TINA YANG SEKSI Setelah hampir tidak tahan dengan pemanasan melalui kenyot-kenyotan mulut, aku dan Tina siap-siap bersetubuh. Aku dorong tubuhnya dan kini aku menindih buah dadanya yang kencang padat itu. Tina, sudah siap? Nih kontol saya mau masuk kemaluan kamu... Buka lebar-lebar paha kamu, ahhh... sulit sekali kontol saya masuk....nah gitu... ohhh.... sempit kemaluanmu... nah... ya.... ohhh...masukkk! Sempit sekali lubang kemaluan kamu... jembutmu Tina, lebatnya..... menambah nikmat.... Tangan Tina merenggut punggungku, dan aku merasakan persetubuhan sempurna ketika mulut bertemu mulut dan kemaluanku sudah berada dalam kemaluan Tina. Tuan.... aduhhh... nikmat sekali kontolllll Tuannn... ohhhh... besarnya... nikmatnya kontol Tuan... jangan cepat-cepat ya, satu jam saya mau, merasakan, menikmati kontol Tuan... ahhh.... nikmatnya... aduuuhhh... goyang terus Tuan... Pinggulnya bergerak mengikuti pinggulku yang naik turun. Terasa jembut ketemu jembut, mulut saling mengisap, buah dada yang padat kencang ditindih dadaku. Nikmat sekali. Tina, kemaluanmu... ohhh... menjepit dan menyedot kontol saya... nikmat sekaliiiii......
Aku terus menggerakkan pinggulku naik turun naik turun, kurasakan kemaluanku dijepit dan disedot kemaluan Tina, jembutku dan jembut Tina saling bergesekan dan mengeluarkan bunyi kresek-kresek-kresek sementara buah dadanya bergeser-geser di bawah dadaku. Untunglah aku memakai krim STUD tadi, jadi aku sanggup bertahan. Inilah percakapanku dengan Tina sambil terus bersetubuh diselingi kenyot-kenyotan mulut: T : Tuannnnn ohhhh...., besar sekali kontol Tuan tangan Tuan kekar dan dada Tuan ohhh nikmat sekali. Buah dada saya terasa makin keras Tuan merasakannya? A : Tina, buah dada kamu padat dan kencang, ,,,, nikmat sekaliiiii.... terasa tidak jembut kita bergesekan? (Tina mengiyakan) T : (Selama kira-kira 20 menit aku dan Tina bersetubuh dengan berganti-ganti posisi, sebentar aku di atas, sebentar dia menggulingkan aku sehingga berada dibawahnya, demikian berganti-ganti terus ke segala arah di ranjang. Saat dia menindihku dengan posisi duduk, tangannya merayap ke dadaku, menelusuri lipatan ketiakku, mencubit lenganku dan menggenggamnya dengan penuh nafsu. Pinggulnya bergerak maju mundur dan naik turun lalu ke samping kiri kanan, begitu terus. Kemudian saat aku ada di atas, menindih tubuh Tina, kontolku makin tegang rasanya menikmati jepitan dan sedotan kemaluan Tina). Tuan . Tuannn saya tidak tahan lagi kontol Tuan.... besar sekali... aduhhh nikmatnya..... hampir, hampir sampai nikmat sekali terus Tuan (Lengannya melingkari leherku dengan erat dan mulutnya mengisap mulutku keras-keras, buah dadanya ikut bergoyang naik turun, begitu juga pinggulnya). Tuannnnn . aduhhh . shhhh ahhhh nikmat sekaliiiii . (Lalu dia menggelepar dan kurasakan cairan kemaluannya bertambah banyak membasahi kemaluanku. Pertanda wanita ini sudah sampai puncak kenikmatan!) Tuan saya sudah sampai puncak Tuan sudah belum? A : Belum (terengah-engah). Mau lagi? Masih bisa? Saya jilat dulu kemaluanmu? T : Ayo lagi Tuan, kontol Tuan jangan dicabut ya (Dia kembali menggerakkan pinggulnya naik turun dari arah bawah). A : Tina, kamu mau di atas saya? Boleh nggak saya jilat kemaluanmu ? T : (Mengelengkan kepalanya) Tidak-tidak, tidak. Jangan lepas kontol Tuan. Saya dibawah ini bisa sampai puncak. Tangan saya bisa bebas merayap ke badan Tuan ayo terus ? A : (Kembali pinggulku naik turun-naik turun terus, kontolku menerobos jembutnya, masuk ke dalam kemaluan Tina yang basah kuyub) Tina, sampai pagi ahhh... mau menikmati kontol dengan kemaluan, jembut ketemu jembut? T : Mau, Tuan, asal Tuan kuat aja. Jembut kita beradu, nikmat sekali Tuan? Ohh,, Tuan. Saya hampir sampai lagi . Ohhhh ahhhh . Kontol Tuan... nikkmatttt sekali saya sudah sampai Tuan.. Saya sudah sampai puncak dua kali. Tuan belum ya? Mau terus? .. Saya istirahat dulu ya, lemas sekali. Hah,... hah.... hah.... kalau sudah segar, kita bersetubuh lagi? (Tangannya merangkul aku, sekarang dia ada disampingku). Tuan, bibir kita jangan sampai lepas, ya, saling kecup dan paha Tuan menjepit paha saya mau? A : Tina, sayangku yang manis, saya ingin menikmati wajah kamu. Manis. Saya ingin menikmati mulutmu, ludahmu, lidahmu, buah dadamu, jembutmu, kemaluanmu, terus sampai pagi (Dia mendesah, matanya berbinar. Kutekan punggung Tina sampai buah dadanya menekan dadaku, bibirku dan bibirnya saling mengatup. Matanya setengah terpejam dalam kenikmatan. Mataku juga begitu, menikmati wajah manis Tina. Aku dan dia berpelukan begitu lama sekali, tidak berbicara tetapi saling menikmati. Lama-lama dia mendengkur perlahan dan samar-samar ingatanku mulai kabur. Aku dan Tina tertidur). Sejam lebih setelah itu kurasakan gerakan tubuhnya. Dia sadar, lalu tangannya bergerak di bawah tubuhnya, memegang kontolku. Satu tanganku melingkari lehernya, hinggap di bahu Tina yang mulus dan lembut. Tanganku yang lain memegang bokongnya, lalu berpindah ke buah dadanya. Aku dan Tina berpandangan beberapa saat. Lalu percakapan berikut : A : Tina, sayangku, mengapa selama ini kamu tidak menunjukkan tanda-tanda mau tidur dengan saya? Terus terang, saya sudah lama ingin kamu, tetapi selalu ada Mbok yang menghalangi. Itu sebabnya malam ini, mulai malam ini kalau kamu setuju, kamu tidur dengan saya, menikmati permainan cinta. Selama ini saya tersiksa, hanya bisa melamunkan kamu saja . Saya takut kamu menolak saya, jadi saya serba salah. T : Tuan, sayangku, cintaku, saya juga sudah lama merindukan Tuan, tapi takut sama Mbok. Tapi semalam Mbok berpesan sama saya, kalau Tuan mengajak saya tidur, terserah sama saya mau atau menolak, Mbok tidak melarang. Mbok juga tahu saya memendam asmara pada Tuan. Dia jeli matanya. Begini. Suatu hari saya sedang menciumi celana dalam Tuan yang hampir disetrika, tahu-tahu dia ada di belakang saya dan memperhatikan. Saya jadi malu sekali. Padahal selama ini berkali-kali saya menciumi celana dalam Tuan, kalau Mbok lagi mandi tetapi selalu luput dari perhatiannya. Dia tidak menegur perbuatan itu, tetapi dia sangat paham artinya. Itu dia katakan semalam. Tuan, saya sangat menikmati tubuh Tuan kekar, ganteng dan aduhhh kontolnya besar sekali, saya dua kali sampai puncak kenikmatan belum pernah saya merasakan nikmat seperti itu. A : Tina, saya tidak tahu mau bicara apa lagi. Yang jelas saya sangat menikmati buah dada kamu, yang selama ini tertutup rapat dan tidak pernah kelihatan, belahannya saja tidak pernah. Itu sebabnya saya ingin melihat kamu pakai baju serba terbuka. Tetapi kamu menantang, jadi saya sekarang malah ingin melihat kamu telanjang bulat saja sekalian. Ternyata keindahan tubuh kamu bukan main jembutmu lebat. T : Tuan, apa sih gunanya jembut? Tuan sangat memperhatikan jembut (ha-ha-ha) A : Tina, kamu kan merasakan sendiri, saat jembut kita beradu, bertambah nikmat persetubuhan, betul tidak? Selain jembut, ketiak kamu, aduhhhh bukan main indahnya Tina. Halus mulus sampai mulut dan lidah saya tidak mau jauh dari ketiak kamu. Buah dadamu, padat dan kencang, bukan main. Paling nikmat ya itu, kemaluan kamu. Malam ini kamu pakai parfum apa di kemaluan kamu? Wangi campur bau jembut, sangat merangsang saya . T : Tuan betul. Saya pakai parfum di kemaluan, supaya kalau Tuan jadi tidur dengan saya dan menciumi jembut saya, tidak mabok dan jijik. Tuan juga kan, kontol dan jembut Tuan diolesi wewangian. Saya jadi ingin terus mengulum kontol Tuan. Tadi, mulut saya sampai penuh oleh kepala kontol Tuan. Saya suka sekali menjilati kepalanya lalu batang kontol Tuan saya jilati. Kalau setuju, saya sedot pakai mulut sampai air mani Tuan keluar, boleh? A : Jangan Tina, kalau air mani saya keluar, saya lemas dan tidak ingin bersetubuh lagi, itu yang ingin saya hindari. Tina, kita bersetubuh lagi, sampai pagi, mau? T : Tuan, kalau nanti air mani Tuan keluar, jangan semua ditumpahkan dalam kemaluan saya, ya? Oleskan di buah dada, lalu sisanya masukkan ke dalam mulut saya. Saya ingin mencicipi air mani Tuan, lalu menelannya A : Tina, kamu kan tidak takut hamil? T : Tidak, saya kan pakai spiral, buat jaga-jaga kalau sampai air mani tumpah ke dalam kemaluan saya, ha-ha-ha Tuan yang ganteng, saya cinta Tuan ehmmm Sebelum sempat kujawab, mulut Tina sudah kuisap. Tina membalas mengisap mulutku. Ternyata Tina mau bersetubuh lagi, maka aku dan Tina bersetubuh dan bersetubuh lagi, berguling-guling dan berdiri. Tina tertawa saat melihat di kaca besar jembutnya bergesekan dengan jembutku. Lelah berdiri, kembali ke ranjang dan dengan tetap saling mengisap mulut aku dan Tina bersetubuh lagi dan lagi dan lagi sampai menjelang jam 3 pagi. Saat itu kontolku sudah tidak bisa menahan aliran air maniku lagi. Tina sudah mencapai puncak kenikmatan 5 kali, saat kemaluannya menjepit dan menyedot kontolku dengan keras. Aku tidak tahan. Tina, saya tidak tahan air mani saya akan keluar Tina menjawab lantang, Saya juga Tuan, tidak kuat lagi . Nikmat sekali ahhhh shhhhhh ohhhh nikmat sekali, besar sekali kontol Tuannnnn kucurkan Tuan air mani Tuan di buah dada saya ya, jangan semua ditumpahkan dalam kemaluan saya ohhh! Nikmattttt sekali . Tuan .! Saya sudah... sudah... sampai.... oghhh.... mikmatnya kontol Tuannnnn.... Tangannya meremas bahuku, leherku. Mulutnya mengisap mu lutku dengan keras, menyeruput ludahku. Nikmat luar biasa.... Aku terus memompa pinggul Tina dengan pinggulku, makin cepat, terdengar suara kresek-kresek ketika jembutku bergesekan dengan jembutnya, dan bunyi clop-clop-clop saat kontolku masuk keluar lubang kemaluannya. Aku tidak tahan lagi. Aku menjerit dengan ngos-ngosan, Tina . Ohhh keluar air mani . Ohh nikmatnya Tina ! Lalu, setelah menyemprotkan air maniku dalam kemaluannya, aku cabut kontolku dan mengoleskan sisa air manilu ke buah dadanya. Beberapa tetes air maniku membasahi puting buah dadanya, lalu ketika mulutnya mengulum dan menyedot kontolku, pancaran terakhir air maniku masuk ke dalam mulut Tina. Langsung ditelannya semua sisa air maniku. Aku terkulai dalam pelukan Tina, sampai pagi. Selama Mbok tidak ada di rumah dua minggu itu, aku dan Tina bersetubuh, bersetubuh terus sambil mengisap mulut dan adu jembut, adu buah dada dan semua bagian tubuhnya aku ciumi dan jilati. Dia sangat menikmati permainan ini. Persetubuhan demi persetubuhan aku rasakan penuh nikmat dengan Tina, kadang-kadang hanya dua kali dia sampai puncak, tetapi kalau lagi nafsu, dia bisa sampai 5 kali dalam semalam. Sedangkan aku, kalau lagi cape, hanya sekali air maniku keluar, seringkali malah tidak sampai keluar sama sekali. Yang penting, Tina puas.** TAMAT Dikirim oleh Yanto Terimakasih. ------------------------------------ Milis Curhat The Friendliest Way ... Curhat@YahooGroups.Com Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/curhat/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/curhat/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/