Ass.wr.wb.

Rekan-rekan Daarut Tauhiid yang dimuliakan Allah.

Berikut adalah artikel yang ditulis oleh Ustad Abu Sangkan tentang
makna "kedekatan Allah" kepada hamba-Nya.

Bagi rekan-rekan yang belum tahu siapa ustad Abu Sangkan, beliau
adalah pengarang buku "Best Seller" yang berjudul "Berguru Kepada Allah".

Semoga artikel ini bermanfaat dalam rangka meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kita semua. Artikel-artikel berikutnya menyusul.

Wassalam,

Erwin Nasution
www.otakatik.net/dt
info @ otakatik.net
______________________________________________________________________

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang "Aku" maka
(jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdo'a apabila berdo'a kepada-Ku, maka hendaklah mereka
itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka itu beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran ( Al Baqarah: 186)

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat dari pada urat
lehernya (Al Qaaf:16)

Pada ayat yang pertama, Allah menyatakan dirinya " dekat", sedangkan
pada ayat kedua terdapat isim tafdhil ... untuk menjelaskan lebih dari
itu ... yaitu "lebih dekat", artinya Tuhan "berada" setelah anda
mengetahui hakikat diri, siapa diri ini sebenarnya, yang mana diri ini
… dst. Bagaimana kita akan tahu tempat Allah, sedangkan diri kita saja
belum faham … man `arafa nafsahu faqad `arafa rabbahu … barang siapa
tahu akan dirinya maka pasti akan tahu Tuhannya". 

Kalimat "Aqrabu min hablil warid" … memberikan pengertian bahwa Allah
ada diatas hakikat diri manusia bukan didalam hati manusia, juga bukan
didalam jiwa manusia. Dia ada didalam dan diluar sekaligus.

Dia meliputi segala sesuatu (Al Fushilat: 54) 

Jadi untuk memandang Allah atau menyebut namanya jangan keliru melihat
kepada bathin manusia yang seolah-olah Allah bersemayam didalam rongga
dada manusia  … Akan tetapi lebih dari itu….

Pertanyaan anda mengenai wanahnu aqrabu ilaihi min hablil warid,
sebenarnya sudah saya bahas dengan gamblang dan luas ... dilihat dari
segi bahasa maupun filsafatnya, saya akan kesulitan membahas ini jika
hanya sepotong-sepotong, atau dengan kalimat yang sangat singkat… saya
takut menjadi fitnah ... Jika anda serius tolong anda ulangi lagi
membaca artikel yang telah saya posting di forum dzikrullah pada bab
Membuka Hijab, disana dijelaskan secara terbuka dan tidak ada yang
dirahasiakan, … disitu dibahas masalah pertanyaan, dimana Allah?
Seperti apa dzat Allah itu ? Bagaimana kita melihat Allah ? …dst 

Kalau masih ada kesulitan berkaitan dengan itu semua, Insya Allah saya
bersedia menjelaskan kembali ….

Mengenai thariqah … sah-sah saja, asal tidak menyimpang dari ketentuan
Alqur'an dan Al hadist, saya setuju. Yang saya tidak setuju, jika
mengatakan yang tidak ikut thariqat tertentu tidak diterima Allah
amalnya, karena persoalan sanad (silsilah) … Bagaimana jika kita
bersandar kepada sumber  Alqur'an yang dijamin kebenarannya ? 

Mengenai mursyid, ... selama anda tidak menganggap beliau sebagai
penghubung roh anda atau wasilah menuju Allah,  … boleh saja.
Jadikanlah beliau sebagai panutan ... bukan kultus, … sebab bisa-bisa
menjadi syirk, jika harus membayangkan sang guru (mursyid) saat hendak
berdziklir kepada Allah.  Hilangkan, atau nafikan siapa saja selain Allah.

… Laa ilaha illallah Muhammadar Rasulullah …

Rasulullah hanya sebagai abdi Tuhan, dan sebagai pemberi peringatan, …
dan Rasulullah tidak mampu membuka hidayah pamannya sendiri.  Nabi Nuh
tidak mampu memberi hidayah kepada anaknya yang kafir.

 innaka latahdi man ahbabta ….sesungguhnya kamu tidak akan bisa
memberikan hidayah kepada orang yang kamu cintai sekalipun (Al Qashas:
56), yang kita bisa hanyalah mendo'akan, bukan membuka jalan menuju Allah 

Ihdinash shiraathal mustaqiem … tunjukkan Kami jalan yang lurus …
mintalah petunjuk atau hidayah langsung kepada Allah, … seperti hendak
shalat, … shalat merupakan thariqah yang sempurna, maka lakukanlah
shalat dengan sungguh-sungguh maka anda akan menemui Tuhan dengan
selamat … tidak ada keraguan atas thariqah yang satu ini, ... dan
diterima diseluruh kalangan aliran Islam … akan tetapi shalat tidak
akan mendapat manfaat apa-apa, jika didalam melakukannya tidak
mengerti ilmunya  ... bukan asal shalat …

Saya justru ingin melestarikan thariqah shalat, karena shalat itu
mi'rajnya orang mukmin …dan merupakan ajang mujahadah secara langsung
tanpa melalui  perantara siapa saja … kita berhubungan dengan Allah
sendiri-sendiri walaupun kita shalat berjamaah, … inna shalati
wanusuki wamah ya ya wa mamati lillahirabbil `alamin … 

Saya setuju dengan ilmu tasawuf, … karena tasawuf merupakan jalan
rohani yang penting di amalkan … dan tasawuf bukan ajaran baru, akan
tetapi tasawuf merupakan kumpulan amalan-amalan sunnah yang ditekuni
sampai menghasilkan mukasyafah atau tersingkapnya firman-firman Allah Swt.

Dengan demikian, kalau anda shalat, berarti thariqat kita sama
…mursyidnya adalah Allah,  ... karena Dia-lah yang menunjukkan jalan
rohani (Ar Rasyid … ihdinash shiratal mustaqiem …shirathalladzina
an'amta `alaihim ghairil maghdhubi `alaihi waladhdholin 

Saya tidak bermaksud mengatakan thariqah-thariqah itu salah, …akan
tetapi saya hanya ingin lebih memperhatikan shalat, karena shalat
merupakan jalan yang terbaik dan mudah ketimbang jalan yang lainnya ….
Hanya saja kita kurang serius dan menyadari, bahwa kita sebenarnya
sedang bertemu dengan Allah dalam shalat ….

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'
yaitu orang-orang yang meyakini, bahwa mereka menemui Tuhannya, dan
bahwa mereka  kembali kepada-Nya ( Al Baqarah :45-46)

Begitulah pendapat saya mengenai thariqah, sekali lagi saya sangat
setuju dengan thariqah yang mu'tabarah sesuai dengan sunnah nabi.







===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke