KADIN : EKONOMI BISA MELONJAK ASALKAN UMKM DIBENAHI
Dunia usaha Tanah Air diprediksi akan terus berkembang. Syaratnya, sektor UMKM harus dibenahi terlebih dulu. Yang terpenting, kecenderungan pengusaha yang berambisi jadi penguasa seyogianya ditiadakan. SEBAGAI organisasi mitra pemerintah, KADIN (Kamar Dagang dan Industri) diharapkan bisa meninggalkan tradisi mengekor terhadap kebijakan pemerintah. Sebaliknya, KADIN harus bertindak sebagai penyeimbang. Alhasil, keseimbangan dunia usaha bisa tetap dijaga. Selanjutnya, lembaga tersebut juga diharapkan berperan serta dalam penyediaan fasilitas, seperti infrastruktur di seluruh Nusantara. Tak hanya itu, perhatian terhadap sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mutlak diprioritaskan. Caranya, bantuan berupa dana pinjaman jangan lagi dipersulit. “KADIN jangan hanya mengekor pemerintah, tetapi harus menjadi penyeimbang. Kita tahu, saat ini anggota KADIN masih banyak yang pro pemerintah. Ini tidak boleh terjadi lagi,” jelas MA Pahlevi Pangerang, Ketua Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Dialog Ekonomi Kerakyatan bertajuk Mencari Pemimpin Dunia Usaha yang Pro Ekonomi Kerakyatan, di Jakarta, Kamis (1/7). Acara yang digelar untuk menyongsong pemilihan ketua umum KADIN pada Agustus mendatang tersebut juga menghadirkan Sandiaga Uno, yang juga kandidat ketua umum KADIN, dan Syahganda Nainggolan, Dewan Penasehat CIDES (Center for Information and Development Studies). Menurut Pahlevi, di tengah sengitnya persaingan global saat ini, diperlukan sosok pemimpin KADIN yang mumpuni, profesional, tangguh, mandiri, independen, nasionalis, serta memiliki wawasan luas. Bukan hanya sekadar memimpin. “Sehingga layak dan pantas sebagai mitrastrategis pemerintah dalam kerangka pembangunan perekonomian, demi terciptanya negeri yangmakmur, berkeadilan, dan bermartabat,” kata dia berharap. Intinya, ketua umum KADIN diharapkan tidak hanya mampu memberikan pernyataan belaka. Tapi perlu aksi nyata melalui kebijakan pro rakyat yang diharapkan menjadi pilar utamanya. Menanggapi hal itu, Sandiaga Uno menawarkan solusi yang didasari datadata terkini, terkait kondisi perekonomian nasional. Misalnya, sektor usaha Indonesia saat ini dikuasai oleh dua persen pengusaha besar. Sementara sisanya, pengusaha kecil dan menengah. Selain itu, dari 51 juta unit usaha di Tanah Air saat ini, sebanyak 99 persen merupakan sektor UMKM. Bahkan, sebanyak 70 persen penyerapan tenaga kerja berasal dari kewirausahaan. Ironisnya, meski jumlahnya sangat besar, perhatian terhadap pengusaha kecil dan menengah seringkali terabaikan. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi tidak dapat melaju cepat. “Itulah sebabnya, kesetaraan harus dimulai dari keberpihakan,” katanya. Dengan kata lain, sektor UMKM harus mendapat perhatian yang lebih serius, termasuk pengembangannya ke seluruh pelosok Nusantara. Dia melanjutkan, pada dasarnya esensi ekonomi kerakyatan adalah upaya memberdayakan rakyat. Caranya, memberikan solusi riil terhadap dunia usaha. “Modal usaha menjadi momok yang masih menakutkan saat ini. Banyak calon pengusaha maupun pengusaha kecil dan menengah yang kelimpungan mencari modal,” tambahnya. Pendapat senada juga dilontarkan Anggawira, salah seorang tim sukses Sandiaga Uno. Menurut Angga, kinerja KADIN harus lebih ditingkatkan agar pertumbuhan ekonomi bisa dirasakan secara merata. Hal ini dinilai penting dalam rangka percepatan sekaligus percepatan perekonomian nasional ke depan. Dengan kata lain, faktor kewilayahan juga seyogianya ditempatkan pada posisi strategis. Terpenting, menurut dia, menggarap sektor pertanian dan kelautan adalah hal utama yang perlu segera ditindaklanjuti. Hal tersebut, lanjut Angga yang juga tercatat sebagai Ketua Departemen OKK BPP HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), dan Sekretaris Jenderal Dewan Tani Indonesia, sangat mungkin dilakukan apabila kandidat yang terpilih nantinya mau bekerja dengan sungguh-sungguh. “KADIN ke depan harus lebih progresif, mampu mempercepat dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi secara merata dan fokus menjadi sektor pertanian dan kelautan sebagai leading sector,” jelas dia. Sementara itu, Syahganda Nainggolan berharap agar KADIN nantinya mampu meningkatkan perekonomian nasional secara nyata. Selama ini, lanjut dia, parameter keberhasilan perekonomian selalu menempatkan Jakarta sebagai acuan. Padahal, sebagai negara kesatuan, indikator perekonomian harus dilihat dari Indonesia secara keseluruhan. Karena itu, perspektif kewilayahan harus dijadikan sebagai agenda utama KADIN. Terpenting, kata Syahganda, pengusaha jangan lagi cenderung ingin merebut kekuasaan. Harus ada jarak antara pengusaha dan penguasa. “Pengusaha harus menjaga jarak dari ambisi merebut kekuasaan. Ini penting untuk menghindari pengalaman di Orde Baru,” ungkap dia. Selain itu, Syahganda juga mewanti-wanti agar KADIN lebih berperan pro aktif dalam mengembangkan perekonomian di daerah. Hal ini, menurut dia, bertujuan untuk menghindari adanya perpecahan akibat ketimpangan perekonomian. Ia juga berharap agar jaringan KADIN makin diperluas, termasuk menggandeng BUMN. “Banyak dana yang parkir di BUMN. Itu bisa dimanfaatkan oleh KADIN. Yang penting, pengawasannya harus tetap dievaluasi,” katanya. Menjual Gagasan Di sisi lain, Sandiaga Uno tidak ingin menempatkan dirinya sebagai calon ketua umum KADIN yang ambisius. Hal tersebut ia tegaskan ketika peserta seminar menginginkan Sandiaga memberikan kepastian masa depan KADIN jika ia kelak terpilih. Dengan kata lain, peserta berharap agar Sandiaga tidak mengikuti langkah para ketua umum KADIN sebelumnya. Sebaliknya, Sandiaga hanya ingin menawarkan gagasan tentang bagaimana KADIN ke depan. Selanjutnya, semuanya tergantung anggota KADIN pada pemilihan nantinya. “Saya hanya menawarkan gagasan. Kalau cocok, mari kita jalankan bersama-sama,” ungkap dia diplomatis. Selain itu, Sandiaga berharap agar proses pemilihan tersebut berjalan dengan demokratis tanpa dicampuri oleh kepentingan dan intervensi pihak mana pun. Kendati demikian, jika dipercaya memimpin KADIN, dia berjanji akan memegang teguh prinsip yang telah sejak lama ia pegang teguh. Menurut dia, Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk meningkatkan kewirasahaan khususnya di kalangan anak muda. “Di dunia, Indonesia dikenal sebagai gudangnya pengusaha muda,” kata dia. Karena, gagasan untuk menyetarakan perekonomian nasional akan lebih mudah jika pengusaha muda khususnya yang bergabung ke KADIN bias menjalin sinergi yang lebih baik dan efektif. Selain itu, gagasan untuk mengelola produk sendiri di dalam negeri juga ditawarkan Sandiaga. Selama ini, produkproduk andalan dalam negeri seperti hasil bumi masih saja dikelola di luar negeri yang selanjutnya dikembalikan ke Tanah Air. Untuk itu, diperlukan kerja keras sekaligus kerjasama seluruh pihak terkait. “Saya yakin, Indonesia akan lebih maju jika semua elemen bisa saling bekerjasama,” ungkapnya. ■ Ishak H Pardosi http://www.indonesia-monitor.com/main/index.php?option=com_content&task=view&id=5406&Itemid=38