengakui bahwa Islam adalah agama biadab, 
untuk itu dia mencatut nama raja Babilonia yang katanya menganggap Islam 
sebagai agama Biadab.  Akibat ucapan sang Paus, ribuan gereja Katolik diseluruh 
dunia dibakar, dan ratusan ribu gereja Katolik terancam dibakar.

Akibat response umat Islam yang biadab ini, sang Paus Vatican harusnya 
mengutuknya, tapi justru sebaliknya, tiga hari setelah demo bakar2an ini sang 
Paus malah meminta maaf, dia bilang bukan dia yang bilang itu tapi raja 
Babilonia, sedangkan dia sendiri katanya mengakui agama Islam itu agama damai, 
dan agama Kasih.

Sikap pura2 memuji Islam yang dilakukan sang Paus ini se-mata2 untuk 
menghindari kemarahan yang berkepanjangan dari umat Islam yang tentu biaya 
kerugiannya bagi gereja Katolik lebih banyak katimbang hanya minta maaf dan 
memuja muji agama Islam.

Sebagai umat Islam saya sendiri tidak menyalahkan pernyataan sang Paus, tapi 
kenapa sang Paus begitu memalukan, pengecut dan tidak tahu diri seperti itu ??? 
 Sebagai umat Katolik seharusnya menolak memiliki pemimpin seperti ini, apalagi 
kalo percaya adanya Tuhan yang selalu membela kebenaran, untuk apa takut 
berterus terang secara gagah berani tanpa tedeng aling2 ???

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Reply via email to