Kesulitan Sebagai bagian Sistem Hidup

Syahdan ketika Adam dan Hawa masih berada di sorga, Alloh SWT
mempersilahkan kepada keduanya untuk menikmati semua fasilitas sorga
tanpa harus berjuang lebih dahulu, karena sorga memang bukan medan
perjuangan. Dari fasilitas kenikmatan surgawi yang tak terhitung
jumlahnya, seperti disebut dalam al Qur'an, hanya satu yang dilarang
oleh Alloh SWT, yaitu tidak boleh memetik buah khuldi, wala taqroba
hadzihis syajarota fatakuna min al khosirin, jangan kalian dekati
pohon ini, kalian berdua bisa rugi nanti.

Rupanya sudah menjadi scenario pembelajaran, bahwa manusia terkadang
tidak pandai bersyukur. Sudah diperbolehkan mengambil semua kecuali
yang satu ini, eh justeru larangan itulah yang menggodanya. Syetan
menggoda Adam dengan menanamkan logika bahwa kunci keabadian itu ada
dalam pohon yang terlarang itu . Semua fasilitas surgawi tak bermakna
tanpa yang satu itu, rayu syaitan. Adam bersikukuh tak mau menyentuh
yang dilarang. Namanya juga syaitan,gagal menggoda Adam, syaitan tak
berputus asa, ia mendatangi Hawa isterinya. Rupanya juga sudah menjadi
scenario, wanita lebih mudah tergoda untuk mengetahui rahasia dibalik
larangan itu, maka Hawa lah yang merajuk merayu Adam supaya dipetikkan
buah terlarang itu. Juga sudah menjadi scenario, laki-laki sering tak
tahan berpegang kepada prinsip jika mendapat rayuan wanita, maka
Adampun melanggar prinsip yang dianut, melanggar apa yang dilarang
Alloh SWT, memetik buah khuldi demi menyenangkan isteri tercinta.

Setelah pelanggaran itu babak baru kehidupan manusia dimulai. Adam dan
Hawa terlempar dari surga yang segalanya serba mudah dan nikmat, lalu
ditempatkan dimuka bumi sebagai khalifah Alloh. 

Firman Alloh SWT, di bumi segalanya juga telah Kusediakan untukmu,
tetapi tidak ada yang gratis di sana. Segala kesenangan,kenikmatan
bisa kalian peroleh setelah kalian berhasil berjuang menaklukkan
kesulitan. Lama Adam dan Hawa harus beradaptasi dengan sunnatulloh
kehidupan dibumi. Tapi Adam dan Hawa tidak bisa lari dari system
hidup, Adam pun harus menghadapi kenyataan dua anaknya, Qabil dan
Habil terlibat konflik hingga berbunuhan. Benarkah hidup di dunia ini
tidak enak karena harus menghadapi kesulitan ? Ternyata, seperti yang
disebut al Qur.an, bersama kesulitan ada kemudahan, inna ma`a al`usri
yusro, dan dibalik kesulitan ada kenikmatan.

Salam Cinta,
Agussyafii

==============================================
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
[EMAIL PROTECTED] atau http://mubarok-institute.blogspot.com
==============================================



Reply via email to