Sumber: http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content&cat=8&id=3427 Hak Seorang Muslim Dengan Muslim Lainnya -->Sebagai seorang muslim kita mempunyai kewajiban taat kepada Allah SWT dan RasulNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintahnya),��� (QS. Al-Anfaal (8): 20) “Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barangsiapa yang berpaling niscaya akan diazabnya dengan azab yang pedih.��� (QS. Al-Fath (48): 17) Begitupun kita kepada sesama muslim lainnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah SAW melalui hadits yang diriwayatkan oleh Muslim Rasulullah SAW bersabda: “Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam; apabila bertemu ucapkanlah salam; dan apabila diundang datanglah; dan apabila dimintai nasihat maka nasihatilah; dan apabila bersin maka ucapkanlah hamdalah dan jawablah; dan apabila sakit maka do’akanlah; dan apabila meninggal dunia maka antarkanlah.��� (HR. Muslim) Kalau memperhatikan hadits yang diatas itu, maka kita akan tahu bahwa ketika kita bertemu dengan sesama muslim, sebaiknya dan dianjurkan kita mengucapkan salam (Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh). Tapi apa yang terjadi? Kita hanya mengucapkan salam hanya kepada orang yang kita kenal aja itupun jarang. Jabir mengatakan, “Rasulullah SAW berkata kepada kami, ‘Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kamar-kamar surga?’ ‘Tentu saja, wahai’ Rasulullah!’ jawab kami, ‘Mudah-mudahan Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada engkau, dan semoga ibu dan bapak kamu menjadi tebusan bagi engkau!’ Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya disurga nanti akan ada kamar-kamar yang terbuat dari segala jenis batu permata. Bagian luarnya bisa dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dari luar. Di dalamnya ada kenikmatan, kelezatan dan kebahagiaan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar telinga, atau tertindas dalam pikiran manusia.’ Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah! Untuk siapa kamar-kamar itu?’ Beliau menjawab, ‘Bagi siapa saja yang menyebarluaskan kesejahteraan, memberikan makanan, rajin berpuasa dan mengerjakan shalat ketika orang lain sedang tidur.’ Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah!’ ‘Siapa yang mampu melakukan itu?’ Beliau menjawab, ‘Umatku mampu melakukannya, dan akan aku beritahukan kepadamu bagaimana caranya. --Barangsiapa bertemu dengan salah seorang saudaranya kemudian memberi salam atau menjawab salamnya, berarti dia telah menyebarluaskan salam. Barangsiapa memberi makan keluarganya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya sehingga membuat mereka tidak lapar lagi, berarti dia telah memberi makan. Barangsiapa yang berpuasa dibulan Ramadhan dan selama tiga hari lain setiap bulan, berarti dia telah berpuasa selamanya. Kemudian, barangsiapa melaksanakan shalat isya dan subuh dengan berjamaah, berarti dia telah mengerjakan shalat ketika orang lain sedang tidur. Yang dimaksud dengan orang lain disini adalah kaum Yahudi, Kristen dan Majusi--.’��� “Apabila diundang datanglah��� Ketika kita diundang, kita wajib hadir memnuhi undangan itu. Itu pun tergantung acara dari undangan itu. Kalau acaranya sangat bertentangan dengan ajaran Islam atau bersinggungan dengan tauhid atau akidah keislaman kita, maka kita tidak diwajibkan hadir. Ibnu Umar menuturkan, Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa bila ada yang meminta dengan menyebut nama Allah, maka berilah; barangsiapa bila ada yang meminta perlindungan dengan menyebut nama Allah, maka lindungilah; barangsiapa bila ada yang mengundangmu, maka penuhilah undangannya; dan barangsiapa yang berbuat kebaikan kepadamu, maka balaslah kebaikan itu (dengan yang sebanding atau dengan yang lebih baik). Tetapi jika kamu tidak mendapatkan sesuatu untuk membalas kebaikannya, maka doakanlah untuknya dengan sungguh-sungguh sampai kamu merasa bahwa kamu sudah membalas kebaikannya.��� (HR. Abu Daud dan An-Nasa’i dengan sanad shahih) Rasulullah SAW bersabda, "Penuhilah undangan orang yang mengundang, janganlah menolak hadiah..." (HR.Ahmad dan al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrid) “Apabila dimintai nasihat maka nasihatilah��� Dizaman yang seperti ini, diperlukan sikap empati yang lebih kepada saudara-saudara kita yang terjerembab dalam kubangan maksiat, yang kadang mereka tidak merasakannya atau mungkin pula mereka merasa enjoy dengan keadaannya seperti itu. Maka, untuk empati kita kepada mereka, sedikitnya kita lakukan dengan saling mengingatkan dan menasehati di jalan Allah selalu dan senantiasa kita tegakkan. Adalah suatu kesalahan besar apabila kita berprinsip "yang penting aku tak melakukan hal seperti itu!" atau "yang jelas aku nggak seperti itu!". Sungguh suatu perbuatan egois ketika kita merasa aman tentram dari perbuatan dosa, sementara kita meninggalkan saudara kita pada perbuatan tercela dan bergelimang dosa. Nau'dzubillah ... Maka, nasihatilah mereka dengan baik dan benar sehingga orang yang kita nasihati itu tergerak untuk melakukan yang lebih baik lagi. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini, ���...dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.��� (QS. Al-Ashr (103): 3) “Apabila bersin maka ucapkanlah hamdalah dan jawablah��� Ketika kita bersin kita dianjurkan mengucapkan Hamdallah yaitu "Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin" dan itulah merupakan tanda syukur kita kepada Allah SWT karena dengan bersin kuman kuman yang ada di dalam tubuh kita ikut keluar. Dan bagi yang mendengarnya disunahkan untuk mendoakannya dengan mengucapkan, “Yarhamukallaahu��� (Semoga Allah memberi rahmat kepadamu). Terus yang bersin tadi membalasnya dengan mendoakannya, “Yahdiikumullaahu wa Yushlihu Baalakum��� (semoga Allah memberikan petunjuk kepadamu dan memperbaiki keadaanmu). “Apabila sakit maka do’akanlah���Ketika saudara atau tetangga kita ada yang sakit maka do’akanlah karena do’a merupakan senjata yang ampuh bagi umat Islam dan yang terakhir hak seorang muslim dengan muslim lainnya adalah “Apabila meninggal dunia maka antarkanlah��� Kewajiban kita, ketika ada saudara kita atau tetangga kita meninggal dunia adalah berta’jiah kepada yang ditinggalkannya dan ikut mengurus dari mulai memandikannya, menshalatkannya sampai mengantarnya ke tempat dia dikuburkan. Itulah keenam hak seorang muslim dengan muslim lainnya. Hikmah dari semua itu adalah supaya ukhuwah atau persaudaraan kita sebagai muslim lebih terasa dan lebih erat lagi. Terus... Saya ingin bertanya kepada Anda... Bagaimana dengan sikap atau perasaan Anda, ketika kita melihat dan mendengar tentang apa yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina dan Lebanon sekarang ini??? [EMAIL PROTECTED] =================================================================== Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar =================================================================== Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/