sumber : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=255821&kat_id=14

ADAP TERTAWA
Dalam wasiatnya, Imam Hasan Al-Banna menasihatkan hendaknya seorang Muslim 
tidak larut dalam tawa. Hati yang tenang dan hidup dengan iman akan selalu 
ingat akan keagungan Allah SWT, dipenuhi oleh rasa takut serta selalu berharap 
kepada-Nya.
Banyak ayat Alquran yang menyebutkan tentang tertawa. Tertawa mengejek termasuk 
akhlak orang kafir dan munafik. Mereka menertawakan orang yang sungguh-sungguh 
beriman terhadap ayat-ayat yang telah diturunkan Allah SWT kepada para Nabi dan 
Rasul-Nya.

''Sesungguhnya sekelompok hamba-Ku mengatakan, 'Wahai Tuhan kami, kami telah 
beriman, maka ampunilah kami dan kasihanilah kami, sesungguhnya Engkau adalah 
sebaik-baik yang mengasihi. Tetapi kalian menjadikan mereka ejekan, sehingga 
menyebabkan kalian lupa mengingat-Ku, dan kalian dulu menertawakan mereka. Hari 
ini aku ganjar mereka karena telah bersabar, sesungguhnya merekalah orang-orang 
yang beruntung.'' (QS Al-Mukminun [23]: 109-111).

''Sesungguhnya para pendosa itu, menertawakan orang-orang yang beriman. Dan 
bila mereka melalui, mereka mengerlingkan mata (mengejek).'' (QS Al-Muthafiffin 
[83]: 29). Alquran mengategorikan tertawa sebagai jarimah (kriminal) seperti 
kisah Fir'aun dan kaumnya ketika datang kepada mereka utusan Allah SWT. 
''Ketika Nabi itu datang membawa ayat-ayat Kami, mereka menertawakannya.'' (QS 
Az-Zukhruf [43]: 47).

Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang haramnya tertawa seperti 
yang disebutkan di atas. Namun, tak semua tertawa itu dilarang dan tidak 
semuanya diperbolehkan. Tertawa yang diperbolehkan adalah tertawa yang terlalu 
sering dan melampaui batas.

Hal ini tergolong menjadi permainan yang melenakan dari kesungguhan dalam 
berbagai hal. Tertawa yang diperbolehkan adalah tertawa yang wajar dan tidak 
terbahak-bahak, selama itu menjadi tuntutan dan hajat, karena itu merupakan 
reaksi alamiah dan juga karakter manusia yang tidak mampu menahan atau 
menolaknya. Contoh tertawa yang baik dalam hal ini adalah para Nabi dan Rasul 
Allah SWT. Banyak riwayat yang menyatakan saat Nabi Muhammad SAW tertawa, tapi 
tertawanya tidak melampaui batas atau hanya tersenyum saja. Senyum Rasulullah 
SAW yang paling maksimal adalah nampak gigi gerahamnya.

Bahkan dulu Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak senyum dan wajahnya 
berseri-seri. Inilah perangai yang baik nan indah yang dipakai oleh orang-orang 
yang muru'ah (punya harga diri) untuk menghiasi diri mereka.

Karena tertawa berlebihan merupakan tingkah laku yang menyimpang dan 
melenyapkan kharisma seorang Mukmin dan bisa menurunkan derajat di kalangan 
manusia. Disebutkan dalam suatu riwayat bahwa Rasulullah SAW bersabda: 
''Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati dan menghilangkan kharisma 
seorang Mukmin.'' 

(Prayitno )




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke