Kata2 Kotor dan Caci Maki Tak Bisa Memenangkan Diskusi !!!
                                
Mari kita menyimak penulis dibawah ini, meski tidak mampu menyusun argument, 
ternyata tetap nekad, yang ditulisnya bukan argumentasi melainkan cuci maki dan 
fitnah.


> "rezameutia" <rezameutia@> wrote:
> sebaiknya lu sebagai caucasiancocksucker
> kasih tau ama master bule lu supaya
> suruh ngacak-ngacak negara kristen di
> afrika ato di amerika selatan.


Iya...  kalo diskusi itu enggak usah emosian dengan kata2 kotor yang cuma 
ngerendahin diri anda sendiri dan menyalahi apa yang seharusnya anda percaya, 
perbincangan itu fokuskanlah sekitar topiknya saja tak perlu caci maki.  Dengan 
cuci maki begitu tidak membuat anda jadi benar, bahkan memalukan anda sendiri.

Sebagai seorang muslimah, aku khan mempelajari sebab musababnya yang 
menyebabkan kita yang hidup dalam lingkungan Islam tidak pernah merasa damai 
atau kedamaian.  Mutlak penyebabnya umat Islam sendiri yang terlalu mematuhi 
ajaran Islam yang tertulis dalam Quran yang jelas2 bisa dibuktikan salah dan 
tidak harusnya dipatuhi apalagi dipraktekkan kedalam kehidupan bermasyarakat.

Salah satu kesalahan ajaran Islam ini adalah, kewajiban untuk saling curiga 
mencurigai terhadap sesama Islam yang dalam bentuk kata2nya tertulis dalam 
Quran sebagai "saling mengingatkan".  Padahal yang diingatkan itu adalah hal2 
yang merusak hubungan bertetangga, hubungan bersahabat, dan hubungan sesama 
agama.

Itulah sebabnya, akibat saling mengingatkan menyebabkan yang diingatkan jadi 
tersinggung meskipun tidak memperdebatkannya.  Meskipun diingatkan ternyata 
tidak mau berubah karena memang mereka yang diingatkan yakin se-yakin2nya bahwa 
mereka berada dipihak yang benar sesuai dengan apa yang dipercayainya dari yang 
tercatat dalam Quran itu sendiri.

Hasil saling mengingatkan itu adalah pembakaran mesjid Ahmadiah, penjarahan 
harta benda umat Ahmadiah, pembunuhan beberapa imam Ahmadiah, dan ancaman 
terhadap puluhan ribu umat Ahmadiah disuatu daerah di Indonesia Timur dimana 
tanah dan rumah mereka setelah dirusak malah diduduki dan pemiliknya diusir 
tinggal di kamp2 yang disediakan pemda.  Ini jelas merupakan perampasan rumah 
dan tanah oleh sesama umat Islam itu sendiri akibat menjalankan ajaran2 Islam 
seperti apa yang tertulis didalamnya.

Hal2 seperti inilah kita sebagai umat Islam seharusnya mau memperbincangkan 
dengan penuh kejujuran, dengan penuh cinta kasih, bukan dengan saling 
mencurigai dan tak perlu saling mengingatkan.

Ketidak harmonisan kehidupan lingkungan Islam tak perlu kita kait2kan dengan 
agama2 lain non-Islam yang jelas2 mereka hidup dalam kedamaian tetapi merasa 
resah akibat tingkah laku umat Islam yang mempraktekkan ajaran Islam itu secara 
mengganggu kesekitarnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.













Kirim email ke