Hingga saat ini penduduk di dunia telah berjumlah lebih dari enam
milyar lebih. Enam milyar umat manusia ini terdiri dari berbagai macam
suku bangsa, kebudayaan, warna kulit dan bahasa. Dan di dalamnya
terdapat perbedaan kaya – miskin, hina – mulia, pintar – bodoh, cantik
– buruk rupa, bijak – sesat dan sebagainya. Dan kita sebagai manusia
tak dapat lepas dari kenyataan hidup ini. 





Berita-berita di koran saat ini semuanya masih memuat berita yang
bernada sama, yaitu seputar pertikaian, pembunuhan, dan kriminalitas
lainnya. Pertikaian yang bersifat rasialis dan berbau SARA sangat
sering terjadi bahkan manusia pada zaman sekarang sudah merasa terbiasa
dan jika mereka tak melakukan hal ini mereka tak akan puas. 





Wajah dunia sekarang semakin buruk dan kehancuran moralitas yang paling
utama. Kriminalitas merajalela, hilangnya rasa saling menghormati,
hilangnya persaudaraan, dan hilangnya kesadaran bahwa manusia adalah
mahkluk yang paling mulia. Segala kemerosotan moral pada saat sekarang
sudah mencapai titik puncaknya, dimana manusia semakin tak peka akan
suara dari dalam dirinya. Suara itu adalah suara dari hati nurani yang
paling suci, dan paling bajik. 





Manusia zaman sekarang hanya mau menghormati orang yang mempunyai
kekuasaan, dan ketenaran nama di masyarakat. Ia hanya dekat kepada
orang yang pandai dan orang yang mempunyai banyak uang. Lain halnya
jikalau yang di dekatnya adalah bukan orang terpandang, bukan orang
yang kaya raya, serta bukan orang yang pandai, maka reaksinya kini
sudah berubah yaitu, mengucilkan mereka bahkan mulai memberikan
kata-kata sindiran yang tak pantas diucapkan. 





Ukuran kehidupan sekarang ini jika orang itu tak pandai, tak tenar, tak
kaya, dan sebagainya maka orang itu akan dianggap sebagai orang yang
gagal atau bahkan orang yang tak punya harapan untuk bangkit dan
menggapai masa depannya yang cerah. Betapa di dunia ini semua orang
menghormati orang bukan lagi berasal dari ketulusan dari hatinya tetapi
berasal dari hubungan yang masih bersifat duniawi. Oleh karena itulah
sering terjadi kesenjangan bahkan konflik yang berkepanjangan antara si
kaya dan si miskin. Walaupun di dunia ini hanya tersisa dua orang saja
masih saja tetap terjadi perselisihan. Seorang Mahatma Gandhi pernah
berkata”Dunia kita sesungguhnya cukup untuk menampung umat manusia,
tetapi tak akan merasa cukup untuk menampung keserakahan umat manusia”.






Mari sadarlah bahwa hanya hati nuranilah yang paling agung diatas
ribuan ketenaran, kepandaian, dan kekayaan di dunia. Saatnya kini kita
harus merubah pandangan kita yang salah, yang hanya memandang dari segi
eksternalnya, cobalah pandang dengan kacamata hati nurani, semua akan
terlihat dengan jelas bahwa itu semua adalah fana adanya - tak kekal
abadi. 





Bukankah kita berasal dan dilahirkan dari "Maha Rahim" yang sama?
Mengapa saat ini kita hanya memandang saudara kita sebatas besarnya
kekayaan, ketenaran nama, dan pendidikan? Hati nurani adalah kebenaran
yang maha tinggi dan universal, ia berasal dari Sang Tiada Tara dengan
kebijaksanaan yang tiada batas. Orang semakin mengagungkan hati nurani
di atas segala-galanya maka kemuliaan yang sempurna dan abadi berada di
dalam dirinya.





Tetapi adakah kemuliaan saat ketenaran kita semakin bertambah, adakah
kita merasa damai saat kita semakin kaya, adakah kita tak merasa cemas
akan di celakai lantaran kita terlalu pandai?





Kedamaian, dan rasa nyaman malah timbul saat kita sadar akan hati
nurani kita, hingga kita akan menghormati orang lain yang lebih kurang
dan tak mampu dari kita. 





Lepaskanlah kacamata perbedaan itu, lalu pakailah kacamata nurani.
Semua akan menjadi nampak indah. Semua kehidupan akan saling menghargai
dan menghormati dengan tulus. Semua kehidupan di dunia ini akan semakin
bersatu padu tanpa membeda-bedakan. Jadilah satu keluarga dunia yang
bahagia dan harmonis tanpa ada perselisihan, pertengkaran, bencana.
Dunia menjadi satu keluarga!








Y.M. Maha Sesepuh Wang Che Kuang



============



...Bukankah kita tandart minimal kita
hidup adalah kedamaian,kenyamanan. Yang selebihnya menambahkan dan
kesejahteraan yang berujung kepada kemanfaatan bagi sesama manusia dan
alam semesta. Memanusiakan manusia. Semoga kita selalu bersama dalam
kebahagiaan penuh cinta dan kesejahteraan. 



...World is Beautiful... Terlalu indah untuk diabaikan...


 





   http://jalanku.multiply.com  http://teknofood.blogspot.com
FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032
  
"...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku.. dengan 
perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah ke atas.. 
'Dia' sedang melukis pelangi untukmu.."

Kirim email ke