Assalamu'alaikum.wr.wb
 
 
Namaku Fitri, kini Aku sangat bahagia............
 
 
Masih ingat dibenak-ku 5 tahun yang lalu,  waktu aku masih lajang
dahulu, dimana waktu itu aku di sudutkan dengan posisi yang tidak
menentu, waktu itu umurku sudah mencapai 30 tahun, hari-hari kecemasan
menyelimutiku, waktu demi waktu, bahkan tiap menit aku selalu diselimuti
dengan perasaan was-was, dimana bagi wanita umur segitu adalah umur
dimana dia harus memiliki pasangan hidup dan memiliki keturunan, tentu
setiap orang pada dasarnya ingin memiliki keturunan untuk melanjutkan
generasi keluarganya. 
 
Namun dari hari-kehari jodoh yang ditakdirkan oleh Allah kepadaku belum
juga datang, bahkan dalam sujudku tidak luput aku hamparkan do'a tuk
dimudahkan oleh Allah pendaping yang baik dan sholehah untuk-ku,  Namun
dalam kenyataan tidak ada juga Pria idamanku yang muncul dihadapanku.
Kini umurku sudah mencapai 31 tahun, sudah satu tahun penuh, air mataku
bercucuran mengiringi tahajjudku, 'Ya Allah Seandai pernikahan
manjauhkan aku dari Zina maka mudahkan lah jodohku Ya Allah, bahkan
standar jodohku sudah aku turunkan yang penting sholeh, tapi Jodohku
tidak juga menghampiriku, , asaku Hampir habis, aku juga manusia yang
mempunyai batas kesabaran. Syetan mana yang tidak tergoda untuk
membujukku tuk mengingkari akan ke-Esaan Allah.
 
Aku Bukannya tidak laku, banyak pemuda-pemuda tampan didaerahku merayuku
untuk berkenalan dekat denganku, bukan hanya sekedar tampan namun mereka
juka sukses dalam usahanya, tapi Allah selalu melindungiku, memberiku
kekuatan islam, bahwa tidak ada kamus pacaran dalam islam. Kalau bukan
karena Allah, tentu akan aku iyakan ajakan mereka. Pernah suatu waktu
tempat tinggalku kedatangan tamu istimewa, dewan terhormat dari
pemerintahan daerah, disitu kebetulan saya ditugaskan sebagai salah satu
wakil dari pemudi didaerahku, maka dengan mudahnya Pak SL mengenalku,
begitu juga saya. Sudah sebulan kami merencanakan pembangunan
didaerahku,  saya sangat mengagumi semangat kerja beliau, kepintarannya,
kami menjadi begitu dekat, layaknya adik -kakak, sering Pak SL main
kerumah, bertemu dengan keluargaku. Proyek yang kami kerjakan berjalan
dengan sukses, aku semakin kagum terhadapnya, kadang hati ini berdegup
kencang jikalau dia hadir dihadapanku,  Ya Allah apakah dia jodohku.
Pada hari itu hari yang istimewa bagiku dia mengajakku untuk menjadi
pendamping hidupnya, hati ku berbunga-bunga, hari yang kutunggu-tunggu
akhirnya datang juga. Tapi pada saat itu juga kata yang terlontar dari
mulut Pak SL membuatkan terdiam dan jantungku hampir berhenti berdegup,
Saya sebenarnya sudah beristri namun saya juga mencintai kamu, saya
ingin sekali menikahi kamu juga, belakangan ini sejak kehadiran kamu,
semangatku untuk berkarya tambah bergelora. Puji demi pujian mengalir
dikupingku, wanita mana yang tidak terlena bila di puji oleh orang yang
disayanginya, Hatiku sudah bulat, demi orang yang dipuja dan disayangi,
aku rela menjadi yang kedua,  Lalu bagaimana dengan istri mas, yah
akhirnya aku memanggilnya Mas SL, aku berkata sekali lagi, bagaimana
dengan istri mas, apakah dia sudah tahu, dan memberi izin,  Dia terdiam
sejenak.  Istriku belum tahu, dan seandainya dia tahu, tentu tidak akan
mengizinkan, karena aku tahu sekali akan istriku, dia hidup dalam dunia
modernnya, begitu juga saya, kalau saya ketahuan Publik saya menikah
lagi, tentu jabatanku di dewan akan terancam, kamu tidak mau kan, kalau
saya akhirnya tidak bisa mengabdi untuk rakyat lagi, contohnya pada
daerah yang sudah kita bangun ini.  Jadi maksud mas saya akan dijadikan
istri simpanan, bukan simpanan, tapi jangan sampai publik tahu kita
menikah.  
 
Dalam pikiranku memangnya siapa istrinya, memangnya mas SL hanya boleh
dimiliki olehnya seorang, apa haknya memiliki sepenuhnya ciptaan Tuhan,
ini tidak adil, bahkan Tuhan menciptakan wanita sekarang lebih banyak
dari pria, memangnya dia tidak tahu apa, dasar egois, aku saja mau
berbagi dengannya, bahkan jika nanti saya menikah dengna mas SL, saya
berniat akan hidup rukun dengan istri pertamanya, dan tetap menghormati
dia sebagai kakak-ku nantinya. 
 
Hati ku bergemuruh, jiwaku melayang, martabatku terangkat, biarlah aku
menjadi istri simpanan, aku akan bisa mendapatkan keturunan, keturunan..
gabungan dari seorang pejabat dan wanita cantik, tentu anakku akan
pintar,kaya dan rupawan, aku tidak peduli akan menyakiti perasaan
istrinya, yang penting diriku sekarang begitu bersemangat, mendambakan
keturunan. Namun dalam tidurku seperti ada suara yang berkata, Dalam
islam syarat menjadi istri kedua harus seizin istrinya terlebih dahulu.
Kontak aku tersadar Ya Allah aku sudah berdosa kepadamu ya Allah, aku
hanya mementingkan diriku sendiri.
 
Kini hari-hariku kembali sunyi semangatku pudar kembali. Aku lagi-lagi
berdo'a kepada Allah, "ya Allah seandainya dia baik bagiku dan agamaku
dekatkan lah ya Allah dan seandainya buruk bagiku dan agamaku jauhkan ya
Allah". Namun lagi-lagi sepertinya memang dialah sosok yang cocok
bagiku, tidak adalagi laki-laki yang sangat cocok untuk mendampingiku.
Memang sifatku yang tidak mudah menjatuhkan pilihan memberiku waktu
untuk sholat Istikharah yang aku lakukan setiap harinya, kembali doa
kupanjatkan "ya Allah seandainya dia baik bagiku dan agamaku dekatkan
lah ya Allah dan seandainya buruk bagiku dan agamaku jauhkan ya Allah",
namun hati ini sepertinya memang sudah condong terhadapnya, entah aku
memang sudah terlanjur suka terhadapnya atau karena Allah sudah
menentukan dia pasangan hidupku. Karena Jodoh maut Allah yang menentukan
pikirku. 
 
Pada hari yang sudah aku janjikan terhadapnya, bahwa aku nanti akan
berkata, 'Aku mau menjadi istrimu walaupun menjadi istri simpanan
sekalipun, Tapi aku sangat kecewa ternyata dia tidak datang, padahal aku
akan mengatakan iya aku mau menjadi istrimu, "Maaf fitri aku lupa
mengatakan kepadamu, bahwa saya sekarang sedang study banding diluar
negri selama sebulan, mohon tunggu aku ya, mengakiri suara telphone di
ujung sana. Aku hanya bilang InsyaAllah, hati-hati ya mas, dengan hati
yang masih tersenyum, hemm..waktu sebulan tidaklah lama pikirku.
 
Aku kembali pada rutinitasku, untuk mengisi kekosongan dan kejenuhan,
aku selalu kemasjid, karena ditempat tinggalku ini, remaja-remaja disini
aktif untuk menimba ilmu agama, sempat tergidik hatiku disaat ada salah
satu penceramah menjelaskan hukum zina, ternyata istri simpanan termasuk
dengan perbuatan zina yang sangat di benci Allah, Malamnya aku menangis
sejadi-jadinya. Satu tahun penuh aku tahajjud tak henti-hentinya tiap
malam berdo'a kepada Allah akhirnya ternodai dengan niat hanya mencari
kemuliaan dunia. Akhirnya aku putuskan, aku tidak mau menjadi Istri
simpanan Mas SL, kini aku sendiri lagi...
 
Umurku kini sudah 32 tahun, usia dimana akan tambah susah mendapatkan
suami atau keturunan, Namun kali ini aku tidak seperti dulu, mudahnya
luntur akan imanku, ini pasti ujian dari Allah pikirku, aku pasti sangat
disayangi oleh Allah,  pengajian yang aku ikuti tiap hari tidak
membuatku bosan, bukan saja karena materi yang disampaikan ustadznya,
tapi karena ustadz tersebut memang sangat di kagumi oleh warga sini akan
kesholehan,pergaulannya,wawasan dan kesuksesannya dalam berniaga, walau
usianya sudah mendekati angka 40an, namun pergaulan dengan pemuda disini
sangatlah akrab, sehingga dia terkesan lebih awet muda.  Aku kembali
bedoa kepada Allah, ' Ya Allah seandainya Ustadz myd tersebut bisa
menjadi suamiku tentu aku sangat bersyukur sekali kepadamu ya
Allah,karena dia bisa membimbingku menuju sorgaMu ya Allah,  Aku berdoa
layaknya pemuda kahfi pada jaman dahulu, Ya Allah aku telah meninggalkan
kesenangan dunia Hanya karena Mu ya Allah, maka kabulkan lah do'aku,
tapi aku juga tidak mau menyakiti perasaan Istrinya ya Allah, maka dari
itu mohon bantuan Mu ya Allah, Engkaulah pengatur sekalian alam,
Engkaulau satu-satunya sandaran hidupku.
 
Namun rasa cemas mengeruak dalam benakku, mana mungkin wanita indonesia
menyatakan perasaannya terlebih dahulu, dan ustadz juga tidak
mengenalku, dan tidak mungkin pria sholehah seperti dia berkenalan dekat
dengan bukan muhrimnya. Tanyata Allah memberi kemudahan, ustadzah tempat
kami mengaji mengatakan kepada kami semua, bagi yang siap menikah,
silahkan isi biodata dirinya, nama, umur, pekerjaan, keluarga, bahkan
kalau ada penyakit dalam dirinya dituliskan dalam biodata tersebut,
tidak ada yang di tutup-tutupi, nanti biodata tersebut akan diserahkan
ke Ustadz myd untuk nantinya ustadz myd memilihkan suami yang cocok
untuk kami,  tentu biodata tersebut tidak boleh sembarang orang boleh
membacanya dan melihatnya, dengan adanya niat dari ustadzah kami itu,
tentu kami senang sekali akan hal ini, karena antara ustadzah dan ustadz
kami itu tentu tidak akan memilihkan pasangan yang tidak baik bagi kami,
dan mereka juga telah menyelidiki keluarga dan lingkungannya untuk
mewakili kami, disini tidak ada istilah membeli kucing dalam karung.
Tapi biodata yang saya buat tidaklah di tujukan untuk murid2 ustadz myd
melainkan ustad myd sendiri.  Ustadzah hanya bisa tersenyum InsyaAllah
kalau Allah menghendaki, maka akan terjadi bisiknya memberi semangat,
berdo'a saja, karena senjata yang ampuh bagi wanita shaleh adalah
do'anya.
 
Dalam biodataku itu selain menyebutkan ciri-ciri, aku juga menuliskan,
"Saya Fitri ingin sekali dinikahkan oleh ustadz myd, dengan segala
kekurangan yang ada, dengan umur ku saat ini, saya ingin sekali segera
menikah, tentu atas seizin istri dan anak ustadz myd, saya berjanji
karena Allah, akan menjaga keharmonisan keluarga, menjadi istri yang
sholehah,dan selalu berusaha menjaga silaturahmi dengan istri pertama
ustadz,  dan tentu sebagai manusia janji saya itu tak luput dari godaan
syetan, mudah-mudahan kita bertiga bisa menjaganya, dan Allah selalu
bersama kita, Amien.....
 
Kini aku bernama fitri myd, ku tak lagi sendiri, hari-hari ku sangat
ceria,aku sangat bahagia sekali, ..'Wah sudah 3 bulan usia kandungan mu
ya, sapa kak Aisyah, iya kak,  "dia kakak-ku yang baru namanya aisyah,
dia secantik namanya kulitnya putih, tinggi semampai, idungnya mancung,
yang sangat tak kalah hebatnya ilmu agamanya sangatlah luas sekali,
benar2 dambaan pria, dengan segala kelebihannya, dia ikhlas membagi
kebahagiaannya kepadaku.  
Kak.. maaf ka ya, boleh aku bertanya kenapa kakak mengizinkan suami
kakak menikah dengan ku lagi.  
Pertama, kakak hanya bisa menjawab, ini mungkin Jodoh yang diberikan
Allah kepadamu, Kamu percaya adanya Allah kan, ? tentu percaya juga
dengan ketentuanNya kan ?, inilah ketentuan Allah yang dibuat untukmu.
Akan menjadi baik dan buruknya yang telah diberikan Allah kepada kita,
tinggal kita yang harus berusaha mewujudkannya untuk selalu menjadi
baik.
Kedua, mungkin kakak berfikir bisa memberikan pembelajaran kepada yang
lain, bahwa diluar sana, masih banyak sekali wanita yang ingin menikah,
ingin mendapatkan perlindungan dan bimbingan dari seorang lelaki yg
sholeh, namun tidak bisa, dikarenakan keegoisan pikiran-pikiran umat
saat ini,akibatnya banyak perzinaan dimana-mana. 
Ketiga, kakak ingin meraih surga, dengan ujian yang diberikan Allah saat
ini, dan jika kakak Ikhlas menerimanya, tentu sorga itu sudah semakin
dekat dengan kakak.
 
Aku hanya bisa memeluk erat kak aisyah sambil meneteskan air mata
bahagia, tak ada kata sepatahpun yang keluar dari mulutku, hanya batinku
yg bicara, Subhanallah, muliakan lah ya Allah orang yang ada dihadapanku
ini, dan suamiku saat ini, dengan ikhlas mau menerimaku menjadi
Istrinya. Kesabaranku selama ini ternyata mendapatkan balasan setimpal
dari Allah.SWT.....Alhamdulillah ya Allah.  Memang janji-Mu benar adanya
(Al-baqarah : 155)
 
Lima tahun berlalu rasanya baru kemaren.......................
 
 
Cerita ini Fiktif atau bukan, tentu rekan2 sudah bisa menilainya, bukan
kah sekarang ini, yg terjadi dimasyarakat sekarang, mudah sekali menilai
akan niat seseorang.
 
Pesan : pernikahan itu bukanlah pada siapa yang akan jadi pasangan kita,
tapi bagaimana agar kita bisa survive di dalamnya, siapapun pasangan
kita
 
 
 
Mulyadi
Yang lagi stand by gangguan.
 
 

Kirim email ke