http://www.hudzaifah.org/Article312.phtml

Ciri Hamba-Hamba Allah yang Mencintai Allah SWT  

 
Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Hudzaifah.org - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saudara-saudariku yang kucintai karena Allah. Kali ini kita membahas tentang
ciri hamba-hamba Allah yang mencintai Allah SWT.

Yang pertama, Allah tujuan hidupnya, Allah ghayatuna.

Kemudian yang kedua, sangat taat kepada Allah SWT, istiqomah, berpegang
teguh pada syariat Allah SWT. 

Yang ketiga, mencintai mereka yang dicintai oleh Allah, (yaitu) para Rasul,
para Anbiyya, para aulia, hamba-hamba Allah yang jujur, para syuhada,
hamba-hamba Allah yang shaleh.

Kemudian yang keempat, dengan sangat senang hati melakukan apa yang Allah
perintahkan untuk dirinya, dan apa yang Allah larang untuk dirinya. Karena
ia tahu perintah-larangan Allah untuk kemaslahatan dirinya.

Yang kelima, selalu ingat kepada Allah, selalu berdzikir kepada Allah SWT.
Selama berdzikir berarti selama itu ia bersama Allah.

Yang keenam, mengunjungi rumah Allah, Ka'bah Baitullah, Haji bagi mereka
yang mampu. Umroh demi umroh, mengunjungi rumah Allah, masjid, musholla, ia
jaga shalat berjamaah. 

Kemudian mengunjungi nabi Muhammad SAW ke Madinah, ziarah, bershalawat
kepada beliau, dan menjadikan beliau sebagai teladan dalam hidupnya.
Mencintai Allah berarti mencintai nabi Allah.

Kemudian sangat senang membaca kalamullah, Al Qur'anul karim. 

Yang kesembilan, sangat senang menyampaikan ajaran Allah, mendakwahkan
ajaran Allah, pada diri sendiri, keluarga, handai taulan, kepada siapa pun. 

Kemudian percaya yakin, benar-benar beriman kepada semua janji-janji Allah.
Janji Allah di dunia, janji Allah di akhirat. Keyakinan kepada janji Allah
melahirkan akhlaq yang mulia.

Kemudian percaya, yakin, beriman ditolong oleh Allah. Inilah Allah janjikan
dalam surat Yunus ayat 62.


"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang
beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam
kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan
bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah
kemenangan yang besar." (QS. Yunus: 62-64)


Sesungguhnya kekasih-kekasih Allah tidak takut apa yang akan terjadi, tidak
bersedih apa yang sudah terjadi. Karena mereka benar-benar cinta, beriman
kepada Allah, dan mereka hidup dalam ketaqwaan kepada Allah. Bagi mereka
kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, dan itu pasti bagi mereka.
Itulah kemenangan besar untuk mereka.

Kemudian, selalu melakukan yang terbaik untuk Allah, jihad fii sabilillah.
Kemudian merindukan perjumpaan dengan-Nya. Subhanallah. Dan sangat senang
menikmati ibadah, khusyuk dalam beribadah, merupakan bukti cinta kepada
Allah, kekasih menghadap kekasih. Bukankah kekasih senang bermesraan dengan
kekasihnya. Waktu bermesraan dengan kekasih adalah waktu-waktu beribadah
kepada-Nya.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa
atubuilaik. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. [] 
   
http://www.hudzaifah.org/Article312.phtml






===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to