Jadilah Diri Anda Sendiri, Maka Anda Akan Bahagia
Oase Ilmu - Tuesday, 21 September 2004

Kafemuslimah.com Sahabatku
Sesungguhnya salah satu pintu masuk menuju kebahagiaan adalah, ketika kita 
menjadi diri kita sendiri. Keyakinan kita dengan potensi, bakat, kekuatan dan 
karakteristik yang ada pada diri kita, membuat kita merasakan keistimewaan dan 
keunikan yang kita miliki.

Janganlah ragu wahai sahabat, bila kita sudah menemukan bakat kita, sekalipun 
menurut orang lain adalah sesuatu yang remeh. Ketika kita menjadi diri kita 
sendiri, maka kita akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia.

Jika Anda berkumpul dengan orang-orang yang pintar pada satu bidang, yang mana 
bidang itu bukan keahlian Anda, jangan Anda katakan pada mereka bahwa keahlian 
yang mereka miliki juga Anda miliki. Keinginan Anda hidup dibawah bayang-bayang 
mereka justru akan melemahkan kedudukan Anda. Mengapa? Karena hal itu jelas 
akan menghilangkan kelebihan yang ada dalam diri Anda. Anda hanya berkutat pada 
kekurangan yang ada pada diri Anda. Dan jelas pada akhirnya akan melemahkan 
Anda, membuat Anda tidak bisa melangkah lebih jauh, dunia ini terasa sangat 
sempit. Jack Trout dalam bukunya yang cukup mencerahkan, Differentiatie or Die, 
berkata tentang hal ini: Jika Anda mengabaikan keunikan Anda dan mencoba untuk 
memenuhi kebutuhan semua orang, Anda langsung melemahkan apa yang membuat Anda 
berbeda.

Jujurlah dan katakan pada mereka, Maaf, ini bukan bidang saya. Saya bodoh pada 
masalah yang kini sedang kalian bicarakan. Saya tidak tahu, apakah keahlian 
saya dapat digunakan untuk membantu kalian atau tidak. Ketika Anda 
memberitahukan kepada mereka bahwa keahlian Anda di bidang B bukan A, mereka 
akan lebih antusias kepada Anda. Mereka akan lebih percaya, salut dan bangga 
berteman dengan Anda. Percayalah kepadaku tentang hal ini. Anda adalah sesuatu 
yang berbeda dengan lainnya. Tidak pernah ada sejarah yang mencatat orang 
seperti Anda sebelumnya dan tidak akan ada orang seperti Anda di dunia ini pada 
masa yang akan datang. (Dr. Aidh Abdullah Al Qarni dalam bukunya, La Tahzan)

Wahai sahabatku
Tidak ingin menjadi diri kita sendiri disebabkan oleh keinginan kita untuk 
mendapatkan pujian manusia. Kita ingin menjadi populer di mata masyarakat. 
Sebuah hasil penelitian psikologi menyebutkan: orang-orang yang ingin menjadi 
populer seringkali tidak jujur. Dan mereka sendiri senang dipuji dengan amal 
yang mereka sendiri tidak mengerjakannya. (QS. 3: 188).

Membuat diri terkenal, itu bukan tujuan hidup kita. Kita hanya disuruh berbuat 
sebaik mungkin. Jika niat kita sudah salah, maka hasilnya pun akan tidak 
maksimal. Jika niat kita ingin terkenal tidak segera terwujud, kita hanya bisa 
larut dalam kesedihan karena tujuan hidup kita sudah terkandaskan. Sedangkan 
tujuan itu sendiri adalah final kehidupan. Tidak ada lagi kehidupan sesudah 
gagal mencapai titik final. 

Berbeda dengan orang yang menyesuaikan tujuan hidupnya hanya untuk beribadah 
kepada Allah; kegagalan dalam menghadapi sebuah episode kehidupan dunia ini 
bukan berarti kegagalan segala-galanya. Jangan berambisi mencari popularitas, 
karena tabiat tersebut adalah indikasi dari kekeruhan jiwa, kegelisahan, dan 
keresahan. (Dr. Aidh Al Qarni).

Seburuk apapun karya kita dan sekecil apa pun prestasi kita, hargailah itu! 
Semua itu kita peroleh dari hasil kerja keras kita, hasil kejeniusan otak kita, 
dan hasil kreativitas kita. 

Sungguh, alangkah berbahagianya orang yang mencari ridha hanya kepada Allah 
semata. Dia tidak ingin menjadi populer di mata masyarakat. Jika masyarakat 
tidak menghargai karyanya, itu hal biasa baginya. Karena Allah sendiri telah 
berfirman: Kebanyakan manusia tiada mengetahui. Artinya hanya sedikit saja 
manusia yang dapat memahami kebenaran. Namun, bukan berarti bahwa dirinya lebih 
hebat dan lebih suci dari orang lain. Dia telah mendengar firman Allah yang 
berbunyi: Janganlah kalian mengklaim diri kalian suci. Dialah yang paling 
mengetahui siapa yang bertakwa. (QS. 53: 32).

Jika masyarakat menghargai karyanya, sekali-kali tidaklah ia menyombongkan 
diri. Dan janganlah kalian (orang-orang beriman) berperilaku seperti 
orang-orang (kafir) yang keluar dari kampung halaman mereka dengan rasa angkuh 
dan bersikap riya kepada manusia. (QS. 8: 47).

Sebuah kisah menyebutkan, seorang muslim yang fakir bernama Julaibib gugur 
dalam sebuah pertempuran melawan pasukan kafirin. Lantas Rasulullah SAW pun 
memeriksa orang-orang yang gugur dan para sahabat memberitahukan kepada beliau 
nama-nama mereka. Akan tetapi, mereka lupa kepada Julaibib hingga namanya tidak 
disebutkan, karena Julaibib bukan seorang yang terpandang dan bukan pula orang 
yang terkenal. Sebaliknya, Rasulullah ingat Julaibib dan tidak melupakannya; 
namanya masih tetap diingat oleh beliau di antara nama-nama lainnya yang 
disebut-sebut. Beliau sama sekali tidak lupa kepadanya, lalu beliau bersabda: 
tetapi aku merasa kehilangan Julaibib! Akhirnya, beliau menemukan jenazahnya 
dalam keadaan tertutup pasir, lalu beliau membersihkan pasir dari wajahnya 
seraya bersabda sambil meneteskan airmata: Ternyata engkau telah membunuh tujuh 
orang musuh, kemudian engkau sendiri terbunuh. Engkau termasuk golonganku dan 
aku termasuk golonganmu; Engkau termasuk golonganku dan aku
 termasuk golonganmu; Engkau termasuk golonganku dan aku termasuk golonganmu. 
Cukuplah bagi Julaibib dengan medali nabawi ini sebagai hadiah, kehormatan, dan 
anugerah.

Wahai sahabat
Seperti Julaibib, tidak ingin menjadi orang terkenal dan terpandang. Seperti 
Julaibib, hidup menjadi dirinya sendiri. Seperti Julaibib, mengakhiri hidupnya 
dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan. Tidakkah kita ingin mendapatkan apa 
yang telah didapatkan Julaibib?
Imam Syamil





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke