Air dalam bak mandi terlihat kotor. Air dikuras, bak mandi dibersihkan. Dua hari kemudian, air dalam bak mandi terlihat kotor lagi. Ada apa ini? Padahal proses pembersihan sudah sesuai prosedur dan protap :)
Kondisi air dalam bak mandi yang kotor dapat disebabkan oleh berbagai hal. Pertama, sumber air tanah memang cenderung kotor, sehingga suspensi kotoran akan mudah mengendap di bak mandi. Kedua, cara pemakaian kamar mandi, misalnya menaruh sabun dan shampoo di bibir bak serta perilaku mandi yang cenderung menumpahkan air sabun ke dalam bak. Ketiga, tampungan (tandon air) di atap rumah sudah kotor berlumut, jadi walaupun sumber air tanah bersih, bisa saja terkotori dalam perjalanan di penampungan air ini. Keempat, kondisi ruang kamar mandi yang memang kotor, sehingga debu-kotor dapat masuk ke dalam bak. Telisik masalah (penyelidikan-penyidikan) perlu dilakukan sampai ditemukan bagian mana yang paling pantas dijadikan 'tersangka'. Selanjutnya dilakukan penanganan kasus sesuai penyebab utamanya. Langkah preventif berikutnya dibuat aturan dan pengawasan untuk menentukan tindakan. Jika sumber air yang kotor, perlu alat penyaringan yang bekerja 24 jam sehari. Jika pemakai kurang tertip, perlu welas asih mendidik perilaku. Ingat, mengubah perilaku butuh waktu dan kesetiaan pendidiknya. Jika bak penampung yang kotor, perlu dibersihkan secara periodik, tergantung kondisi cuaca. Pembentukan lumut terjadi pada kondisi panas dan dingin yang silih berganti. Jika kamar mandi memang kotor, pembersihan bukan hanya dalam bak, tetapi juga lantai, dinding dan atap. Telisik masalah di atas dapat dijadikan analogi dalam penyelesaian masalah lain dalam kehidupan sehari-hari. Saat anda membonceng kendaraan, jika laju kendaraan abnormal, boleh jadi si penyetir ngantuk, iritasi mata, atau pandangan mata terganggu karena 'cuci mata' di lokasi yang kurang pas :) Saat pasangan pulang kerja sering telat, bisa jadi ada gangguan di jalan (macet), ada kesibukan kantor, mampir ke klien, atau indikasi "rumput tetangga kelihatan lebih subur". Jika prestasi belajar mendadak turun, bisa jadi ada kesibukan yang mengganggu pelajaran, sedang terkena panah asmara atau hatinya patah, tidak suka dengan pengajarnya, atau ada hobby baru yang lebih menyenangkan. Mampu mengungkapkan masalah diri (curhat) secara jelas kepada pihak lain, itu artinya 50% masalah sudah terpecahkan. Betapa banyak orang gak bisa cerita masalah saking rumitnya. Betapa banyak orang malah tidak tahu kalau dirinya bermasalah, padahal jelas ritme kehidupan wajarnya sangat terganggu. Betapa banyak pula orang yang terjebak menuduh gejala (dampak) masalah dianggap sumber masalah, sehingga masalah tetap tidak terpecahkan. Misalnya badan gatal karena mandi di bak yang kotor, tapi solusi kita hanya berhenti pada menaburi kulit dengan obat gatal, tetapi bak mandi tetap kotor. Kehati-hatian perlu dikedepankan daripada emosi tinggi dalam telisik masalah. Banyak orang yang emosional cenderung me-negatif-kan sumber penyebab masalah, padahal belum digali duduk perkaranya. Kalau kita mau berkepala dingin, kita akan mudah tersenyum, karena ternyata penyebab masalah dan skenario hidup cukuplah sederhana, hanya kita saja yang cenderung mengheboh-hebohkan. Kesederhanaan penyebab itu banyak yang bermuara dari sifat dasar manusia yang mudah bosan (selalu tidak puas dengan satu kesenangan) dan tidak pandai bersyukur. Secara anatomi, urusan terbagi tiga hal, yaitu sekitar mulut/kepala, perut, dan bawah perut. Kalau kata simbah, bermuara pada urusan harta, tahta (kedudukan) dan sex. Semoga kita termasuk orang yang bijaksana dalam melakukan telisik masalah apapun di dunia ini. Ki Asmoro Jiwo