Dua bulan sudah kujalani masa kritis ini. berbagai macam cara sudah
kucoba utk mengajaknya kembali. bahkan berbagai macam cara juga sudah kujalani
agar aku bisa melupakannya. mulai dari miras, narkoba, air dukun, sampai
akhirnya puasa senin kemis dan sholat siang malam memohon pada tuhan utk
membantu melupakannya. Namun semua itu tetap nihil, tetap saja tak bisa. Yang
belum aku coba adalah "Minum Racun atau Bunuh Diri".
Wajah dan senyumnya selalu terbayang dalam mimpi, selalu terlintas dalam
pandangan yang menerawang jauh. Aku merintih sedih
aku rindu
aku menjerit
pilu
hati ini terasa diremas2 oleh jemari yang berkuku sembilu. Sungguh aku
tak sanggup Tuhan . . .
Aku sangat menyayanginya, aku sangat2 mencintainya, aku sangat2
merindukannya, aku sangat memperhatikannya, aku sangat mengharapkan dan
membutuhkannya.
Jantungku ini berdetak karna cintanya, Nadiku ini berdenyut karna cintanya,
Raga ini bergerak karna cintanya, Nafas ini berhembus karna cintanya, bahkan
Rohku ini pun adalah cintanya.
Cintanya telah kutancap sedalam-dalamnya dihati ini sehingga segalanya
telah menyatu dalam jiwa ini. Aku takkan ikhlas dia pergi meninggalkanku, aku
takkan rela begitu mudahnya dia melupakan aku. Hanya karna aku hilaf mengumbar
caci maki diluar kendali akal sehatku. Sedangkan aku belum pernah menghianati
cintanya.
Sekian tahun lamanya aku menjalin cinta dengannya. Aku sering bertengkar
dia jg sering mencaci maki aku seperti itu
kotor dan menghina diriku
tapi
bagi kami itu sudah biasa
aku memakluminya karna ku pikir itu Syetan Emosi
yang bicara, bukan hati dan cintanya yang memaki.
Biasanya .. paling lama 5 hari saja sudah saling tak tahan, dan saling
melemparkan kode2 isyarat perdamaian, akhirnya kami damai lagi dan makin erat
serta lebih mesra. Tapi kali ini tidak, entah kenapa ?. Mungkin ada yang lain
dihatinya ? Tidak
Dia bersumpah tidak ada yg lain katanya. Mungkin ingin
kebebasan ? Tidak
Dia berkata juga bukan karna itu katanya. Kata Dia
dia
merasa sakit hati padaku karna penghinaanku telah menyentuh kedasar hatinya.
Ahhhh
. Kurasa itu alasannya saja. Entahlah . .
Bila masih mungkin ... sebelum aku mengambil keputusan 'MATI', sekali
lagi aku akan mencoba menemuinya untuk memohon ma`af yang serendah2nya. Dan aku
akan bersimpuh dikakinya tak mengapa karna memang kenyataannya aku tak sanggup
jauh darinya, aku lemah tanpa cintanya, aku sengsara tanpa dirinya. Tak ada
gairah, tak ada daya, tak ada semangat untuk melangkahkan kaki ini dalam hal
apapun.
Laksana Beringin Putih yang kekeringan, diri ini nyaris tak dapat
bertahan dan hanya tinggal menunggu waktunya saja dia akan mati sendiri. Namun
aku bersumpah jika permintaan maafku tak diterima dan permohonanku agar dirinya
mau kembali padaku jg tak terjawab, aku akan mendahului takdir Tuhan sebelum
takdirNya aku mati secara perlahan-lahan, aku akan memaksa membunuh diriku yang
tak berdaya ini dengan tanganku sendiri setelah aku menjemput dirinya (Cintaku)
utk ikut bersamaku ke liang lahat.
Bukan aku tak cinta, bukan aku tak sayang, mungkin sudah seharusnya
cerita cinta kami ini akan berakhir begini. Semoga Tuhan mau memaafkan dan mau
mengampuni kenekatanku ini. Dan mempertemukan kembali Cinta Kami di alam yang
lain. Amin.
Kepada teman-teman curhat yang merasa tersentuh, please bantuin diriku
yang sekarat ini. Segala saran ataupun makian aku ucapkan terima kasih namun
aku berharap kalian semua bisa memaklumi keadaanku. Siapa sih yang tak ingin
bahagia dengan cintanya dan kurasa tak seorang pun yang ingin sengsara karna
cintanya. Dengan segala hormat dan bangga punya teman2 sperti kalian semua aku
mengucapkan Selamat Tinggal Cinta, Selamat Tinggal Sahabat, Selamat Tinggal
Kesengsaraan. GoodBye.
In Love: Adhie & Eka.
NB:
+ Kepada teman2 curhat (Only Girls / Women) klo kalian ingin sekali membantu
kami, mungkin kalian bisa langsung memberi sedikit share saran ke Orang yang
kucintai lewat no hpnya.
+ Nanti aku kasih no hpnya jika kalian bersedia membantu kami.
---------------------------------
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo!
FareChase.
