g gak suka kata2 cerita lo. tolong dong jangan bercerita dengan kata2 yang 
kasar seperti ini...lo boleh cerita2 nabi di mailing list di sini..tapi lo 
jangan sampe menghina seperti itu...
Kepada pengelola curhat yahoo group.... klo semua cerita2 or curhat yang ada di 
kaji ulang sebelum disebarkan ke yang lain...takutnya ada kesalapahaman masalah 
agama nanti nya.
thx ya.

leonardo rimba <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                             DI TAMAN 
FIRDAUS TAK ADA PERNIKAHAN
 
 Some people prefer not to get married at all. It is
 also a choice. I won't get married because I believe
 it's just a cultural convention to put shackles on us.
 God (if there is God) doesn't institute marriage. God
 just allows copulating; mating... having sex and beget
 children. Just that. And that was the original
 arrangement. It was pure, in the Garden of Eden.
 
 Di Taman Firdaus tak ada pernikahan, yang ada Cuma
 kopulasi. Habis ber-kopulasi Adam dan Hawa baru sadar
 ternyata boegil... Nah, karena sadar boegil, lalu
 diambillah daun-daun itu untuk dibuat CELAM (celana
 dalam) dan BH (ini buat Hawa doang).
 
 Menurut cerita, setelah Adam dan Hawa nge-sex, Tuhan
 yang lagi jalan-jalan di Taman Firdaus akhirnya
 mengendoes-ngendoes adanya sesuatu yang aneh.
 
 "Kemana si Adam en si Hawa?" tanya Tuhan.
 
 "Biasanya slawar sliwer di bawah pohon en guling-
 gulingan gak sadar diri kalo telanjang boelet. Kok
 sekarang ilang?" begitu tanya Tuhan kepada dirinya
 sendiri.
 
 "Pasti ada something wrong! Pasti udah pada nyadar
 kalo selama ini boegil," intuisi Tuhan berkata. (Tuhan
 juga mengandalkan intuisi. Wong jalan-jalan di taman
 aja bisa, masa gak bisa pake intuisi, apalagi ini
 namanya Tuhan!).
 
 "Adam, sini luh!" teriak Tuhan.
 
 Adam lalu dateng, mukanya menunduk ke bawah, gak
 berani liat muka Tuhan.
 
 "Lu abis meong yah?" tanya Tuhan dengan garangnya
 (Tuhan bisa garang juga, walau digembar-gemborkan
 pengasih dan penyayang, akhir-akhir ini).
 
 "Gw kan udah larang lu makan buah itu, siapa nyang
 suruh lu makan?" tanya Tuhan lagi.
 
 "Si Hawa, Tuhan," jawab Adam.
 
 "Hawa bilang buahnya enak, cukup dipegang-pegang udah
 bikin kenyang, gitu katanya... Eh, abis kenyang ane
 sadar kalo telanjang. Trus... trus ane jadi takut sama
 Tuhan soalnya buahnya udah ane perawanin," lanjut
 Adam.
 
 "Hawaaaaaa!! !!.. sini luh," teriak Tuhan.
 
 "Ya, Tuhan," jawab Hawa sambil jalan dengan beringsut-
 ingsut, mukanya juga menunduk.
 
 "Lu nyang bujuk Adam supaya makan buah terlarang yah?
 Kan gw udah larang, kenapa lu jadi gatel dan bujuk
 Adam supaya gesek-gesek tu buah yg udah gw larang?"
 hardik Tuhan.
 
 "Bukan ane, Tuhan," jawab Hawa. "Ane gatel sih gatel,
 tapi gak gatel gitu-gitu amat kalo bukan gara-gara si
 Depil... Si Depil nyang bujuk-bujuk ane, katanya ane
 bisa jadi ok kayak Tuhan, gitu katanya."
 
 Tuhan jadi makin marah. Keringatnya menetes, matanya
 memerah...
 
 "Depilllll!! !!!! sini luh," teriak Tuhan. "Lu nyang
 bujukin Adam en Hawa supaya meong yah? Gw kan udah
 larang maen esek-esekan di Taman Firdaus. Nah, lu
 kenapa akhirnya sabotase rencana gw?"
 
 "Rencana apaan Tuhan?" kata si Depil seenak jidatnya.
 
 "Adam en Hawa itu kan udah akil baliq, jadi wajar aja
 kalo hormonnya naek dan kepengen maen esek-esek... Ane
 sih bilang apa adanye aja, emang enak kok!"
 
 So....
 
 So, in the end gak ada yang bisa disalahin. Adam en
 Hawa karena emang udah akil baliq dan kepengen meong
 akhirnya dibablaskan keluar dari Taman Firdaus (Taman
 Firdaus ini adalah simbol dari masa kanak-kanak kita
 ketika kita tidak menyadari bahwa kita telanjang).
 
 Nyang kesian si Depil. Aslinya Depil itu Innocent, gak
 berdosa,... tapi sama para rabbi (Yahudi), pastor
 (Katolik), pendeta (Protestan), dan ustad (Islam)
 akhirnya di-kambing-hitam- kan.
 
 "Depil, lu jadi kambing item yah!" begitu kesepakatan
 para pemuka institusi agama.
 
 "Kita orang kan mao bikin macem-macem agama, mau bikin
 civilizations (peradaban), dan kita orang perlu
 kambing item, perlu korban, so please understand and
 accept it kalo lu kepilih buat jadi kambing item...
 Jangan ribut-ribut yah, terima aja, ntar amplopnya di
 bawah meja," begitu kisahnya menurut badan intelijen
 asal usul keagamaan.
 
 Si Depil diem aja, merengut. Si Depil ini aslinya ok
 banget, luar biasa cakep. Pokoknya bukan seperti
 bayangan orang sekarang ini. Tapi doi juga tau, kalo
 dirinya gak dijadiin kambing item, siapa lagi yang
 bisa? Maklum waktu itu kambingnya putih semua. Kambing
 nyang warnanya item belom ada.
 
 "Ok, deh," kata si Depil. 
 
 "Ane terima jadi kambing item, tapi gak janji yah?"
 
 Maksudnya, karena dikambing-itemin oleh para pencipta
 agama, akhirnya si Depil itu menobatkan diri menjadi
 penggoda umat manusia.
 
 "Gw Innocent, gw Innocent," kata si Depil.
 
 "Nyang gatel Adam en Hawa, gw Innocent..." begitu
 teriaknya terus, dan masih terdengar terus sampai
 sekarang, kadang-kadang.
 
 +++
 
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
 
     
                                       

       
---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Kirim email ke