>  John Oei <ejohn...@...> wrote:
> bahkan jika ditanya, tidak ada 
> seorang pun yang ingin pasangannya
> selingkuh.


Selingkuh itu membutuhkan peradaban yang lebih tinggi, karena melarang 
selingkuh sumbernya adalah monopoli, egoist, dan keserakahan.

Sedangkan menerima perselingkuhan dibutuhkan kesadaran yang lebih dalam 
daripada mereka yang cuma melarang perselingkuhan.

Pada hakekatnya, perselingkuhan hanyalah pelepasan tekanan syahwat badaniah 
saja dan sama sekali bukan berarti pengkhianatan atau benci.

Demikianlah, dalam sejarah tercatat ada sepasang suami isteri dimana sang suami 
adalah raja Inggris yang sangat mencintai isterinya.  Pada suatu hari dahulu 
kala di Inggris dilaporkan adanya seorang laki2 yang sering menculik laki2 lain 
yang kemudian diancam dengan todongan pestol untuk menggauli isterinya.  Mula2 
laporan2 yang masuk ke polisi itu dianggap cuma bohong2an saja hingga suatu 
hari betul2 terjadi dimana seorang bintang penyanyi top disana terlihat diculik 
seseorang dibawah todongan pestol dan oleh teman2nya hal ini dilaporkan polisi. 
 Sang penyanyi top ini dicari sampai 2 hari dua malam tidak bisa ditemukan, 
sampai akhirnya pada hari ketiga dia ditemukan pulang kerumahnya dengan segar 
bugar.

Sang penyanyi langsung ditahan polisi dan diinterogasi mengenai masalah 
penculikannya.  Mula2 sang penyanyi ini menolak memberi keterangan, dia 
berusaha tutup mulut, namun setelah dia ditahan polisi dua hari dan dijanjikan 
jaminan keamanannya oleh scotland yard, barulah si penyanyi bercerita, bahwa 
dia sendiri tidak mengerti kenapa dia diculik dan dipaksa menggauli perempuan 
yang tadinya dikira jelek banget.

Setelah dia diancam ditembak mati sipenculiknya, barulah dia bersedia 
menyelingkuhi isterinya, malah si penyanyi kaget setengah modar, ternyata 
isteri si penculik cantiknya luar biasa dan belum pernah dia bertemu wanita 
secantik itu.  Dia bilang, kalo dia tahu dia disuruh menggauli wanita secantik 
itu sih, enggak perlu dipaksa apalagi diancam dan diculik, pasti dia juga mau.  
Demikianlah setelah dia puas menyelingkuhi wanita tsb atas perintah sang suami, 
kemudian si penyanyi dilepaskan disuatu tempat dengan mata tertutup yang dia 
enggak tahu dimana dia berada tadinya.  Setelah dia dilepas, sang suami memberi 
banyak uang kepada si penyanyi.

Demikianlah laporan sang penyanyi ibaratnya cuma dongeng, hingga suatu hari 
kira2 100 tahun kemudian ditemukan catatan sang raja, yang menerangkan dianya 
impotent tidak bisa menggauli sex untuk memuaskan sang isteri.  Sang isteri 
sangat mencintai suaminya, dia menolak untuk bercerai ataupun diceraikan, 
bahkan sang isteri juga menolak sewaktu diminta untuk berselingkun dengan laki2 
lain sehingga sang suami akhirnya melakukan penculikan2 dan pemaksaan2 se-mata2 
untuk membahagiakan isterinya.

Demikianlah, selingkuh itu enggak sama sekali artinya jelek, tergantung gimana 
cara2 selingkuhnya itu dilakukan, setiap kasus enggak sama, oleh karena itu 
salah kalo main hantam kromo menghukum orang yang selingkuh !!!

Ingatlah, bintang filem pemegang peranan Superman itu gantengnya bukan main, 
isterinya pun cantiknya bukan main.  Naas-nya, dalam umur yang masih muda, 
bintang filem Superman itu mengalami kecelakaan jatuh dari kuda-nya, akhirnya 
dia lumpuh seumur hidup, belum punya anak, tidak bisa sex, impotent, semua 
kedua kakinya paralysis.  Bintang filem Superman ini mengizinkan isterinya 
selingkuh, mulanya dia menawarkan untuk bercerai, sang isteri menolak, kemudian 
ditawarkan untuk bergaul dengan berbagai laki2 lain yang disenanginya, tapi 
juga ditolak sang isteri yang cantik dan masih muda belia ini.

Demikianlah keduanya akhirnya hidup tanpa sex dengan penuh kebahagiaan, sampai 
akhirnya Superman mati lebih dulu, baru kira2 lima tahun kemudian sang isteri 
menyusul suami juga mati.  Yang mengagumkan adalah sang isteri menolak pinangan 
laki2 kaya konglomerat yang ganteng sekali karena meskipun sang suami sudah 
mati, cintanya sang isteri tetap membara.

Selingkuh itu tidak selalu salah, dan tidak selingkuh juga bukan selalu berarti 
jujur, semua itu tergantung persoalan yang dihadapinya, karena hidup itu bukan 
abc yang bisa ditulis jadi rumus seperti catatan2 AlQuran yang akhir2nya bukan 
jadi baik malah jadi melanggar HAM.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







Kirim email ke