http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/4/cn/27766

Kafir tapi berakhlak mulia.

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh,

Mohon jawaban untuk pertanyaan berikut :

Apakah kafir = non muslim ?

Kafir tapi berakhlak mulia. Adakah ?

Banyak non muslim merasa tersinggung disebut "kafir"
yang berkonotasi negatif, sedangkan mereka merasa
tidak berakhlak buruk kepada sesama makhluk, walaupun
menyembah patung. Paling tidak mereka merasa sebagai
orang baik-baik biasa, tidak korupsi, tidak menipu,
tidak berzina, tidak diskriminatif, dll., hanya saja
mereka non muslim.
Bagaimana menjelaskan kepada non muslim yang
tersinggung ini ?

Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Armansyah

Jawaban:

Bismillahirrahmannirahim.

Definisi kafir
Kafir berasal dari bahasa arab yang artinya menutupi
sesuatu, atau menyembunyikan kebaikan yang telah
diterima atau tidak berterima kasih. Bentuk jama’
dari kafir adalah kafirun atau kuffar. Dalam al-Quran,
kata kafir dengan berbagai bentuk kata jadinya disebut
sebanyak 525 kali. Kata kafir digunakan dalam al-quran
berkaitan dengan perbuatan yang berhubungan dengan
Tuhan, seperti mengingkari nikmat-nikmat Tuhan dan
tidak berterima kasih kepada-Nya (QS.16:55, QS.
30:34), lari dari tanggung jawab (QS.14:22), menolak
hukum Allah (QS. 5;44), meninggalkan amal soleh yang
diperintahkan Allah (QS. 30:44). Namun yang paling
dominan, kata kafir digunakan dalam al-Quran adalah
kata kafir yang mempunyai arti pendustaan atau
pengingkaran terhadap Allah Swt dan Rasul-RasulNya,
khususnya nabi Muhammad dan ajaran-ajaran yang
dibawanya.

Ditinjau dari segi bahasa, kata kafir tidak selamanya
berarti non muslim, karena ada penggunaan kata kafir
atau pecahan dari kata kafir seperti kufur, yang
bermakna inkar saja, tidak sampai mengeluarkan
seseorang dari keislaman. Contohnya kufur nikmat,
yaitu orang yang tidak pandai/mensyukuri nikmat Tuhan,
atau dalam istilah lain disebut sebagai kufrun duna
kufrin (kekufuran yang tidak sampai membawa pelakunya
kafir/keluar dari islam).

Secara istilah, kafir adalah orang yang menentang,
menolak, kebenaran dari Allah Swt yang di sampaikan
oleh RasulNya. atau secara singkat kafir adalah
kebalikan dari iman.

Dilihat dari istilah, bisa dikatakan bahwa kafir sama
dengan non muslim. Yaitu orang yang tidak mengimani
Allah dan rasul-rasul-Nya serta ajarannya.

Jenis-jenis kafir.
Merujuk kepada makna bahasa dan beragam makna kafir
dalam ayat al-Quran, Kafir terbagi menjadi beberapa
golongan, diantaranya adalah:

Kafir harbi, yaitu kafir yang memusuhi Islam. Mereka
senantiasa ingin memecah belah orang-orang mukmin dan
bekerja sama dengan orang-orang yang telah memerangi
Allah dan RasulNya sejak dahulu (QS. 9:107).

Kafir ’Inad yaitu kafir yang mengenal Tuhan dengan
hati dan mengakui-Nya dengan lidah, tetapi tidak mau
menjadikannya sebagai suatu keyakinan karena ada rasa
permusuhan, dengki dan semacamnya. Dalam al-Quran
mereka digambarkan seperti orang-orang yang
mengingkari tanda-tanda kekuasaan Allah, mendurhakai
rasul-rasul Allah Swt, dan menuruti perintah semua
penguasa yang sewenang-wenang menentang kebenaran
(QS.11:59).

Kafir inkar, yaitu yang mengingkari Tuhan secar lahir
dan batin, Rasul-rasulNya serta ajarannya yang
dibawanya, dan hari kemudian. Mereka menolak hal-hal
yang bersifat ghaib dan mengingkari eksistensi Tuhan
sebagi pencipta, pemelihara dan pengatur alam ini.
Mereka seperti penganut ateisme. (QS. 2:212) (QS.
16:107).

Kafir kitabi. Kafir kitabi ini mempunyai ciri khas
tersendiri di banding dengan kafir-kafir yang lain,
karena kafir kitabi ini meyakini beberapa kepercayaan
pokok yang dianut Islam. Akan tetapi kepercayaan
mereka tidak utuh, cacat dan parsial. Mereka membuat
diskriminasi terhadap rasul-rasul Allah dan
kitab-kitab suciNya, terutama terhadap Nabi Muhammad
dan Al-Quran. Dalam al-Quran mereka disebut sebagai
ahlul kitab, Mereka adalah orang yahudi dan nasrani.
Dilihat dari macam-macam kafir di atas dan masih ada
lagi beberapa istilah kafir, maka kata kafir adalah
istilah yang sangat umum, istilah bagi orang yang
mengingkari Allah dan RasulNya serta ajaran yang
dibawanya, mereka bisa dari kalangan yahudi, nasrani,
ateis, majusi, hindu, budha, konghuju dan yang lainya,
yang tidak mengimani Allah dan Rasul-rasulnya serta
ajarannya. Mereka semua adalah non muslim.

Sebenarnya jika mereka memahami arti dan konsekuensi
dari kata non muslim, sama saja mereka mendengar kata
kafir secara istilah. Hanya mungkin kedengarannya
lebih halus, ketimbang disebut sebagai kafir.

Orang-orang kafir berakhlak mulia?
Bisa saja orang-orang kafir berakhlak baik, seperti
jujur, tidak korupsi, tidak berzina, berbuat baik
dengan tetangga, menyantuni orang miskin, dll. Namun
akhlak baik itu tidak cukup untuk menghapuskan status
dia dari katagori orang kafir, manakala mereka tetap
ingkar kepada Allah, atau ingkar kepada rasul-rasulnya
termasuk Nabi Muhammad dan ajarannya.

Dalam al-Quran surat almaidah ayat 5: dihalalkan bagi
kalian.....perempuan-perempuan yang terjaga
kehormatannya dari ahli kitab (yahudi / nasrani).
Artinya ada dari kalangan mereka yang secara manusiawi
melakukan akhlak atau perilaku yang baik.

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak seharusnya seorang
muslim memanggil orang kafir dengan sebutan kafir
(wahai orang kafir), meskipun seorang muslim wajib
yakin bahwa orang selain islam adalah kafir karena
al-Quran telah jelas menyatakan hal itu.

Rasulullah Saw dalam berinteraksi dengan orang-orang
yahudi, atau orang musyrik, kafir quraisy, yang mana
mereka adalah golongan orang-orang kafir, Rasulullah
tidak memanggil dengan sebutan ”ya kafir”. Tapi
beliau menyebut misalnya orang yahudi, nasrani,
qurays, bahkan ketika mengirim surat ke raja romawi
menggunakan kata-kata ”ya adhimu rum”.

Jadi yang perlu di fahamkan adalah definisi kafir,
katagori kafir dalam Islam, dan ketika penyebutan
kata-kata kafir, tidak selamanya mempunyai konotasi
beraklak buruk, jahat, dan sifat-sifat kotor lainnya.
dan tidak juga pelecehan nilai-nilai kemanusiaan,
karena semua manusia adalah ciptaan Allah. dan dari
segi humanity semua manusia adalah saudara.  Akan
tetapi penyebutan kata kafir lebih kepada masalah
keimanan, dimana mereka tidak mau mengimani Allah Swt
sebagai Tuhan, dan Muhammad Saw sebagai RasulNya serta
mengingkari ajaran-ajarannya. Dan kafir secara istilah
sama saja dengan makna non muslim, artinya jika mereka
rela dipanggil non muslim, sebenarnya tanpa disadari
mereka rela dipanggil kafir dari perspektif islam.
Wallahu a’lam.



      

Kirim email ke