aku daftar jadi ketua Joker's nya  nit,saat ini kamu menjabat ketua geng Ijo 
Lumut nya dong..
ntar  kita bisa jalan bareng dan jadian deh..mau kan?!
----- Pesan Asli ----
Dari: anita fatmawati <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: curhat@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 15 Juli, 2008 20:56:32
Topik: {curhat} ngejomblo itu nikmat...!!


Ngejomblo Itu Nikmat....!! !!!

Bukannya mo "melawan" Jomblo itu pedih cuma yah buat perenungan diri aja di 
usia seperti ini. Habisnya begitu banyak "kompor" di sekitar yang bikin panas 
dan seolah-olah nyuruh segera mencari-cari pasangan. Untung tuh kompor nggak 
pada meledak.Banyak orang yang katanya menyesal setelah menikah. 
Iya nyesel..., kenapa nggak dari dulu..?!Hehehe ......
tp meski begitu, jomblo bukan berarti penderitaan. Buktinya banyak yang bangga 
dan bahagia dengan ke-jomblo-annya. Muncullah istilah Jojoba (Jomblo-jomblo 
Bahagia), Ijo Lumut (Ikatan Jomblo Imut), Kejora (Kelompok Jomblo Ceria), dan 
Joker's (Jomblo Keren nan sukses). Yang nggak kalah keren ada istilah High 
Quality Jomblo.

Jomblo emang lagi naik daun (nggak tahu sebesar apa daunnya, sampe nggak 
jatoh). Sebagai seorang bolamania, Jomblo itu ibarat pemain yang bertipe 
oportunis, single fighter, tidak bergantung pada pemain lain, selalu punya 
kelebihan dalam melihat dan memanfaatkan sekecil apapun di pertahanan lawan 
untuk hasil terbaik. kemandiriannya membuat si Jomblo selalu fokus pada tujuan 
permainan, dan tidak terpengaruh hal lain. 
Dia adalah motivator dan inspirator dari sebuah tim/komunitas. Bebas bergerak 
menjelajah lapangan tanpa terikat pada posisi. Mampu meng- optimalkan stamina, 
teknik, dan daya tahan dalam menghadapi permainan lawan. Memiliki visi 
permainan yang cerdas untuk mencapai kemenangan.
Dia mampu melihat sanctuary yang tidak bisa dilihat oleh pemain lain. Dia 
dikenal dengan istilah FANTASISTA! yang begini mungkin yang pantas disebut High 
Quality Jomblo).Ngejomblo atau tidak sebetul-betulnya sih buat Saya nggak 
begitu penting. Karena yang penting tuh bagaimana kita bersikap dan berbuat 
dengan status kita itu.
Kalau kita menyikapinya dengan penuh rasa syukur, positif, kreatif,produktif 
dan aktif (termasuk aktif nyari pasangan ..he3x).Insya Allah kita akan bisa 
menikmatinya. Enjoy aja ...
dengan begitu jomblo jadi hal yang nggak menakutkan lagi buat kita. Kita kan 
bisa lebih melihat lebih jauh ke depan dan lebih banyak sisi-sisi positif 
Jomblo.Kalau orang bijak bilang, lihat ke-Jomblo-an sebagai peluang, bukan 
sebagai hambatan (hehehe, emang bisnis?!). Buang keluh kesah, terima ia sebagai 
sebuah nikmat lalu bersyukurlah, dan jangan pernah berhenti berharap. Sampai 
nanti tiba di batas waktu. Karena bicara soal cinta itu bicara sebuah hal yang 
indah dan rumit serta kompleks. Cinta itu sebagian orang bilang berwajah ganda. 
Di satu sisi menyimpan kebahagiaan tapi di sisi lainnya menyembunyikan 
penderitaan. Madu dan racun bersatu padu dalam cinta.  Cinta memang bukan virus 
(hehe, pinjam judul bukunya Mbak Jazhiem).Tapi salah seorang sahabat terbaik 
saya bilang bahwa orang jatuh cinta itu ibarat bermain judi, gambling. 
Filosofis banget ya. Menurutnya, ketika kita mencintai seseorang kita siap 
untuk bertaruh seberapa besar yang kita berikan
 kepada orang yang kita cintai itu. 
Jika kita memberikan segalanya, maka kita pun harus siap untuk kehilangan 
segalanya jika ternyata kita gagal. Dan jika kita hanya berikan bagian demi 
bagian maka jika gagal kita tidak akan kehilangan segalanya. Dan itu adalah 
pengalaman hidupnya saat ia memutuskan untuk jatuh cinta, memberikan segalanya 
dan akhirnya gagal. Eh koq jadi jauh banget nyasarnya.
Balik lagi ke masalah per-jomblo-an. Jangan sampai status ke-jomblo-an kita 
bikin kita jadi  "mutung", apalagi ketika melihat adik-adik kelas atau adik 
tingkat dan sejenisnya yang usianya dibawah kita udah nggak jomblo lagi.Hingga 
ujung-ujungnya kita "banting harga", ngobral. Sampe ada istilah 3siapa dalam 
mencari jodoh. Usia under 25, "Siapa elo?". Usia 25-30 
tahun, "Siapa gue ya?". Hingga akhirnya, "Siapa aja deh!" ketika usia dah masuk 
kepala tiga. Buanglah gelisah, hapuslah resah dan jangan gundah dengan 
ke-jomblo-an kita. Lihat ia sebagai bagian dari rencana Allah untuk hidup kita. 
Percaya deh kita bisa tetap happy menikmati hari-hari sepi sendiri. Kita 
percayakan bahwa jodoh memang ada di tangan Allah. Meski sebetulnya pepatah itu 
juga bermakna bahwa : walaupun kita sudah berusaha sangat keras sekali nguber, 
ngejar, sampai ngelamar tapi kalau bukan jodoh ya nggak akan jadi. Tapi 
sebaliknya, kalau kita nggak mau berusaha, nggak mau membuka diri, atau istilah 
sepakbolanya menunggu di daerah pertahanan, ya nggak bakal dapat juga. "Jodoh 
kita akan terus ada di tangan Allah" kalau kita nggak usaha.Khan nggak mungkin 
tahu-tahu ada seseorang yang sesuai kita inginkan datang dan mengatakan, 
"Nikah, yuk!".Begitulah hidup, nggak semuanya bisa dijelaskan dengan logika. 
Otak kita memiliki batas kemampuan untuk
 mengungkap semua keajaiban alam semesta yang maha sempurna ini. Ada banyak hal 
dalam hidup ini yang hanya bisa kita terima tanpa reserve. Itu adalah rahasia 
Ilahi Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa. Kalau suatu keadaan itu memang tidak 
dapat kita ubah,misalnya kasus Jomblo ini, ya kita terima saja. Itu berarti 
jalan terbaik menurutNYA buat kita meski menurut kita belum tentu. Tapi DIA 
Maha Mengetahui yang terbaik buat hambaNYA. Toh gerundelan,uring- uringan, 
marah-marah, bahkan pake acara ngambek segala nggak ada gunanya. Mengalir 
sajalah, lakukan yang terbaik, semampu kita dengan seoptimal mungkin. Soal 
hasil akhir, itu kita serahkan pada Yang Maha Mengetahui.Yang penting kita udah 
do the best. Melawan "arus" cuma bikin capek sendiri dan menimbulkan 
"riak-riak" baru dalam hidup kita. Bukan berarti pasrah dan diam tapi seperti 
burung yang terbang mengikuti arah angin,tapi tetap mengepakkan sayapnya. 
Mengalirlah dengan aktif. Jangan buang-buang energi
 dengan hal yang merugikan diri dan orang lain apalagi masa depan kita. Just go 
with the flow!Dunia jomblo nggak melulu kusam dan muram. Tergantung kita yang 
menjalaninya, mau kita beri "warna" apa. Dan semua itu berawal dari hati dan 
pikiran kita. Hati yang bersih penuh syukur dan pikiran cerdas yang jernih akan 
membuat kita produktif dalam "mewarnai" dunia jomblo kita.Coba kita salurkan ke 
hal-hal positif seperti produktif berwira usaha atau melakukan hal-hal lain 
yang bermanfaat bagi orang banyak. Mumpung masih lonely, kita masih punya 
konsentrasi yang banyak, waktu luang yang cukup dan sumber daya yang bisa kita 
optimalkan. Bukan berarti pas dah nggak jomblo nggak bisa produktif, tapi jelas 
kita akan membagi perhatian, tenaga dan waktu kita buat keluarga Nggak 
percaya?! Buktikan aja sendiri. Jomblo, berarti kita punya waktu untuk bisa 
lebih jauh mempersiapkan diri menghadapi kehidupan ke depan termasuk kehidupan 
berumah tangga. Karena menikah tuh
 nggak cuman sekadar memadu cinta, lho! Seribu hal baik menyenangkan maupun 
tidak, baik mudah maupun sulit menanti ketika kita memutuskan untuk menikah.Dan 
masa Jomblo bisa kita pergunakan untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi 
pernikahan dan kehidupan rumah tangga. Mempersiapkan ilmu,mental, jasmani, 
rohani hingga ekonomi. Termasuk rencana dan planning serta anggaran kehidupan. 
So, jangan kecil hati kalau memang mesti ngejomblo. Apalagi sampai patah arang, 
patah hati sampe pengen matahin leher segala. Jangan, say! Cupet alias kerdil 
itu namanya. Dunia jomblo pun tak kalah indahnya koq. Asal kita nggak melihat 
dan menyikapinya negatif. 
Karena jomblo nggak berarti sendiri, toh yang jomblo banyak jadi kita nggak 
sendirian khan? So,"ngejomblo? Siapa takut!!" 

 


      
___________________________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke