Bung Aditomo, saya nggak ngomong tehnis yang sangat mendetail seperti yang anda tulis, yg saya pahami adalah berat kosong LPG 3 Kg sesuai yang tertera di tabung adalah di disain dengan Berat 5 Kg, sedang isi Gas menurut yg tertera di tabung adalah 7.30 liter atau setara dengan 3 Kg [gas LPG yang merupakan campuran gas dengan komposisi sebagian besar terdiri dari propane and butane, dengan berat bersih 3.0 kg sesuai dengan kapasitas isi air (water capacity, WC) 7.3 liter dengan tekanan rancang bangun sebesar 18.0 kg/cm3. Sedangkan tekanan di dalam tabung saat berisi gas LPG, hanya sebesar 5-6 kg/cm2, sumber : pertamina], jadi secara sederhana Total Berat LPG 3 Kg + Isi, kalo ditimbang menunjukkan angka 8 Kg (5 kg berat Tabung + 3 kg berat Isi = 8 Kg), Padahal Desain FP Filling Plant Pertamina, SPPBE atau SPPE dalam memproses pengisian ulangpun adalah berdasarkan berat tabung, artinya pada saat berat tabung menunjukkan angka 8 Kg otomatis proses pengisian selesai........ nah kondisi di lapangan rata-rata tabung LPG 3 kg yang "kosong" atau minimal dianggap kosong dan atau tekanan gasnya sudah nggak ada, berat timbangannya rata-rata menunjuk ke angka 5,2 Kg ~ 5.3/5.4 Kg, artinya masih ada isi tabung yang tidak bisa keluar dan atau tidak terbakar dan artinya lagi , pada saat proses isi ulang pihak FP Filling Plant Pertamina, SPPBE atau SPPE, hanya mengisi cuma 2.8 ~ 2.7/2.6 kg isi gas LPG saja dan "TIDAK 3 KG", jadi menurut saya apa yang di tulis Nanang memang ada benarnya juga
--- On Wed, 7/21/10, Adyanto Aditomo <adyantoadit...@yahoo.co.id> wrote: From: Adyanto Aditomo <adyantoadit...@yahoo.co.id> Subject: [Indonesia-Rising] Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ada masalah apa dibalik isi tabung gas elpiji (LPG) To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com Cc: indonesia-ris...@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 21, 2010, 3:00 PM Nanang Heriyanto wrote: http://pesisirtumpa t.blogspot. com/2010/ 07/pesisir- isi-tabung- gas-elpiji- lpg.html Tahukah anda? Bahwa untuk setiap tabung gas elpiji 3kg jika masyarakat menganggap bahwa isi gas habis, krn saat menyalakan kompor tidak ada gas yg keluar shg kompor tidak dapat menyala. Sebenarnya dalam tabung gas tersebut patut diduga masih tersisa sekitar 0,2 - 0,4 kg gas elpiji. Tapi kemungkinan memang gas elpiji dengan jumlah itu didalam tabung sdh kekurangan tekanan sehingga tidak dapat mengeluarkan/ menyalurkan gas dari tabung melalui pipa/selang kekompor. akibatnya kompor tidak menyala. Komentar saya: Perhitungan LPG. 1. Volume LPG Cair dalam tangki 3 Kg. Diketahui : A. LPG yang disimpan dalam tabung, baik tabung 3 Kg, 12 Kg atau 3 Ton atau 10 Ton dan sebagainya, bentuknya cair akibat diberi tekanan 4 bar (bila dingin) atau 5 bar (bila terkena panas matahari.). B. Berat Jenis (BJ) LPG Cair = 0,58. C. Volume LPG dalam bentuk Gas = 500 kali LPG dalam bentuk cair. D. Ada ketentuan dari Pertamina soal batasan volume maksimum LPG cair dalam Tangki , yaitu 80 % dari kapasitas tangki untuk mengantisipasi terjadinya ekspansi panas (thermal expansion). Ditanya: Berapa berat Gas LPG yang tersisa dalam Tangki 3 Kg??? Jawab: A. Volume LPG Cair : = Berat LPG Cair / BJ LPG Cair = 3/0.58 = 5,17 liter. B. Volume Tangki: Karena Volume LPG Cair maksimum 80 % dari kapasitas Tanki, maka Volume Tangki LPG 3 Kg: = 5,17 liter x 100/80 = 6,46 liter. C. Volume Gas LPG yang tersisa dalam tangki LPG 3 Kg : Karena LPG yang tersisa dalam tangki sudah dalam bentuk gas, maka volume Gas LPG yang tersisa = Volume Tangki = 6,46 liter. D. Berat Gas LPG yang tersisa dalam tangki 3 Kg : Karena volume LPG Gas = 500 kali volume LPG Cair, maka volume LPG LPG Cair dalam bentuk gas: = 500 x Volume LPG Cair ukuran 3 Kg = 500 x 5,17 liter = 2.585 liter. Maka berat Gas LPG yang tersisa dalam tangki 3 Kg : = 6,46 liter/ 2.585 liter x 3 Kg = 0,007 Kg. Jadi tidak benar bila Gas LPG yangv tersisa dalam Tabung LPG 3 Kg sebesar 0,2 - 0,4 Kg. Salam, Adyanto Aditomo