[ Senin, 06 September 2010 ] Berharap Pansus Bisa Selesaikan Kodeco
SURABAYA - Ramai-ramai empat komisi di DPRD Jatim yang berebut memanggil Kodeco Energy Co Ltd disikapi serius pimpinan dewan. Wakil Ketua DPRD Jatim Sirmadji menilai, aspirasi wakil rakyat memang harus disalurkan secara benar. Salah satu caranya, menggagas pembentukan panitia khusus (pansus). Sebab, ekonomi Jatim merugi karena ada pipa perusahaan asal Korea Selatan itu di alur pelayaran barat Surabaya. ''Saya lebih sreg pansus ini (Kodeco, Red) diprioritaskan,'' ungkap Sirmadji kemarin (5/9). Penasihat Fraksi PDIP itu menilai, dibentuknya pansus Kodeco menjadi kebutuhan kekinian. Dia merespons keluhan Gubernur Jatim Soekarwo. Pipa gas yang hanya berada pada 8,5 meter di bawah permukaan air itu mengakibatkan inefisiensi perekonomian hingga 40 persen. Padahal, sesuai dengan ketentuan, pipa harus ditanam 19 meter di bawah permukaan laut. Setiap bersandar, kapal butuh waktu sampai empat jam. Berdasar ketentuan internasional, waktu yang dibutuhkan untuk bersandar tidak lebih dari dua jam. Ketua DPD PDIP Jatim itu menyatakan mendukung penuh rencana pansus yang akan mendesak Kodeco mematuhi kesepakatan memendam lebih dalam pipa gasnya. ''Anggota pansus tidak hanya berasal dari komisi-komisi. Seluruh fraksi yang jumlahnya sepuluh juga harus terwakili,'' terangnya. Sebelumnya, empat komisi saling berebut agar pimpinan dewan mengizinkan mereka memanggil Kodeco dalam rapat dengar pendapat. Komisi A yang membidangi pemerintahan punya kepentingan yang terkait dengan izin operasi. Komisi C (perekonomian) dan E (kesejahteraan masyarakat) ingin mendalami masalah yang merugikan sendi-sendi perekonomian Jatim. Komisi D (pembangunan) pun tidak ingin ketinggalan. Menurut anggota Komisi A Nizar Zahro, dari sisi hukum, Kodeco diduga melanggar SK direktur jenderal perhubungan laut yang diterbitkan pada 2007. ''Intinya, sesuatu memotong alur harus ditanam 19 low water spring (LWS),'' terangnya. Jika peringatan pemprov saja tak digubris, sekretaris Fraksi Persatuan Pembangunan Reformasi itu berharap pansus di dewan lebih bertaji. Anggota komisi D Jalaludin Alham menuturkan, pipa Kodeco mengganggu aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Gresik. Mantan karateker ketua DPD Partai Demokrat Jatim tersebut juga mengusulkan adanya peraturan daerah tentang pemasangan pipa dan kabel di dasar laut. ''Perda itu menjadi payung hukum atas keselamatan kapal yang melintas,'' ujarnya. (sep/c12/nw) http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=154031