Keluarga Bahagia

Pasangan ideal dari kata keluarga adalah bahagia, sehingga idiomnya 
menjadi keluarga bahagia. Maknanya, tujuan dari setiap orang yang
membina rumah tangga adalah mencari kebahagiaan hidup. Hampir seluruh
budaya bangsa menempatkan kehidupan keluarga sebagai ukuran
kebahagiaan yang sebenarnya. Meski seseorang gagal karirnya di luar
rumah, tetapi sukses membangun keluarga yang kokoh dan sejahtera, maka
tetaplah ia dipandang sebagai orang yang sukses dan berbahagia. 

Sebaliknya orang yang sukses di luar rumah, tetapi keluarganya
berantakan, maka ia tidak disebut orang yang beruntung, karena
betapapun sukses diraih, tetapi kegagalan dalam rumah tangganya akan
tercermin di wajahnya, tercermin pula pada pola hidupnya yang tidak
bahagia. Hidup berkeluarga memang merupakan fitrah sosial manusia.
Secara psikologis, kehidupan berkeluarga, baik bagi suami, isteri,
anak-anak, cucu-cicit atau bahkan mertua merupakan pelabuhan perasaan,
; ketenteraman, kerinduan, keharuan, semangat dan pengorbanan,semuanya
berlabuh di lembaga yang bernama keluarga.

Keluarga  juga demikian, ada konsepnya, isteri bukan sekedar perempuan
pasangan tempat tidur dan ibu yang melahirkan anak, suami bukan
sekedar lelaki, tetapi ada konsep aktualisasi diri yang berdimensi
horizontal dan vertikal. Orang bisa saja menunaikan hajat seksualnya
di jalanan, dengan siapa saja, tetapi itu tidak identik dengan
kebahagiaan. Perselingkuhan mungkin bisa memuaskan syahwat dan hawa
nafsunya, tetapi tidak pernah melahirkan rasa ketenteraman, ketenangan
dan kemantapan psikologis.

Itulah sebabnya keluarga bahagia, biasanya disebut dengan istilah
Keluarga Sakinah.


Wassalam,
agussyafii

==============================================
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
[EMAIL PROTECTED] atau http://mubarok-institute.blogspot.com
==============================================


Kirim email ke