Kata Mutiara Mawlana Syaikh Nazim Adil
"Yang lebih penting daripada ilmu ialah pemindahan ilmu tersebut dari hati ke hati " "Kita tidak minta untuk dikenali dan menjadi sesuatu, karena selagi kita menginginkannya, maka kita masih belum lagi sempurna" "KedaulatanNya adalah Melalui KekekalanNya" "Perjumpaan dengan para awliya meringankan beban kita dan kita akan merasa ringan dan gembira" , "Adalah mustahil untuk kita memahami diri kita. Sekurang-kurangnya kita perlu melihat cermin, karena tiada siapapun yang dapat mengenali kepincangan di dalam dirinya " Saya tidak berkata, Ikut saya, karena saya tahu siapa yang akan ikut bersama saya di Mahsyar kelak " "Keikhlasan dan Politik tidaklah serasi sebagaimana Iman dan Penipuan " Sudah menjadi suatu aturan yang disepakati di antara Rijal-Allah, Para Kekasih Allah, bahwa keragaman jalan ini adalah diperuntukkan bagi mereka yang belum terhubungkan dan mereka yang belum mencapai akhir perjalanan, dan belum mendapatkan amanat-nya, sementara mereka yang telah mawsul (sampai) semua berada pada satu jalan dan dalam satu lingkaran dan mereka saling mengetahui dan mencintai satu sama lain. Mereka akan berada di mimbar-mimbar cahaya di Hari Kebangkitan. Karena itu, kita, para Murid dari jalan-jalan Tariqah mestilah pula saling mengetahui, mengenal dan mencintai satu sama lain demi keridhaan Allah dan Nabi-Nya serta para Kekasih-Nya agar diri kita mampu memasuki cahaya penuh barakah tersebut dan masuk dalam lingkaran tertinggi dari suhbah persahabatan dan jamaah, jauh dari furqa (perpecahan) dan keangkuhan. Kita telah diperintahkan untuk mencintai orang-orang suci. Mereka adalah para Nabi, dan setelah para Nabi, adalah para pewaris mereka, Awliya. Kita telah diperintahkan untuk beriman pada para Nabi, dan iman memberikan pada diri kita Cinta. Cinta membuat manusia untuk mengikuti ia yang dicintai. Ittiba bermakna untuk mencintai dan mengikuti, sementara Ittaat bermakna [hanya] untuk mengikuti. Seseorang yang taat mungkin saja mereka taat karena paksaan atau karena cinta, tapi tidaklah selalu karena cinta. Allah Taala menginginkan hamba-hamba-Nya untuk mencintai-Nya. Dan para hamba tidaklah mampu menggapai secara langsung cinta atas Tuhan mereka. Karena itulah, Allah Taala mengutus, sebagai utusan dari Diri-Nya, para Nabi yang mewakili-Nya di antara para hamba-Nya. Dan setiap orang yang mencintai Para Nabi, melalui AwliyaNya maka mereka akan menggapai cinta para Nabi. Dan melalui cinta para Nabi, kalian akan menggapai cinta Allah Taala. Karena itu, tanpa cinta, seseorang tak mungkin dapat menjadi orang yang dicintai dalam Hadirat Ilahi. Jika kalian tak memberikan cinta kalian, bagaimana Allah Taala akan mencintai kalian? Namun manusia kini sudah seperti kayu kering, mereka menyangkal cinta. Mereka adalah orang-orang yang kering tak ada kehidupan! Suatu pohon, dengan cinta, bersemi dan berbunga di kala musim semi. Tetapi kayu yang telah kering, bahkan seandainya tujuh puluh kali musim semi mendatanginya, mereka tak akan pernah berbunga. Cinta membuat alam ini terbuka dan memberikan buah-buahannya, memberikan keindahannya bagi manusia. Tanpa cinta, ia tak akan pernah terbuka, tak akan pernah berbunga, tak akan pernah memberikan buahnya. Jadi Cinta adalah pilar utama paling penting dari Iman. Tanpa Cinta, tak akan ada Iman. Saya dapat berbicara tentang hal ini hingga tahun depan, tapi kalian harus mengerti, dari setetes, sebuah samudera! arief hamdani www.rumisuficafe.blogspot.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com